-->

Selasa, November 28, 2023

TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN ORGANIK: PRINSIP DAN CARANYA

Teknik budidaya tanaman organik saat ini sudah menjadi alternatif banyak  dipilih para petani modern. Ini dilakukan sebab mengikuti tren gaya hidup sehat, khususnya pola makan “back to nature” semakin meluas secara global. 

Orang semakin sadar bahwa lingkungannya sudah terpapar dengan polusi yang tinggi, sehingga muncul kesadaran untuk selektif memilih produk pangan yang aman serta ramah lingkungan.

Nah Artikel ini akan membahas lebih banyak mengenai sistem pertanian dan prinsip budidaya organik, beserta cara budidaya tanaman sayur organik.

Teknik Pertanian Organik

Dikenal juga secara global sebagai organic farming, teknik budidaya tanaman organik merupakan salah satu sistem atau teknik pertanian berkelanjutan dimana tidak memakai bahkan  menghindari penggunaan bahan kimia di dalam prosesnya.

Sederhananya, teknik budidaya pertanian organik lebih mengacu pendekatan menggunakan bahan alami daripada bahan kimia sintetik atau pestisida berbahaya.

Tiga hal utama biasa  ditemukan dalam teknik budidaya tanaman organik yakni pemakaian pupuk organik, teknik alami pengendalian hama penyakit, dan praktik pertanian  berkelanjutan.

Praktik budidaya tanaman organik ini sangat terkait erat dengan pelestarian alam dan siklus ekologi alami. Beberapa manfaat  dapat diperoleh dari penggunaan bahan atau pupuk organik antara lain menjaga kesehatan tanah dan air, mengurangi jejak karbon, mengurangi pencemaran tanah dan air, dan masih banyak lagi.

Prinsip Budidaya Organik

Budidaya organik makin banyak dipraktikkan dan diterapkan, baik skala kecil seperti di rumah ataupun skala besar untuk produk organik komersial.

International Federation of Organic Agriculture Movements (IFOAM) mengemukakan beberapa prinsip bagi program, pengembangan posisi, dan juga standar-standar budidaya organik. Semua prinsip tersebut berlaku secara luas untuk sistem pertanian, terutama berhubungan dengan praktik yang bersifat berkelanjutan.

Empat (4) prinsip tersebut adalah prinsip kesehatan, prinsip ekologi, prinsip keadilan, serta  prinsip perlindungan. Ini khususnya berkaitan dengan bagaimana manusia mengelola tanah, air, tanaman, hewan, maupun  lingkungan.

 

a.  Prinsip Kesehatan

Kesehatan tiap individu maupun komunitas tak terlepas dari kesehatan ekosistem. Oleh karenanya, sistem pertanian organik harus dapat memelihara bahkan meningkatkan kesehatan tanah, tanaman, hewan, manusia dan bumi sebagai satu kesatuan  tidak dapat dipisahkan.

 

b.  Prinsip Ekologi

Sistem dan siklus ekologi kehidupan merupakan dasar sistem pertanian organik. Diletakkan dalam sistem ekologi kehidupan, maka pertanian organik menjadikan proses dan daur ulang ekologis sebagai dasar untuk produksi. Teknik pertanian organik juga harus mempertimbangkan soal keseimbangan ekologis.

 

c.  Prinsip Keadilan

Budidaya organik harus membina hubungan yang dapat menjamin adanya keadilan sehubungan dengan lingkungan dan kesempatan hidup bersama.

Ciri-ciri keadilan ini dapat dilihat dari kesetaraan, sikap saling menghormati, sifat berkeadilan, dan mengelola dunia secara bersama. Ini berlaku antar sesama manusia termasuk  hubungannya dengan makhluk hidup lainnya.

 

d.  Prinsip Perlindungan

Sistem pertanian organik meminta pengelolaan secara  berhati-hati dan bertanggung jawab. Tujuannya guna melindungi kesehatan maupun kesejahteraan generasi di masa sekarang dan juga di masa mendatang, beserta lingkungan hidup.

 

Hal ini meminta bukan hanya pengetahuan ilmiah ataupun perkembangan teknologi, namun juga penerapan teknologi secara tepat guna  dipadukan dengan kearifan atau kebijakan tradisional.

Selain keempat prinsip umum di atas, terdapat beberapa prinsip lebih khusus untuk sistem pertanian organik. Apa saja mereka?

a. Lingkungan

Lokasi atau tanahnya harus bebas dari kontaminasi bahan-bahan sintetik, seperti pestisida kimia atau pupuk buatan.

b. Varietas atau bahan yang ditanam

Varietasnya memiliki kemampuan adaptasi sangat baik sesuai lokasi dipilih atau poin satu di atas. Bahan tanaman ini juga tidak boleh memiliki dampak negatif pada lingkungan sekitarnya.

c. Pola tanam

Harus mengacu pada prinsip pemeliharaan dan pelestarian tanah dan juga air, atau teknik pertanian organik yang bersifat berkelanjutan.

d. Pupuk dan zat pengatur tumbuh

Pemupukan harus berasal dari bahan organik yang diizinkan atau tidak terkontaminasi bahan kimia sintetik atau beracun lainnya. Pupuk organik dapat berasal dari atau di luar kebun yang dibuat secara organik, kompos sisa tanaman, kotoran ternak, jerami, pupuk hijau, dsb.

Selain itu, budidaya organik tidak mengizinkan penggunaan pupuk buatan dan zat pengatur tumbuh.

e. Pengendalian organisme pengganggu

Budidaya organik tidak boleh menggunakan semua bentuk pestisida buatan atau yang mengandung bahan kimia, kecuali pestisida hayati yang sudah terdaftar atau diizinkan oleh IFOAM.

 

Cara budidaya Sayuran Organik

Tak bisa dipungkiri budidaya tanaman organik semakin berkembang dikarenakan makin meningkatnya kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat termasuk diet atau pola makan yang sehat.

Banyak orang ingin mencoba sendiri mempraktikkan budidaya tanaman organik, salah satunya lewat  menanam sayuran organik. Dibudidayakan tanpa penggunaan pupuk maupun pestisida kimia, sayuran organik makin digemari karena menyehatkan, berterima kasih pada kandungan di dalamnya yang masih benar-benar alami.

Beberapa contoh sayuran  dapat dibudidayakan secara mandiri, misalnya di rumah, adalah selada, sawi hijau, kangkung, sawi putih, atau beberapa sayuran lainnya yang memiliki ketahanan kuat terhadap serangan hama.

Lalu, bagaimana cara budidaya tanaman sayuran organik secara mudah di rumah?

Memilih Media Tanam

Media tanam dapat memilih antara menanam sayuran organik di tanah secara langsung atau pun menggunakan polybag.

Untuk pilihan pertama, dapat dibangun greenhouse mini dengan  atapnya berwarna silver. Hal ini dapat lebih membantu pertumbuhan sayuran. Greenhouse ini berfungsi supaya sayuran terhindar dari sinar matahari langsung, tetesan air hujan, serta  hama.

Jika memilih polybag, cara tanam meminta campuran tanah dan komposisi dengan rasio sekitar 1:1. Dapat pula dibuat atap menggunakan plastik yang disangga dengan bambu.

Merawat

Menanam atau perawatan sayuran organik terbilang cukup mudah. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan ataupun diikuti.

a. Perhatian dan pemeriksaan rutin Terutama dari serangan hama atau penyakit lainnya
b. Penyiraman rutin Yakni pagi dan sore dengan kadar air yang sesuai
c. Penyiangan
    Memotong atau mencabuti rumput-rumput yang tumbuh di sekitar sayuran
d. Pemupukan

Memberikan pupuk yang cukup dan pas serta  tidak mengandung bahan kimia. Salah satu contohnya adalah pupuk cair organik yang dapat dibeli atau dibuat sendiri, misalnya dari ampas kedelai halus  dicampur dengan mikroba pengurai.

e. Mengendalikan hama

Pengendalian secara fisik dengan cara membuang, menangkap atau membuat hama pergi dengan sendirinya. Cara lain adalah pemakaian obat pembasmi serangga berasal dari bahan  alami. Contoh bahan pengusir hama adalah minyak serai, cairan gula asam, dll.

f. Panen

Memanen sayur organik dapat dilakukan sesuai dengan jenis sayur yang ditanam, karena masa panen yang berbeda-beda. Pemanenan dapat dilakukan dengan mencabut atau menggunakan alat bantu untuk mengangkat akar sayuran secara berhati-hati.

Sesuai namanya, pertanian organik merupakan salah satu budidaya pertanian yang lebih bersifat berkelanjutan. Prinsip budidaya organik ini berusaha menghindari penggunaan bahan kimia dalam prosesnya untuk tetap selaras dengan siklus dan kesinambungan ekologi.

Tak heran jika hasil produksi teknik budidaya tanaman  organik ini terjamin kualitas maupun keamanannya dari kontaminasi zat kimia atau beracun. Dengan kata lain, produk organik merupakan hasil dari tanaman atau pun ternak yang diperoleh melalui proses  praktik berkelanjutan, baik secara ekologi maupun sosial ekonomi.

Baca juga

Cara membuat pupuk bakteri

Bagikan artikel ini