-->

Sabtu, September 02, 2023

BEGINI CARA BELAJAR EFEKTIF KATA AHLI PENDIDIKAN

https://kabela-kabela.blogspot.comBelajar adalah suatu proses fundamental yang tidak bisa dipisahkan dari hidup manusia. Ada banyak hal baru setiap harinya yang selalu menarik untuk dipelajari. Maka dari itu, setiap manusia yang ingin berkembang harus mengetahui cara belajar efektif demi mencapai tujuan.

Untuk meraih pengetahuan dan keterampilan yang berharga, lagi-lagi belajar adalah jawabannya. Namun terkadang, proses belajar yang terlalu monoton bisa membuat bosan dan hilang semangat. Jangan khawatir, ada berbagai cara belajar efektif anti bosan yang bisa diterapkan.

Setiap manusia yang belajar tentu akan mendapatkan dampak yang signifikan dalam perkembangan pribadi, keterampilan, kemajuan masyarakat hingga kemajuan peradaban. Menggunakan cara belajar efektif bisa menjadi jalan pintas terbaik untuk mencapai perkembangan dan kemajuan tersebut.

Baca juga

Cara belajar mengaji super cepat

Belajar bukan hanya milik murid atau siswa di jenjang pendidikan saja. Orang dewasa yang tidak ingin tertinggal dan tergeser perkembangan zaman pun harus bisa menyisihkan waktu untuk mempelajari hal-hal baru.

Contohnya saat ini, banyak teknologi yang sudah mulai menggantikan manusia berkat adanya kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence. Jika manusia enggan beradaptasi terhadap perubahan, bukan tidak mungkin posisinya akan tergeser oleh mesin.

Lantas, apakah menggunakan teknik belajar yang efektif itu penting? Seberapa jauh perbedaannya dengan belajar tanpa metode apapun? Berikut uraian mengapa belajar dengan cara yang efektif itu penting dan beberapa teknik belajar yang bisa digunakan.

Pentingnya  Belajar dengan Cara yang Efektif

Kemampuan manusia untuk belajar merupakan aspek penting yang bisa membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Dengan membaca buku, mengamati sesuatu, bahkan mendengarkan, seseorang sudah bisa dikategorikan sedang dalam proses belajar. 

Mastur dan Triyono (2014:167) mengungkap belajar merupakan usaha seseorang untuk mendapatkan perubahan perilaku ke arah yang positif, dari yang mulanya tidak tahu menjadi tahu, dari mulanya tidak mengerti menjadi mengerti, dari yang mulanya tidak paham menjadi paham, dari tidak terampil menjadi terampil, dan lainnya.

Slameto (2010:74) dalam penelitiannya menyebut belajar yang efektif bisa membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan yang diinginkan sesuai dengan tujuan intruksional yang ingin dicapainya.

Namun, proses belajar dengan cara yang kurang tepat tidak bisa memberikan hasil yang maksimal. Cepat bosan, tidak ada motivasi, sulit memahami pembelajaran hingga sulit kosentrasi menjadi ciri proses belajar yang tidak efektif.

Ada faktor-faktor tertentu yang membuat seseorang sulit untuk belajar. Dewita Hia (2017) menggolongkan faktor tersebut kedalam dua golongan, yakni faktor internal dan eksternal. 

Faktor internal bisa berasal dari fisiologis (kondisi kesehatan, mata minus, cacat tubuh, dan posisi tempat duduk) dan psikologis (bakat, minat, inteligansi, dan motivasi). Sementara faktor eksternal terdiri dari lingkungan keluarga (cara mendidik), lingkungan tempat belajar (kualitas, sarana, dan prasarana), dan lingkungan sekitar (teman bergaul).

Faktor  internal yang menyebakan sulit belajar yang berupa masalah bakat, minat, motivasi, dan inteligansi bisa diatasi dengan menggunakan metode belajar yang efektif.

Hakikat dari pembelajaran efektif menurut Sri Esti (2002) adalah proses belajar mengajar yang tidak hanya berfokus pada hasil yang didapatkan, tapi bagaimana metode belajar efektif membawa seseorang kepada pemahaman yang baik, ketekunan, kecerdasan, hingga mutu agar dapat memberikan perubahan perilaku untuk diaplikasikan dalam kehidupan.

Dengan demikian, untuk mewujudukan tujuan pembelajaran yang maksimal, diperlukan cara atau teknik yang tepat agar proses belajar bisa tercapai. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa metode pembelajaran memiliki urgensi yang tinggi dalam mencapai keberhasilan dalam belajar.

Teknik Belajar Pomodoro

Salah satu cara belajar efektif pertama yang bisa diterapkan adalah teknik belajar Podomoro. Ariviani (2021) menjelaskan bahwa teknik Pomodoro didasarkan pada manajemen waktu dalam melakukan tugas dengan fokus yang dalam kondisi maksimal. Dengan demikian, teknik Pomodoro menjunjung tinggi pemanfaatan waktu saat belajar. 

Saat pikiran sedang fokus, banyak informasi baru yang bisa diserap walaupun hanya memiliki waktu singkat. Namun sebaliknya, jika seseorang tidak bisa fokus, sulit untuk memahami apa yang dipelajari meski proses belajar telah memakan banyak waktu.

Orang yang pertama kali mengenalkan teknik belajar Podomoro adalah Francesco Cirilio pada tahun 1980. Ia menamai teknik belajar dengan manajemen waktu itu sebagai Pomodoro yang diambil dari bahasa Italia. Suryana (2019 ) menerangkan Pomodoro dalam bahasa Italia berarti tomat.

Dalam teknik Pomodoro, proses pembelajaran dalam satu sesi hanya memerlukan waktu 25 menit saja. Untuk lebih lengkapnya, berikut teknik belajar Pomodoro sebagai cara belajar yang efektif:

1. Pilih Materi yang Akan Dipelajari

Sebelum menerapkan teknik Pomodoro dalam pembelajaran, langkah awal yang harus dilakukan adalah menentukan tugas atau materi yang akan dipelajari. Prioritas dalam pemilihan materi bisa diatur berdasarkan tingkat urgensi.

2. Atur Penghitung Waktu 25 Menit

Setelah materi pelajaran tersedia, aturlah penghitung waktu pada ponsel atau perangkat lain dengan periode waktu 25 menit. Begitu siap untuk memulai pembelajaran, mulailah mengaktifkan penghitung waktu tersebut.

3. Fokus Tanpa Gangguan pada Materi yang Dipelajari

Setelah penghitung waktu diaktifkan, pusatkan perhatian pada materi atau tugas yang sebelumnya telah diseleksi. Selama 25 menit berjalan, penting untuk tidak tergoda pada hal-hal yang bisa memecahkan konsentrasi. 

Bahkan, sangat tidak dianjurkan untuk melihat ponsel atau melakukan hal-hal lain meskipun sepele. Hal ini bertujuan agar waktu 25 menit yang digunakan benar-benar tersalurkan untuk belajar. 

4. Waktu Istirahat 5 Menit Setelah 25 Menit

Usai 25 menit berlalu dan penghitung waktu berbunyi, istirahatlah selama 3-5 menit, meskipun materi yang sedang dipelajari belum rampung. 

Pada periode istirahat inilah diperbolehkan untuk menggunakan ponsel, membalas pesan atau melakukan hal lain. Jika masih ada materi atau tugas yang perlu dipelajari, ulangi langkah kedua secara berkesinambungan hingga tugas terselesaikan. 

Jika perlu, jeda istirahat dapat diperpanjang hingga 15 hingga 30 menit setelah melakukan empat siklus atau sesi belajar berturut-turut.

Mengapa waktu istirahat pada siklus awal belajar hanya maksimal 5 menit saja? Hal ini dilakukan untuk mencegah seseorang teralihkan perhatiannya ke hal-hal lain yang dapat memakan waktu.

Sementara itu, penggunaan jeda waktu belajar yang semakin lama setelah beberapa siklus belajar bertujuan untuk menjaga semangat agar tidak merasa jenuh dan memberi kesegaran pada otak untuk menghindari kelelahan.

Dalam bukunya "Pomodoro Technique Illustrated, The Easy Way to Do More in Less Time," Staffan Noteberg menuturkan bahwa teknik Pomodoro sangat efektif untuk mengatasi gangguan saat belajar.

Namun, manfaatnya tidak hanya itu; teknik ini juga mendorong seseorang untuk memecah tugas yang kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan menyelesaikannya berdasarkan skala prioritas.

Teknik Belajar Feynman

Disadari atau tidak, ada kondisi di mana seseorang menjadi semakin paham akan suatu materi ketika dijelaskan kepada orang lain. Hal ini sejalan dengan konsep dalam teknik belajar Feynman.

Richard Feyman adalah orang yang mengenalkan teknik Feyman ke dunia. Dengan teknik ini, seseorang seakan-akan tengah mengajarkan suatu materi kepada orang lain.

Metode belajar Feynman ditemukan dari buku biografi tentang Richard Feynman yang berjudul "Genius: The Life Sciences of Richard Feynman," yang ditulis oleh James Gleick. Richard Feynman adalah seorang ilmuwan yang dianugerahi Penghargaan Nobel dalam bidang Fisika untuk karyanya, Elektrodinamika Kuantum pada tahun 1965.

Semasa hidupnya, Richard Feynman dijuluki sebagai ‘The Great Explainer’. Bukan tanpa alasan, Richard Feynman mampu menjelaskan ide atau teori yang kompleks dengan bahasa sederhana, sehingga orang awan pun dapat mengerti.

Jika teknik belajar Podomoro memanfaatkan manajemen waktu untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal, teknik Feynman memanfaatkan pemikiran sederhana untuk memahami suatu materi yang rumit. 

Lalu, bagaimana cara belajar efektif dengan menerapkan teknik belajar Feynman? Berikut langkah-langkahnya:

1. Gunakan Selembar Kertas untuk Mulai Belajar

Mulailah dengan menuliskan judul topik yang ingin dipelajari di bagian atas selembar kertas. Lalu, tuliskan segala pengetahuan yang dimiliki tentang topik tersebut di bagian bawahnya. Jika menemukan pemahaman baru, tulis hal tersebut di kertas yang sama.

2. Tulis Topik dengan Bahasa Sederhana

Setelah menuliskan segala sesuatu yang diketahui tentang topik yang dipelajari, cobalah untuk merangkai kalimat yang menjelaskan topik tersebut dengan bahasa yang mudah dipahami. 

Agar lebih mudah, bayangkan bahwa Anda sedang menjelaskan topik tersebut kepada seseorang yang sama sekali tidak mengetahui apa-apa soal topik yang dijelaskan.

Hal ini bisa lebih efektif dalam menemukan bahasa sederhana dan penjelasan yang lebih detail saat mencoba untuk merangkai kalimat. Tidak lupa, sisipkan contoh atau perumpamaan yang bisa dipraktekkan.

3. Pelajari Bagian yang Masih Sulit

Saat mencoba menjelaskan atau menuliskan kalimat sederhana kemudian menemukan ada bagian yang sulit dijelaskan, artinya masih ada aspek yang belum dipahami sepenuhnya.

Jika hal demikian terjadi, pelajari kembali dan cermati hingga bisa menemukan bentuk sederhana dari materi tersebut.

4.Sederhanakan dengan Analogi

Agar lebih mudah, bayangkan bahwa Anda sedang menjelaskan konsep yang dipelajari kepada anak-anak. Pertanyaan seperti "kenapa?" dan "bagaimana?" umumnya akan diajukan anak-anak jika tidak mengerti. Gunakanlah perumpaan agar membuat seseorang lebih mengerti apa yang sedang dijelaskan.

Metode belajar dengan mengguanakan teknik Feynman bukan hanya efektif, tetapi juga membantu seseorang untuk mengidentifikasi kelemahan pada materi yang sedang dipelajari.

Selain itu, teknik Feynman juga dapat mempertajam keterampilan pengajaran dan public speaking, lantaran dalam prosesnya, seseorang ikut dilatih untuk berbicara dan menjelaskan sesuatu kepada orang lain dengan terstuktur dan sederhana.

Dengan demikian, dapat disimpulkan manfaat dari penerapan teknik Feynman dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:

  • Mendorong seseorang untuk memastikan apakah dirinya sudah betul-betul memahami suatu materi atau belum sepenuhnya
  • Membantu seseorang memahami suatu materi dengan utuh
  • Membantu dalam meningkatkan kemampuan menjelaskan sesuatu secara sederhana dan kemampuan mengajar
  • Membantu memecahkan masalah yang kompleks dan diubah menjadi solusi sederhana
  • Meningkatkan kemampuan berpikir kritis
Menggunakan teknik belajar Feynman atau Podomoro dalam proses belajar bisa menjadi pilihan bagi siapapun, baik pelajar maupun orang-orang yang didorong untuk terus mempelajari hal baru.
 
Baca juga
 

Cukup temukan mana yang paling pas dan sesuai, apakah ingin mempelajari sesuatu secara kompleks atau lebih memilih proses belajar singkat namun tetap efektif.

Saat belajar, hal yang tidak boleh dilupakan dan tidak kalah penting dari metode pembelajaran adalah istirahat. Jika tubuh lelah karena dipaksakan untuk belajar tanpa mengambil waktu untuk tidur, hal itu juga tidak baik.

Gunakanlah waktu sebaik mungkin untuk belajar dan istirahat agar keduanya tetap seimbang.

Bagikan artikel ini