Hamil blighted ovum atau hamill kosong tentunya bukan kabar yang tidak mengenakan bagi para pasangan yang tengah mendambakan kehadiran sang buah hati menjejakkan kaki di muka bumi ini. Dalam beberapa kasus, peristiwa seperti ini sering terjadi, dan bagi para calon ibu kasus hamil blighted ovum ini tentunya menjadi pukulan yang cukup berat.
Oleh karena itu, penting bagi para calon ibu maupun calon ayah untuk mengetahui informasi seputar kehamilan blighted ovum.
Kita akan segera mengetahuinya beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya blighted ovum atau hamil BO berulang, di ulasan berikut ini.
Pengertian Hamil BO (Blighted Ovum)
Hamil BO merupakan sebutan bagi mereka yang mengalami kehamilan yang dibilang dalam literasi medis blighted ovum . Beberapa orang juga biasa menyebutnya hamil BO atau hamil kosong.
Mengutip dari situs halodoc.com, hamil BO atau blighted ovum ini merupakan kasus kehamilan yang terjadi tanpa adanya embrio dalam rahim si calon ibu. Dalam dunia kesehatan, kasus ini juga disebut anembryonic gestation . Hamil BO juga menjadi salah satu penyebab keguguran yang cukup tinggi di trimester pertama.
Pada kasus blighted ovum semacam ini, sel telur dan sperma tetap bertemu dan menghasilkan pembuahan. Sejatinya dalam kasus ini sel telur yang telah dibuahi oleh sperma itu tidak berkembang hingga menjadi embrio janin. Dan kasus hamil blighted ovum ini baru diketahui saat si calon ibu melakukan pemeriksaan USG.
Ciri-Ciri Kehamilan Kosong (Blighted Ovum)
Pada kasus hamil blighted ovum (BO), umumnya seorang wanita akan mengalami gejala dan ciri-ciri yang sama selayaknya wanita yang tengah hamil.
Ini menyebabkan banyak wanita kesulitan untuk membedakannya, pasalnya ciri-ciri kehamilannya normal seperti:
1. Terlambat haid 2. Tanda pada testpack menunjukkan hasil positif hamil 3. Mual dan muntah ( morning sickness ) 4. Rasa nyeri dan bengkak pada payudaraNamun setelah merasakan ciri-ciri seperti kehamilan normal tersebut, wanita dengan kasus hamil blighted ovum akan mengalami fase selanjutnya dengan ciri-ciri seperti berikut:
1. Muncul flek atau pendarahan dari vagina 2. Kram dan rasa nyeri hebat di bagian perut 3. Volume darah yang keluar dari vagian semakin hari terus bertambahMeski memiliki ciri-ciri tertentu, namun para wanita yang mengalami hamil blighted ovum (BO) terkadang masih mendapatkan hasil positif hamil di testpack saat flek atau pendarahan muncul.
Hal ini bisa dikarenakan kadar hormon hCG atau human chorionic gonadotropin yang masih cukup tinggi dalam tubuh sehingga membuat alat testpack tetap menunjukkan hasil positif hamil meski embrio dalam kandungan sudah tidak berkembang.
Pada kehamilan mencapai usia 8 hingga 13 minggu dan volume pendarahan yang dialami semakin meningkat, barulah terjadi proses keguguran pada kasus hamil blighted ovum (BO).
Faktor Penyebab Terjadinya blighted ovum (BO)
Hingga saat ini, belum ada hasil penelitian yang dapat memberitahukan penyebab pasti mengenai kasus kehamilan blighted ovum atau hamil kosong ini. Namun para ahli mengaku, umumnya masalah kesehatan ini disebabkan karena kelainan kromosom yang terjadi pada sel telur wanita.
Kelainan kromosom tersebut membuat pembelahan sel menjadi tidak sempurna sehingga pembuahan tidak menghasilkan embrio dan perkembangan kehamilan pun terhenti.
Selain itu, ada beberapa hal yang bisa meningkatkan terjadinya kehamilan blighted ovum ini, misalnya kualitas sel sperma dan sel telur yang kurang baik atau pas-pasan.
Faktor genetik atau keturuan dari calon ibu dan calon ayah juga bisa meningkatkan resiko terjadinya hamil blighted ovum. Bisa di perparah juga kalau ayah dan ibu masih bertalian darah atau keluarga yang cukup dekat.
Tindakan Pengobatan Hamil BO
1. Metode kuretase atau kuret
menjadi salah satu pengobatan yang biasa dipilih oleh para
wanita yang mengalami blighted ovum atau hamil BO. Proses ini akan membuka serviks dan mengangkat
kantong kehamilan dalam rahim yang tidak berkembang.
2. Gunakan Obat-Obatan
Alternatif
lainnya yang bisa dipilih saat seorang ibu mengalami kehamilan kosong adalah
dengan menggunakan obat-obatan yang telah diresepkan oleh dokter.
Seperti
halnya kuret, pengobatan dengan cara ini juga akan tetap membuat Anda mengalami
pendarahan bahkan juga memicu rasa kram atau nyeri di bagian perut.
3. Membiarkan Kandungan
Gugur Alami
Pada
beberapa kasus, para dokter biasanya memberi saran untuk membiarkan kandungan yang
tidak berkembang tersebut gugur secara alami.
Umumnya,
proses ini membutuhkan waktu beberapa minggu hingga si ibu secara alami
mengalami keguguran.
Anda hanya perlu menunggu agar pendarahan terjadi secara
alami hingga proses tersebut selesai dengan sendirinya.
Meski
cukup membiarkannya gugur secara alami, perlu diingat jika metode ini juga
harus tetap dilakukan dengan pengawasan dari dokter atau tenaga profesional.
Pastikan
Anda tetap berkonsultasi dengan dokter selama proses keguguran alami ini
berlangsung.
Cara mencegah Blighted Ovum
Cukup
banyaknya kasus hamil blighted ovum (BO) yang terjadi tentu membuat para calon ibu khawatir,
terutama bagi mereka yang tengah mempersiapkan kehamilan atau baru memasuki
usia kehamilan awal.
Kehamilan
kosong ini memang bisa terjadi pada siapa saja dan tidak ada cara yang pasti
untuk mencegah kasus ini terjadi.
Meski
begitu, ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh para calon orang tua saat
hendak mempersiapkan kehamilan agar mencegah terjadinya blighted ovum atau hamil BO ini.
Mengutip
dari alodokter.com, Dokter Nadia Nurotul Fuadan dan Dokter Vita Rahayu memberikan
beberapa tips untuk mengurangi resiko terjadinya hamil blighted ovum ini. Berikut beberapa
tipsnya!
1.Melakukan
Pemeriksaan Rutin
Tak
hanya untuk mengantisipasi terjadinya blighted ovum atau hamil BO, melakukan pemeriksaan rutin
merupakan salah satu hal wajib yang perlu dilakukan oleh ibu hamil bahkan bagi
para calon ibu yang baru merencakan kehamilannya.
Dengan
melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan, Anda dan pasangan bisa mengetahui
kondisi kesehatan dan resiko-resiko lain yang mungkin Anda alami selama masa
kehamilan. Apabila Anda pernah memiliki riwayat hamil blighted ovum (hamil BO) sebelumnya, pemeriksaan
yang dilakukan pun harus lebih intens.
Baca juga
Ini dia makanan sehari-hari yang membuatmu gemuk
Pemeriksaan
ini juga penting dilakukan saat Anda mengetahui jika Anda tengah
mengandung. Sebaiknya, Anda langsung memeriksakan kondisi kandungan setelah
mengalami gejala awal kehamilan.
Dengan
semakin cepatnya pemeriksaan dilakukan, Anda bisa lebih cepat mengetahui
kondisi kandungan.Dokter pun bisa segera memberi tindakan atau pengobatan
apabila ada indikasi yang mengarah pada blighted ovum (hamil BO) atau kondisi berbahaya
lainnya.
2.Mengkonsumsi Makanan Sehat
Sebelum
mempersiapkan kehamilan, pastikan Anda dan pasangan telah mulai mengkonsumsi
makanan sehat dan bergizi guna mempersiapkan tubuh untuk menjalani kehamilan.
Sebaiknya,
hindari makanan yang tinggi lemak atau tinggi kandungan gula. Coba hindari pula
terlalu banyak mengkonsumsi minuman dengan kandungan kafein, alkohol, atau
soda. Lebih baik Anda mengganti minuman-minuman tersebut dengan konsumsi air
putih minimal 2 liter per hari.
Makanan
sehat yang disarankan oleh para ahli untuk dikonsumsi biar terhindar dari blighted ovum (hamil BO) seperti makanan-makanan yang kaya akan anti oksidan, semisal sayuran hijau,
buah-buahan, biji-bijian, hingga minyak ikan.
Selain
itu, Anda juga sebaiknya menghindari konsumsi
makanan instan atau yang mengandung pengawet hingga jamu yang tidak
direkomendasikan oleh tenaga kesehatan profesional.
3.Mengkonsumsi
Vitamin
Persiapan
kehamilan sebaiknya memang direncanakan dengan cukup matang bahkan sebelum
kehamilan itu terjadi.
Bagi
para calon ibu, dokter memberi saran agar sudah mulai rutin mengkonsumsi vitamin
prenatal selama beberapa bulan sebelum merencanakan kehamilan. Salah satu
vitamin prenatal yang aman dikonsumsi adalah vitamin asam folat.
Asam
folat memiliki manfaat yang sangat baik bagi para calon ibu yang tengah
melakukan program kehamilan. Asam folat dapat membantu untuk meningkatkan
kesuburan, membantu tumbuh kembang janin, hingga mengurangi terjadinya
keguguran atau masalah lainnya selama masa kehamilan.
4.Istirahat
dan Olahraga Teratur
Selain
mengkonsumsi vitamin dan makanan-makanan sehat, para calon orang tua juga harus
memperhatikan pola tidur dan istirahat mereka agar bisa mencegah terjadinya blighted ovum (hamil BO) ataupun permasalahan kehamilan lainnya.
Apabila
Anda mulai merencanakan program kehamilan, sebaiknya hindari begadang terlalu
sering dan pastikan tubuh mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Idealnya,
Anda harus memiliki waktu tidur selama 7 hingga 8 jam per harinya.
Selain
istirahat yang cukup, cobalah untuk mulai rutin berolahraga untuk meningkatkan
kesehatan tubuh. Anda tak perlu melakukan olahraga yang terlalu berat, namun
pastikan kegiatan olahraga tersebut dilakukan secara rutin dan teratur.
Cobalah
untuk menyempatkan beberapa menit untuk melakukan olahraga ringan setiap
harinya sebelum Anda melakukan aktivitas atau pekerjaan sehari-hari.
5.Mengelola
Stress
Bagi
sebagian besar calon ibu, menghadapi kehamilan bisa menjadi sesuatu yang memicu
stress berlebihan.
Perubahan
hormon yang terjadi hingga permasalahan morning sickness seperti mual dan
muntah parah yang dialami para ibu di awal kehamilan memang rentan mempengaruhi
pikiran hingga menyebabkan stress.
Namun
sebaiknya Anda mencoba untuk mengelola stress yang dialami agar kehamilan bisa
tetap sehat dan mencegah resiko blighted ovum (hamil BO). Meski tak mudah, coba dan biasakan
untuk selalu menanamkan pikiran positif mengenai kehamilan yang tengah
dijalani.
Dengan
mengelola stress, Anda bisa menjadi lebih tenang dan akan mempengaruhi kondisi
kesehatan ibu serta calon bayinya.
Akhirnya, Itulah
penjelasan mengenai hamil BO atau blighted
ovum beserta ciri-ciri, penyebab. Metode pengobatan, serta beberapa tips
yang bisa di praktekkan.
Baca juga
2. Gunakan Obat-Obatan
Alternatif lainnya yang bisa dipilih saat seorang ibu mengalami kehamilan kosong adalah dengan menggunakan obat-obatan yang telah diresepkan oleh dokter.Seperti halnya kuret, pengobatan dengan cara ini juga akan tetap membuat Anda mengalami pendarahan bahkan juga memicu rasa kram atau nyeri di bagian perut.
3. Membiarkan Kandungan Gugur Alami
Pada beberapa kasus, para dokter biasanya memberi saran untuk membiarkan kandungan yang tidak berkembang tersebut gugur secara alami. Umumnya, proses ini membutuhkan waktu beberapa minggu hingga si ibu secara alami mengalami keguguran.
Anda hanya perlu menunggu agar pendarahan terjadi secara alami hingga proses tersebut selesai dengan sendirinya. Meski cukup membiarkannya gugur secara alami, perlu diingat jika metode ini juga harus tetap dilakukan dengan pengawasan dari dokter atau tenaga profesional.
Pastikan Anda tetap berkonsultasi dengan dokter selama proses keguguran alami ini berlangsung.
Cara mencegah Blighted Ovum
Cukup banyaknya kasus hamil blighted ovum (BO) yang terjadi tentu membuat para calon ibu khawatir, terutama bagi mereka yang tengah mempersiapkan kehamilan atau baru memasuki usia kehamilan awal.
Kehamilan
kosong ini memang bisa terjadi pada siapa saja dan tidak ada cara yang pasti
untuk mencegah kasus ini terjadi.
Meski
begitu, ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh para calon orang tua saat
hendak mempersiapkan kehamilan agar mencegah terjadinya blighted ovum atau hamil BO ini.
Mengutip
dari alodokter.com, Dokter Nadia Nurotul Fuadan dan Dokter Vita Rahayu memberikan
beberapa tips untuk mengurangi resiko terjadinya hamil blighted ovum ini. Berikut beberapa
tipsnya!
1.Melakukan
Pemeriksaan Rutin
Tak hanya untuk mengantisipasi terjadinya blighted ovum atau hamil BO, melakukan pemeriksaan rutin merupakan salah satu hal wajib yang perlu dilakukan oleh ibu hamil bahkan bagi para calon ibu yang baru merencakan kehamilannya.
Dengan melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan, Anda dan pasangan bisa mengetahui kondisi kesehatan dan resiko-resiko lain yang mungkin Anda alami selama masa kehamilan. Apabila Anda pernah memiliki riwayat hamil blighted ovum (hamil BO) sebelumnya, pemeriksaan yang dilakukan pun harus lebih intens.
Baca juga
Ini dia makanan sehari-hari yang membuatmu gemuk
Pemeriksaan ini juga penting dilakukan saat Anda mengetahui jika Anda tengah mengandung. Sebaiknya, Anda langsung memeriksakan kondisi kandungan setelah mengalami gejala awal kehamilan.
Dengan semakin cepatnya pemeriksaan dilakukan, Anda bisa lebih cepat mengetahui kondisi kandungan.Dokter pun bisa segera memberi tindakan atau pengobatan apabila ada indikasi yang mengarah pada blighted ovum (hamil BO) atau kondisi berbahaya lainnya.
2.Mengkonsumsi Makanan SehatSebelum mempersiapkan kehamilan, pastikan Anda dan pasangan telah mulai mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi guna mempersiapkan tubuh untuk menjalani kehamilan.
Sebaiknya, hindari makanan yang tinggi lemak atau tinggi kandungan gula. Coba hindari pula terlalu banyak mengkonsumsi minuman dengan kandungan kafein, alkohol, atau soda. Lebih baik Anda mengganti minuman-minuman tersebut dengan konsumsi air putih minimal 2 liter per hari.
Makanan sehat yang disarankan oleh para ahli untuk dikonsumsi biar terhindar dari blighted ovum (hamil BO) seperti makanan-makanan yang kaya akan anti oksidan, semisal sayuran hijau, buah-buahan, biji-bijian, hingga minyak ikan.
Selain itu, Anda juga sebaiknya menghindari konsumsi makanan instan atau yang mengandung pengawet hingga jamu yang tidak direkomendasikan oleh tenaga kesehatan profesional.
3.Mengkonsumsi VitaminPersiapan kehamilan sebaiknya memang direncanakan dengan cukup matang bahkan sebelum kehamilan itu terjadi.
Bagi para calon ibu, dokter memberi saran agar sudah mulai rutin mengkonsumsi vitamin prenatal selama beberapa bulan sebelum merencanakan kehamilan. Salah satu vitamin prenatal yang aman dikonsumsi adalah vitamin asam folat.
Asam folat memiliki manfaat yang sangat baik bagi para calon ibu yang tengah melakukan program kehamilan. Asam folat dapat membantu untuk meningkatkan kesuburan, membantu tumbuh kembang janin, hingga mengurangi terjadinya keguguran atau masalah lainnya selama masa kehamilan.
4.Istirahat dan Olahraga TeraturSelain mengkonsumsi vitamin dan makanan-makanan sehat, para calon orang tua juga harus memperhatikan pola tidur dan istirahat mereka agar bisa mencegah terjadinya blighted ovum (hamil BO) ataupun permasalahan kehamilan lainnya.
Apabila Anda mulai merencanakan program kehamilan, sebaiknya hindari begadang terlalu sering dan pastikan tubuh mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Idealnya, Anda harus memiliki waktu tidur selama 7 hingga 8 jam per harinya.
Selain istirahat yang cukup, cobalah untuk mulai rutin berolahraga untuk meningkatkan kesehatan tubuh. Anda tak perlu melakukan olahraga yang terlalu berat, namun pastikan kegiatan olahraga tersebut dilakukan secara rutin dan teratur.
Cobalah untuk menyempatkan beberapa menit untuk melakukan olahraga ringan setiap harinya sebelum Anda melakukan aktivitas atau pekerjaan sehari-hari.
5.Mengelola StressBagi sebagian besar calon ibu, menghadapi kehamilan bisa menjadi sesuatu yang memicu stress berlebihan.
Perubahan hormon yang terjadi hingga permasalahan morning sickness seperti mual dan muntah parah yang dialami para ibu di awal kehamilan memang rentan mempengaruhi pikiran hingga menyebabkan stress.
Namun sebaiknya Anda mencoba untuk mengelola stress yang dialami agar kehamilan bisa tetap sehat dan mencegah resiko blighted ovum (hamil BO). Meski tak mudah, coba dan biasakan untuk selalu menanamkan pikiran positif mengenai kehamilan yang tengah dijalani.
Dengan mengelola stress, Anda bisa menjadi lebih tenang dan akan mempengaruhi kondisi kesehatan ibu serta calon bayinya.
Akhirnya, Itulah penjelasan mengenai hamil BO atau blighted ovum beserta ciri-ciri, penyebab. Metode pengobatan, serta beberapa tips yang bisa di praktekkan.
Baca juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BERIKAN KOMENTAR YANG SOPAN DAN SESUAI ISI ARTIKEL YANG ADA,