-->

Senin, Januari 08, 2024

MENELUSURI KEHIDUPAN PENULIS KITAB SAHIH AL-BUKHARI, IMAM BUKHARI

"sahih al-bukhari", "imam bukhari"

Imam bukhari merupakan sosok cendekiawan muslim yang cukup populer dari dulu  hingga masa sekarang ini. Namanya cukup familiar di telinga para umat muslim karena hadirnya hadits sahih al-bukhari yang disusun beliau semasa hidupnya.

Lantas, siapakah tokoh islam imam bukhari ini ?

Kehidupan keluarga  Imam bukhari 

Imam bukhari punya nama lengkap Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Bukhari. Sejarah perkembangan ajaran islam sangat erat dan tidak terlepas dari kehidupan imam bukhari ini.

Dilahirkan di wilayah bukhara uzbekistan tanggal 13 syawal tahun 194 hijriah (20 juli 810 masehi) dari keluarga ulama yang taat. Ayahnya bernama ismail merupakan seorang ulama populer di masa itu dan ibunya fatimah.

Baca juga

poligami dalam islam menurut al-quran

Ayah iman bukhari bermadzhab maliki karena beliau adalah murid dari imam maliki yang termasyur saat itu dan merupakan ulama adli dibidang fiqih. Beliau wafat saat bukhari masih kecil. 

Sejak usianya masih muda kira-kira 9 tahun, imam bukhari sudah memperlihatkan talenta luar biasa dalam menghafal hadits. Ia punya daya ingat yang luar biasa sehingga mampu menghafal ribuan hadits tanpa salah sedikitpun.

Ini sebuah anugerah tak ternilai yang Allah SWT  telah berikan kepada imam bukhari muda yang jarang dimiliki anak-anak seusianya saat itu.

Masa Pendidikan 

Karakter Imam Bukhari dikenal cukup tekun dalam belajar  dan ia belajar pada banyak guru di beberapa kota semisal kota bukhara, mekkah, kufah, medinah dan baghdad.

Ia belajar berbagai disiplin ilmu terkait tafsir al-quran, hukum islam (figh), soal aqidah, sejarah dan bahasa arab serta hadits.

Karena imam bukhari memiliki otak cukup encer, ia mampu   belajar dari banyak guru yang ada di sejumlah  kota seperti Bukhara, Kufah, kota Mekah, Madinah, dan kota Baghdad. 

Dalam sebuah buku berjudul biografi imam bukhari karya dari hanif luthfi, Lc.MA diceritakan sejumlah guru ahli hadits  imam bukhari dimana beliau pernah belajar. Berikut beberapa diantaranya :

1. Kota Mekkah

Di kota  ini imam bukhari belajar pada abu al-walid ahmad, abdulah bin yazid, ismail bin salim, abu bakar al-humaidi abdulah

2. Kota Medinah

Guru beliau adalah ibrahim bin al-mundzir al-hazami, yahya bin qadzah, mutharrif bin abdulah, abu sabit muhammad, abdul aziz bin abdilah.

3. Kota baghdad

Guru beliau  adalah muhammad bin isa, muhammad bin sabiq, ahmad bin hambal, suraih.

Penyusunan Kitab sahih al-bukhari:

Karya monumental dari imam bukhari paling tersohor ialah sahih al-bukhari. Kumpulan hadits ini lengkapnya di beri judul al-jami al-musnad as-shahih al-mukhtasar min umur rasulilahwa sunanih wa ayyamih.

Ide menyusun kitab sahih al-bukhari sebenarnya datang dari gurunya imam bukhari yaitu syekh ishag begitu yang diceritakan dalam sebuah buku berjudul studi kitab hadis karangan dari muhammad misbah tahun 2020.

Kata guru bukhari, hendaklah engkau menyusn sebuah kitab yang khusus berisi sunnah rasululah yang sahih.

Atas anjuran sang guru inilah maka imam bukhari mulai memburu hadits ke berbagai tempat selama kurang lebih 16 tahun lamanya. 

Masih dalam buku yang sama, menariknya selama memburu hadits beliau tidak sembarangan. Ada kriteria khusus yang imam bukhari tetapkan yaitu berdasar sanadnya. 

Ciri-cirinya ada pertemuan langsung antara orang yang menceritakan hadits itu dan gurunya kemudian antara guru itu dengan orang sebelumnya hingga berakhir pada Nabi Muhammad SAW.

Kriteria lainnya, barisan orang yang terlibat dalam cerita hadits  itu harus memiliki ahlak mulia, jujur, adil, teliti serta telah lama berguru pada seseorang.

Walau sudah memenuhi 2 kriteria tadi, diriwayatkan oleh muridnya imam bukhari bahwa sebelum memasukan sebuah hadits pada  kitabnya, beliau  selalu melaksanakan sholat istikharah lebih dulu guna menyakinkan bahwa hadits itu sahih.

Kitab sahih al-bukhari terdiri atas sembilan volume yang jumlah hadits didalamnya lebih dari 7000 hadits sahih. Proses pengumpulan 7000 hadits dilakukannya hampir sepanjang hidupnya, cukup melelahkan dan memakan waktu lama. 

Setiap mendengar sebuah hadits nabi Muhammad SAW, Imam bukhari akan segera memburunya kendati itu jaraknya cukup jauh. Ironisnya selama masa penyusunan hadits itu beliau pernah difitnah sehingga di beberapa tahun terakhir sebelum wafat beliau menderita  kesulitan.

Imam Bukhari tutup usia di tanggal 1 Syawal 256 Hijiriah (870 Masehi) atau malam idul fitri di wilayah Khartank Uzbekistan dalam usia 60 tahun.

Insya Allah kepada ulama bukhari  dikaruniakan surga oleh Allah SWT dan ilmu yang ditinggalkannya menjadi amal jariyah kepada beliau. amin  

Baca juga

hadits kudsi:pengertian dan perbedaannya dengan hadits nabawi

Bagikan artikel ini