-->

Minggu, Juni 16, 2024

FORMALDEHIDA SEBAGAI PENGAWET MAKANAN, INI BAHAYANYA!!

formaldehilda, pengawet makanan

Tahukah kamu apa itu Formaldehida? Formaldehida atau Formalin atau Metanal merupakan senyawa kimia yang banyak dimanfaatkan sebagai pengawet.

Formaldehida atau Formalin disintesis oleh Aleksandr Butlerov seorang kimiawan Rusia di tahun 1859 dan diidentifikasi tahun 1867 oleh Hoffman. Dalam jumlah kecil, Formaldehida bisa dihasilkan oleh metabolit mikroorganisme, termasuk oleh manusia lho!

Sumber lain dari formalin adalah pembakaran bahan yang mengandung karbon dan reaksi ketika cahaya matahari dan oksigen terkena metana/hidrokarbon lain dalam atmosfer bumi. Ingin mencari tahu informasi lebih lanjut mengenai Formaldehida atau Formalin? Simak pembahasannya dibawah ini ya!

Apa Itu Formaldehida?

Formalin banyak dipakai dalam beberapa industri non pangan dan manufaktur. Larutan formalin umumnya tidak berwarna dan memiliki bau yang sangat menusuk, didalamnya ada 37% formaldehida dan sering ditambahkan pengawet sebesar 15%.
Sejauh ini penggunaan formalin sendiri tidaklah dilarang, namun seluruh pekerja yang terlibat dengan senyawa ini harus menggunakan APD lengkap dan harus ekstra hati-hati mengingat resiko akibat paparan senyawa yang cukup besar.

Nama Lain Formalin

Di pasaran, kamu bisa menemukan formalin dengan nama yang berbeda-beda lho. Misalnya saja: Formol, Morbicid, Methanal, Formic aldehyde, Methyl oxide, Oxymethylene, Methylene aldehyde, Oxomethane, Formoform, Formalith, Karsan, Methylene glycol, Paraforin, Polyoxymethylene glycols, Superlysoform, Trioxymethylene, sampai Trioxane.

Rumus Kimia dan Ciri Formaldehida

Disimbolkan dengan rumus CH2O, memiliki densitas 815 kg/m3, berat molekul 30.031 gram/mol, titik didih -19 °C, titik leleh -92,0 °C.

Memiliki bau yang menyengat, jika berbentuk gas maka formaldehida berekasi dengan basa (misalnya natrium hidroksida) dan membentuk nagtrium format dan methanol.

Berikut rumus kimianya, 2HCH0 + NaOH > HCOONa + CH3OH. Senyawa ini juga bisa bereaksi dengan amoniak dan membentuk formamidine dan air

Senyawa kimia ini banyak digunakan untuk berbagai industri, mulai dari produksi resin, produksi beberapa produk, pengawet, hingga dalam industri pertanian dan kedokteran (misalnya untuk desinfektan, fungisida, fumigan, dan pengawet).

Formaldehida terbentuk dari reaksi seperti oksidasi uap metanol, umumnya ia dijual sebagai formalin dengan larutan air 37%. Senyawa ini bisa jadi zat pengawet yang baik karena merupakan kombinasi antara hidrogen, oksigen, dan karbon serta memiliki sifat antibakteri yang baik.

Inilah beberapa kegunaan lain dari Formaldehida atau Formalin:
  1. Untuk membunuh kuman, biasa dimanfaatkan sebagai cairan pembersih lantai, gudang, sampai pakaian.
  2. Digunakan untuk membunuh berbagai jenis serangga.
  3. Salah satu senyawa kimia yang diperlukan dalam proses pembuatan sutra sintetis, zat pewarna, cermin kaca, sampai bahan peledak.
  4. Salah satu bahan guna pembuatan pupuk urea. 
  5. Bisa digunakan untuk bahan parfum, pengeras kuku, pencegah korosi pada sumur minyak, bahan insulasi busa, perekat plywood, dan sejenisnya. 
  6. Cairan untuk pembalsem alias pengawet mayat. 
  7. Formaldehida bisa digunakan untuk pengawet produk rumah tangga seperti cairan pencuci/pembersih khusus dan lilin dengan kadar kurang dari 1%.

Efek Samping Terpapar Formaldehida

Batas maksimum unsur formalin di tubuh setiap manusia ialah 1 mg/l (IPCS), jika melebihi batas maksimum yang disyaratkan tadi maka bisa menimbulkan gangguan pada organ manusia . Gangguan ini bisa saja terjadi secara singkat atau dalam jangka panjang , melalui hirupan uapnya saja , kontak langsung, hingga tertelan bahan formalin itu sendiri .

Dampak yang terjadi terbagi menjadi 2 yakni akut dan kronik. Pada dampak akut, efeknya langsung bisa terlihat. Ciri-cirinya: ada iritasi, reaksi alergi, mata berair dan kemerahan, sakit perut, mual dan muntah, pusing, hingga timbulnya rasa terbakar.

Dampak kronik dapat timbul karena paparan Formaldehida dalam jangka waktu lama, berulang, dan terus-menerus. Misalnya pada para pekerja yang terpapar zat ini secara langsung ataupun mereka yang tanpa sadar mengkonsumsi makanan yang mengandung Formalin dalam jangka waktu lama.

Ciri dampak kronik ini adalah: iritasi parah, gangguan pada organ hingga saraf pusat, hingga efek karsinogenik. Akumulasi Formalin yang menumpuk lama dalam tubuh bisa berakibat buruk pada tubuh manusia.
 
Amankah Formaldehida Digunakan dalam Bahan Makanan?
 
Dilansir dari jurnal nasional ilmu kesehatan (2013) dengan judul Formalin dalam Bahan Makanan" yang membahas penelitian terhadap penggunaan Formalin dalam bahan makanan, memaparkan bahwa Formalin dilarang digunakan sebagai bahan tambahan pangan karena dapat membahayakan kesehatan tubuh.
 
Dilansir dari International Agency for Research on Cancer (IARC), formalin dapat mengiritasi lambung, mata, hidung, dan tenggorokan serta bersifat karsinogenik. Oleh karena itu, berdasarkan SK Menperindag Nomor 254/MPP/Kep/7/2000 tanggal 4 Juli 2000, tentang "Tata Niaga Impor dan Perindustrian Bahan Berbahaya", memastikan bahwa produksi dan distribusi formalin harus lewat distributor tertentu. Itu artinya pemrosesan dan pendistribusiannya diatur secara ketat dan tidak boleh dilakukan sembarangan untuk menghindari adanya penyalahgunaan. 
 
Penyalahgunaan Formaldehida atau Formalin

Meskipun penggunaan Formaldehida terbatas dan dilarang dipakai untuk bahan makanan, namun ada sejumlah produsen nakal yang nekat melakukannya. Produk yang diberi Formaldehida atau Formalin biasanya jadi lebih awet, tahan lama, dan tidak mudah busuk. Namun, efeknya akan sangat buruk bagi kesehatan konsumen apalagi dalam jangka panjang.

Contoh bahan pangan mengandung Formalin dan cirinya:
  • Ikan: cirinya ikan tersebut memiliki warna putih bersih, kenyal, insang merah tua bukan merah segar, sangat awet sampai beberapa hari, dan tidak mudah membusuk.
  • Ayam potong: ayam yang diawetkan dengan Formaldehida biasanya punya warna putih bersih dan pucat, awet, serta tidak akan busuk sekalipun ada di suhu ruang dalam waktu lama.
  • Mie basah: banyak pula produsen mie basah tak bertanggung jawab yang menggunakan Formaldehida sebagai pengawet. Mie yang sudah diformalin jadi lebih awet dan rasanya agak aneh.
  • Tahu: umumnya, tahu yang sudah diformalin memiliki bentuk yang sangat bagus, tidak mudah busuk, kenyal, dan sangat awet.
Waspadailah bahan-bahan makanan yang mengandung Formaldehida, kamu harus lebih selektif dalam memilih makanan. Bahan makanan yang diformalin (meskipun dalam kadar rendah) akan masuk kedalam tubuh dan dalam jangka panjang akan menyebabkan masalah kesehatan.

Apa yang Terjadi Ketika Terpapar Formaldehida?

Efek yang bisa muncul sangat bermacam-macam tergantung jenis serta kadar Formaldehida itu sendiri . 
 
Misalnya, pada penggunaan formalin dalam industri plywood atau kayu lapis dan sejenisnya, saat resin melepaskan senyawa ini secara perlahan dengan kadar 0,1 mg/kg di udara maka Formaldehida ini bisa menyebabkan beberapa masalah. Mulai dari iritasi di membran mukosa dan kepala, keluar air mata, pusing, kegerahan, dan rasa terbakar pada tenggorokan.

Apabila seseorang secara tidak sengaja meminum zat Formaldehida dengan jumlah banyak, maka bisa menyebabkan kematian. 
 
Saat berada dalam tubuh, zat ini akan berubah menjadi asam format yang mampu meningkatkan keasaman darah sehingga dampak yang muncul nafas kita menjadi pendek bak orang lagi lari maraton , muncul hipotermia dan berakhir dengan koma dan kematian.

Berdasarkan beberapa penelitian menggunakan binatang percobaan, objek penelitian yang menghisap Formaldehida secara terus menerus mengalami kanker hidung dan tenggorokan.

Dalam studi lainnya, kandungan Formaldehida atau Formalin dengan kadar sedikit seperti yang dipakai dalam bahan bangunan tidak menimbulkan reaksi karsinogenik pada makhluk hidup di sekitarnya.

Kesimpulan

Formalin atau Formaldehida merupakan senyawa kimia yang digunakan sebagai pengawet atau bahan untuk industri tertentu. 
 
Meskipun memiliki beberapa kegunaan, penggunaannya harus hati-hati karena paparan Formaldehida yang terakumulasi dalam tubuh dalam jangka lama bisa menyebabkan efek buruk bagi kesehatan manusia.

Baca juga

Apa itu formalin  

Artikel Terkait

Bagikan artikel ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERIKAN KOMENTAR YANG SOPAN DAN SESUAI ISI ARTIKEL YANG ADA,