-->

Sabtu, September 02, 2023

KUPAS TUNTAS KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE)

"KECERDASAN BUATAN  ARTIFICIAL INTELLIGENCE"Pada zaman ini, teknologi telah menjadi tonggak penting dalam mempermudah rutinitas harian. Dalam beberapa waktu terakhir, masyarakat di seluruh dunia telah diperkenalkan dengan beragam contoh Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan AI yang memberikan kenyamanan dan keamanan dalam berbagai aspek kehidupan.

Mengenali sejumlah contoh Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan dalam rutinitas sehari-hari bukanlah hal yang sulit. Pasalnya, teknologi AI telah meresap ke dalam berbagai aktivitas manusia, membawa perubahan positif dalam cara kita menjalani keseharian.

Pada Oktober 2022, Elon Musk, CEO Tesla, memperkenalkan Optimus, sebuah robot humanoid dalam acara Tesla AI Day 2022 di Palo Alto, California. Tidak dapat disangkal, teknologi Artificial Intelligence menjadi inti dari fungsi robot ini.

Baca juga

Mengenal artificial intelligence bidang pendidikan dan kesehatan

Dalam konsepnya, robot AI yang diusung Elon Musk digunakan untuk membuat keputusan dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, baik dalam dunia fisik maupun virtual.

Robot humanoid ini memiliki kemampuan untuk melakukan berbagai tugas yang umumnya dilakukan oleh manusia, mulai dari mengangkat beban berat, merawat tanaman, hingga mengangkat material logam.

Semua ini menegaskan bahwa, entah cepat atau lambat, manusia harus berdampingan dengan Artificial Intelligence seiring pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan tersebut.

Pertanyaannya, apa sebenarnya dimaksud atau kecerdasan buatan? Mari kita lihat pengertian, sejarah singkat, dan berbagai contohnya dalam keseharian kita.

Pengertian dan Sejarah Artificial Intelligence

Pada tahun 1956, seorang Ilmuan Komputer bernama Jhon McCarthy, yang dikenal sebagai salah satu pendiri utama AI, mengemukakan bahwa kecerdasan buatan  adalah suatu konsep teknologi yang bertujuan untuk menirukan cara berpikir manusia. 

Dengan konsep ‘peniruan’ ini, Artificial Intelligence mampu memberikan kemampuan kepada mesin untuk menjalankan tugas sebagaimana yang dilakukan oleh manusia.

Pada tahun yang sama, Alan Turing juga memberikan pandangan mengenai AI. Ia berpendapat bahwa Artificial Intelligence merupakan sebuah bidang yang mencoba memodelkan cara berpikir manusia, lalu merancang mesin agar dapat menirukan perilaku manusia.

Menurut Rich and Knight (1991), Artificial Intelligence adalah bidang studi yang berkaitan dengan cara membuat komputer mampu melakukan tugas-tugas dengan lebih baik dari yang pada saat itu dilakukan oleh manusia.

Dengan berbagai pendapat di atas, jelaslah bahwa Artificial Intelligence sangat erat kaitannya dengan analisis proses berpikir manusia yang kemudian diwujudkan dalam bentuk mesin.

Dalam catatan sejarah, era 1950-an memiliki peran penting dalam pengembangan Artificial Intelligence. Pada tahun 1951, program Artificial Intelligence pertama berupa permainan naskah dan program catur berhasil dikembangkan untuk dijalankan pada mesin Ferranti Mark I di University of Manchester.

Pada konferensi tahun 1956 yang dihadiri oleh para peneliti AI, istilah Artificial Intelligence pertama kali diperkenalkan oleh John McCarthy. Ia juga menciptakan bahasa pemrograman yang disebut Lisp. Pada saat yang sama, Alan Turing mengajukan konsep Uji Turing untuk menguji perilaku kecerdasan buatan.

Pada era 1990-an, terjadi kemajuan signifikan di berbagai bidang Artificial Intelligence yang kemudian diikuti dengan demonstrasi beragam aplikasi. Puncaknya terjadi pada tahun 1997 ketika komputer catur Deep Blue berhasil mengalahkan Garry Kasparov dalam 6 pertandingan.

Perkembangan AI terus berlanjut hingga tahun 2023, dengan munculnya banyak aplikasi berbasis AI. Salah satu teknologi AI yang signifikan adalah ChatGPT. Diluncurkan oleh OpenAI pada akhir tahun 2022, ChatGPT berhasil menarik perhatian karena mampu berfungsi sebagai asisten dalam berbagai bidang pekerjaan manusia.

Hampir seluruh sektor kini telah menerapkan Artificial Intelligence dalam teknologinya, mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, perbankan, dan lainnya.

Penerapan Artificial Intelligence dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam ranah Artificial Intelligence, terdapat dua jenis AI yaitu Strong AI dan Weak AI. Strong AI, yang juga dikenal sebagai Artificial General Intelligence, memiliki kemampuan untuk meniru beragam aspek kognitif manusia. 

Sementara itu, Weak AI didesain untuk menyelesaikan berbagai tugas spesifik. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menemukan berbagai contoh Artificial Intelligence, di antaranya:

1. Asisten Virtual

Asisten virtual telah menjadi komponen penting dalam rutinitas sehari-hari. Teknologi ini dapat membantu dalam brainstorming ide, pengaturan jadwal, pencarian informasi, dan bahkan membacakan email. 

Contohnya, Chat GPT, yang berfungsi sebagai asisten virtual, memungkinkan pengguna untuk mengumpulkan informasi dan menghasilkan konten teks dengan perintah tertulis. Teknologi AI dalam Chat GPT memberikan respon dan informasi sesuai dengan permintaan.

Dengan tugas yang selayaknya asisten tersebut, tentu saja ChatGPT sangat membantu dan mempermudah pekerjaan sehari-hari.

Kemudian, ada lagi contoh Artificial Intelligence dalam konsep asisten virtual yang hadir pada Siri (Apple), Alexa, Cortona, hingga Google Assistant. Pengguna dapat menugaskan asisten virtual tersebut untuk melakukan berbagai tugas seperti membuka aplikasi, memutar musik, mencatat jadwal janji dan banyak lagi.

2. Mesin Pencari (Search Engine)

Penggunaan AI dalam mesin pencari ditujukan memilah dan menyajikan informasi yang sesuai dengan permintaan pengguna. Semakin spesifik permintaan, semakin relevan informasi yang ditampilkan. 

Selain itu, mesin pencari bahkan dapat merekomendasikan saran pencarian berdasarkan riwayat pencarian sebelumnya, menciptakan pengalaman pencarian yang lebih efisien.

AI seakan-akan mampu membaca pikiran dan mengetahui apa yang penggunanya butuhkan. Nyatanya, hal tersebut merupakan hasil data yang telah dihimpun AI dan dipelajari oleh mesin pencari dengan teknologi tersebut.

3. Perbankan Digital (Mobile Banking)

Dalam dunia perbankan, Artificial Intelligence turut memainkan peran penting. Dengan adanya teknologi AI, transaksi keuangan melalui perbankan digital menjadi lebih praktis. Selain itu, teknologi ini juga memastikan tingkat keamanan yang tinggi dalam transaksi tersebut.

4. Aplikasi Streaming Musik

Platform streaming musik seperti Spotify, Apple Music, YouTube Music, dan JOOX memanfaatkan Artificial Intelligence untuk memberikan rekomendasi musik berdasarkan preferensi pendengar. 

Teknologi AI mengamati genre musik yang diminati pendengar dalam mendengarkan lagu tertentu. Dengan informasi tersebut, rekomendasi musik yang cocok dapat disajikan.

5. Pengenalan Wajah (Face ID)

Saat mengunggah foto di Facebook, seseorang umumnya akan menandai siapa saja yang ada di foto tersebut. Namun, kini tidak perlu repot-repot untuk menandai seseorang secara manual karena teknologi AI akan melakukannya secara otomatis.

AI akan mengindentifikasi siapa orang yang ada dalam foto dan secara otomatis menampilkan nama akun Facebook-nya. Teknologi dalam Facebook yang memanfaatkan Artificial Intelligence ini bernama DeepFace.

Berdasarkan data dan pengalaman sebelumnya ketika pengguna Facebook memandai orang yang sama, AI akan melakukannya dengan cukup baik. 

Selain pada Facebook, saat ini juga sudah banyak ponsel yang dilengkapi dengan fitur pengenal wajah untuk keamanannya. Ponsel yang terkunci tidak akan terbuka jika wajah yang dipindai tidak dikenal oleh AI. 

Penerapan Artificial Intelligence dalam kehidupan sehari-hari telah membawa banyak manfaat dan kemudahan, memperkaya pengalaman kita dalam berbagai aspek aktivitas harian.

Keuntungan Gunakan Artificial Intelligence

Pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence menjadi salah satu dari lima bidang pekerjaan menjanjikan berdasarkan World Economic Forum (WEF). Hal ini menegaskan bahwa AI akan semakin erat dengan kehidupan manusia di masa mendatang.

Sri Kusumadewi (2003) dalam penelitiannya menguraikan sejumlah keuntungan Artificial Intelligence dari segi komersial dibandingkan dengan kecerdasan alami manusia, meliputi:

1. Artificial Intelligence Bersifat Permanen

Berbeda dengan kecerdasan alami yang cenderung berubah, AI memiliki karakteristik yang tetap dan tidak berubah selama program dan sistem dalam komputer tidak mengalami perubahan.

2. Artificial Intelligence Lebih Mudah Diduplikasi dan Disebarkan

Teknologi AI berbasis program komputer memungkinkan penyebaran dan replikasi yang lebih mudah. Artificial Intelligence bahkan bisa dikembangkan dengan menggabungkan kode-kode yang ada, tidak hanya dapat ditransfer dari satu komputer ke komputer lain.

Hal ini tentu sangat berbeda dengan kecerdasan alami. Proses transfer informasi dan pengetahuan dari satu orang ke orang lain butuh waktu yang tidak sebentar. Pengetahuan tersebut juga akan sulit diduplikasi secara utuh.

3. Artificial Intelligence Bersifat Konsisten

Sama seperti sifatnya yang permanen, Artificial Intelligence akan tetap konsisten sejak pertama kali dijalankan. Hal ini karena AI merupakan bagian integral dari teknologi komputer, dan akan tetap konsisten tanpa adanya intervensi.

4. Artificial Intelligence Lebih Murah dari Kecerdasan Alami

Biaya untuk melibatkan manusia dalam menyelesaikan tugas dapat menjadi lebih mahal dan memakan waktu, tergantung pada kompleksitas tugas yang dibebankan. Dibandingkan dengan biaya ini, AI menawarkan alternatif yang lebih murah dan lebih cepat. 

Hanya dengan menginstruksikan komputer melalui sistem Artificial Intelligence, tugas dapat dijalankan secara efisien.

5. Artificial Intelligence Dapat Didokumentasi

Semua hasil kerja Artificial Intelligence dapat dengan mudah didokumentasikan dan dilacak karena komputer mampu mengarsipkan setiap aktivitas sistem dengan rinci.

6. Artificial Intelligence membantu  Pekerjaan Lebih Cepat

Dengan satu perintah, Artificial Intelligence mampu menyelesaikan tugas sesuai permintaan pengguna dalam waktu singkat. Ini mengoptimalkan waktu dan efisiensi.

7. Artificial Intelligence Mengerjakan Pekerjaan Lebih Baik

Berbekal data dan informasi yang tersedia, AI dapat melaksanakan tugas dengan tingkat kualitas yang lebih baik dibandingkan manusia yang berpotensi membuat kesalahan.

Keuntungan yang dimiliki Artificial Intelligence ini berpotensi membawa kemajuan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan.Contoh Artificial Intelligence di atas menjadi bukti bahwa berbagai hal yang dulunya tidak mungkin dilakukan oleh mesin, kini menjadi mungkin.

Namun, penting untuk diingat bahwa dampaknya tidak hanya positif. Kemudahan yang ditawarkan AI juga dapat menyebabkan manusia menjadi kurang produktif dan mengandalkan teknologi secara berlebihan. 

Selain itu, kehadiran AI juga berpotensi menggantikan peran manusia dalam beberapa pekerjaan, sehingga tantangan terkait hilangnya pekerjaan di berbagai sektor harus diatasi dengan peningkatan keterampilan dan adaptasi terhadap perubahan. 

Salah satu ketakutan umum adalah bahwa AI akan mengambil alih pekerjaan manusia. Meskipun beberapa pekerjaan mungkin akan terpengaruh, AI juga menciptakan peluang baru di berbagai sektor.

Pada tahun 2017, McKinsey Global Isntitute (MGI) melakukan penelitian terkait hadirnya AI di kehidupan manusia. Berdasarkan studi tersebut, diproyeksikan bahwa tahun 2030, akan ada sekitar 133 juta pekerjaan baru yang diciptakan melalu teknologi Artificial Intelligence.

Di tahun yang sama, sekitar 375 juta pekerjaan di seluruh dunia juga diperkirakan akan menghilang dan digantikan oleh Artificial Intelligence.  

Baca juga

Penjelasan lengkap seputar teknologi 5G

Agar tidak tergerus teknologi AI, manusia perlu terus mempelajari keterampilan baru yang akan dibutuhkan di masa depan hingga meningkatkan berbagai kemampuan.

Jika dikelola dengan bijak, perkembangan Artificial Intelligence dapat membawa perubahan positif yang besar dalam lini kehidupan manusia. Alih-alih merasa takut, cobalah untuk menyambut AI dengan keterbukaan dan semangat untuk terus tumbuh dan beradaptasi.

Bagikan artikel ini