Baptis merupakan salah satu sakramen yang sangat penting dalam kehidupan umat Kristiani. Ritual ini tidak hanya simbol keagamaan saja, tetapi juga sarat makna spiritual di kaangan komunitas nasrani.
Melalui baptis, seseorang secara resmi dinyatakan sebagai anggota tubuh Kristus dan diterima dalam komunitas iman. Meski praktik baptis dapat bervariasi antar denominasi, esensinya tetap sama: pembersihan dari dosa dan kelahiran baru dalam Kristus.
Pengertian Baptis
Secara harafiah, asal muasal kata "baptis" itu disadur dari bahasa Yunani yakni baptizo, artinya "mencelupkan" atau "membenamkan".
Dalam konteks kekristenan, baptis merujuk pada tindakan simbolis mencelupkan seseorang ke dalam air atau memercikkan air ke atas kepalanya sebagai tanda pertobatan dan penerimaan keselamatan dari Tuhan. Baptis juga menandakan komitmen seseorang untuk hidup sesuai dengan ajaran Kristus.
Praktik baptis itu sendiri mulai dipratekkan di jaman Yohanes Pembaptis masih hidup. Ia membaptis banyak orang di Sungai Yordan sebagai tanda pertobatan mereka.
Bahkan Yesus sendiri dibaptis oleh Yohanes, meski tanpa dosa, untuk menggenapi seluruh kebenaran dan memberikan teladan kepada umat manusia.
Baptis dalam Alkitab
Alkitab menyebutkan berbagai peristiwa penting yang berkaitan dengan baptis. Salah satu yang paling terkenal adalah peristiwa baptisan Yesus.
Dalam gospel Matius 3:16-17 disebutkan setelah Yesus dibaptis, langit terbuka dan Roh Kudus turun seperti burung merpati, lalu terdengar suara dari surga yang berkata, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”
Kendati ayat ini mengandung kontroversi dan tidak cocok dengan ajaran trinitas (3 pribadi berbeda tapi satu hakikat), sebab saat yesus dibaptis di sungai yordan, muncul secara bersamaan 3 pribadi yang berbeda, yaitu burung merpati yang mewakili roh kudus, yesus yang mewakili anak allah, dan suara dilangit yang mewakili suara bapak.
Peristiwa baptis itu menegaskan pentingnya baptis sebagai bagian dari perjalanan iman, bahkan bagi Sang Juruselamat sendiri.
Pun, dalam Kisah Para Rasul 2:38, Petrus mengatakan, “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.”
Dari ayat ini jelas bahwa baptis bukan hanya simbol luar, tetapi juga pintu masuk untuk menerima karunia ilahi.
Jenis-Jenis Baptis
Dalam praktiknya, terdapat beberapa bentuk baptis yang diterapkan oleh gereja-gereja Kristen. Dua di antaranya yang paling umum adalah:
- Baptis Selam : Merupakan bentuk baptis yang dilakukan dengan mencelupkan seluruh tubuh ke dalam air. Ini simbol kematian terhadap dosa dan bangkit lagi untuk hidup baru bersama Kristus.
- Baptis Percik : Praktik ini dilakukan dengan memercikkan air ke atas kepala orang yang dibaptis. Meskipun bentuknya berbeda, makna spiritual yang terkandung tetap sama.
Sedangkan baptis dewasa dilakukan kepada mereka yang secara sadar memutuskan untuk mengikut Kristus.
Baptis bukan sekadar ritual, tetapi juga memiliki makna spiritual yang sangat dalam. Melalui baptis, seseorang secara simbolis dikuburkan bersama Kristus dan bangkit dalam hidup yang baru.
Ini berarti bahwa dosa-dosa masa lalu dihapuskan dan seseorang diberikan kesempatan untuk memulai hidup baru dalam tuntunan Roh Kudus.
Baptis juga menandai identitas baru sebagai anak-anak Allah. Dalam Galatia 3:27, tertulis, “Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.” Ini menunjukkan bahwa melalui baptis, kita mengenakan identitas Kristus dalam hidup kita.
Selain itu, baptis juga mempererat hubungan dengan sesama anggota jemaat. Dengan dibaptis, seseorang menjadi bagian dari tubuh Kristus yang lebih besar, yaitu gereja. Ini menumbuhkan rasa kebersamaan, tanggung jawab, dan saling menolong dalam perjalanan iman.
Apakah Baptis Menjamin Keselamatan?
Pertanyaan ini sering muncul di kalangan umat Kristen. Jawabannya memerlukan pemahaman yang mendalam.
Baptis sejatinya tidak otomatis menjamin keselamatan, tetapi merupakan bagian dari proses pertobatan dan penerimaan anugerah Tuhan.
Keselamatan diperoleh karena iman kepada Yesus Kristus, dan baptis adalah respons ketaatan terhadap iman tersebut.
Tanpa iman yang hidup, baptis hanya akan menjadi ritual kosong. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang yang dibaptis untuk benar-benar memahami makna dan komitmen yang menyertainya.
Baptis merupakan langkah penting dalam perjalanan rohani seorang Kristen. Ia bukan sekadar ritual, tetapi lambang pertobatan, pengampunan dosa, dan komitmen untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Melalui baptis, seseorang disatukan dengan Kristus dan diterima dalam komunitas umat percaya.
Setiap orang Kristen dipanggil untuk menghidupi makna baptis dalam kehidupan sehari-hari meninggalkan cara hidup lama, dan mengenakan hidup baru yang penuh kasih, pengampunan, dan pengharapan dalam Kristus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BERIKAN KOMENTAR YANG SOPAN DAN SESUAI ISI ARTIKEL YANG ADA,