inovasi teknologi di sektor pertanian organik saat ini sudah mulai banyak dilakukan para ahli teknologi, musababnya karena aneka produk pertanian organik kini kian banyak peminatnya.
Untuk itu,inovasi teknologi dalam pertanian organik ini dianggap perlu sebagai upaya guna mendapatkan jumlah hasil panen melimpah seperti pertanian konvensional.
Baca juga
Kupas tuntas kecerdasan buatan
berikut beberapa hasil inovasi teknologi pertanian organik yang bisa diterapkan.
1. Vertical Farming
Lahan pertanian secara statistik menurun drastis keberadaannya dan digantikan oleh lahan bangunan. Untuk mengakalinya kini mulai banyak petani yang menerapkan vertical farming. Cara ini merupakan jenis pertanian dimana petani tidak lagi menggunakan media tanah buat bercocok tanam.
Mereka yang memilih vertical farming juga memiliki kesempatan hasil panen yang mirip dengan pertanian konvensional. Tentu saja dengan didukung pemupukan, pengairan dan sinar matahari yang cukup. Vertical farming bisa menggunakan beberapa media tanam ada yang model aeroponik atau model full media tanam.
Untuk yang full media tanam sangat cocok bila dijadikan pertanian organik karena minim bahan kimia. Aeroponic farming masih menggunakan setidaknya pupuk kimia sintetis untuk menyokong pertumbuhan tanaman.
2. Pemanfaatan Drone Untuk Pengawasan Tanaman
Teknologi terbaru seperti drone juga bisa dimanfaatkan untuk membuat pertanian organik semakin mudah. Drone yang telah dilengkapi dengan kamera dapat dipakai sebagai alat pengawasan pada hama dan penyakit tanaman.
Walaupun tidak seefektif pengecekan oleh manusia, penggunaan drone cukup membantu pada proses perawatan tanaman. Apalagi jika skala pertanian organiknya cukup besar untuk di tangani manusia. Selain itu, untuk skala besar drone lebih hemat biaya dibandingkan memperkerjakan karyawan.
3. Pengoperasian Sistem Smart Irrigation
Adanya inovasi teknologi juga mempermudah sistem pengairan bagi petani. Kini petani bisa menjadwalkan secara rutin proses mengairi lahan pertaniannya secara tepat waktu. Disamping itu juga tanaman juga tidak akan mengalami kelebihan atau kekurangan penyiraman.
Jadi penyiraman akan menyala otomatis bila cuaca terlalu panas dan membutuhkan pengairan ekstra, karena adanya sebuah sensor dipasang di tanah.
4. Pemanfaatan Teknologi Panel Surya
Kini teknologi panel surya juga mulai merambah dunia pertanian dengan menyediakan sumber energi listrik terbarukan. Dalam skala besar pertanian organik juga membutuhkan sistem kelistrikan cukup besar pula apalagi jika ditanam di greenhouse.
Listrik umum dipergunakan untuk penyiraman dan pemupukan secara otomatis. Jadi petani perlu listrik terus menerus agar sistem pengairannya bisa berjalan dengan optimal. Menggunakan panel surya akan mengikis biaya listrik serta dapat mengurangi polusi.
5. Mengintegrasikan Penyaluran Hasil Panen
Teknologi juga dapat dipergunakan untuk menyalurkan hasil panen. Umumnya banyak petani organik tidak mengetahui bahwa di pasaran harga sayur tersebut lebih mahal dari sayur biasa.
Berlatar belakang hal tersebut maka banyak yang membuat sistem penyaluran hasil panen dengan memanfaatkan teknologi. Beberapa marketplace yang khusus menjual produk organik sudah mulai marak beredar, sehingga tentu saja para konsumen bisa dengan mudah menjangkaunya.
Melihat pesatnya perkembangan inovasi teknologi ini dalam pertanian organik, maka diperkirakan kedepannya temuan-temuan terbaru teknologi akan terus bergeliat.
Kini negara jepang mulai menggagas teknologi robotik yang dirancang buat menanam bibit hingga panen.
Baca juga
Masa panen yang tepat tanaman organik, begini ciri-cirinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BERIKAN KOMENTAR YANG SOPAN DAN SESUAI ISI ARTIKEL YANG ADA,