Pupuk kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang paling diminati para para petani organik. Selain banyak diajarkan dalam berbagai pelatihan membuat pupuk organik, juga pupuk kompos boleh dibilang bahan-bahannya selalu tersedia di lingkungan sekitar kita serta mudah untuk dibuat.
Masa sekarang ini, pupuk kompos menjadi komoditi yang suka dicari. Karena itu tidak mengherankan di beberapa toko swalayan pupuk kompos sudah diperjualbelikan.
Baca juga
7 cara ampuh pemasaran produuk organik
Pupuk Kompos merupakan sebuah jenis pupuk organik hasil dari penguraian berbagai campuran bahan-bahan organik.
Begitu populernya penggunaan pupuk kompos ini bukan tanpa sebab, pasalnya ia punya sejumlah keuntungan.
1. Hemat biaya
Bahan utama pupuk kompos sebagian besar adalah limbah organik, sehingga jarang sekali ada biaya untuk membeli bahan-bahan pembuatan pupuk kompos.
2. Memperbaiki mekanika tanah
Tanah yang sudah sering ditanami lambat laun akan terlihat berpasir, ini manandakan tanah itu sudah tidak bisa menyimpan air. Akibatnya saat hujan akan terbawa air. Dampak lebih jauh, tumbuhan yang hidup diatasnya akan mudah roboh.
Pupuk kompos akan memperbaiki masalah seperti ini, sehingga daya ikat tanah akan kembali menjadi baik lagi
3. Memperbaiki sifat sifat fisika, dan kimia tanah
Ciri lain tanah yang sudah rusak, bisa dilihat ciri fisik tanah itu sendiri. Selain sudah berbentuk butiran pasir, biasanya banyak semut merah yang hidup. Tanaman juga akan terlihat daunnya menguning, hidupnya pun kerdil
Pupuk kompos akan mampu memperbaiki keadaan tanah seperti begini, derajat keasaman tanah akan distabilkan kembali antara 4 – 7.
Metode membuat pupuk organik lewat cara pengomposan bukan barang baru lagi di dunia pertanian modern. Fakta sejarah menunjukkan bahwa praktek ini sudah dilakukan sejak ribuan tahun lalu.
Sejarah pupuk kompos
Penerapan bahan-bahan organik pada pertanian sudah mulai dipraktekkan sejak zaman Batu. Beberapa bukti arkeologi kepulauan Inggris terungkap bahwa Skotlandia menggunakan kompos untuk pertanian skala kecil sejak 12.000 tahun lalu.
Dilansir dari situs nationalgeographic.grid.id, bahwa praktek pengomposan para petani masa itu dilakukan langsung di lokasi untuk bercocok tanam. Maksudnya saat mengolah tanah, saat itu juga bahan-bahan organik dibenamkan langsung ke tanah. Jadi bukan seperti praktek pengomposan modern, pupuk kompos dibuat pada tempat tertentu dan kemudian baru dipindahkan ke lahan saat akan digunakan.
Jejak sejarah yang diduga terkait catatan pengomposan ditemukan pada satu set gerabah tanah liat yang diukir pada masa pemerintahan Raja Sargon pada Dinasti Akkadia, yang berlangsung sekitar 160 tahun antara tahun 2320 SM dan 2120 SM. Akkade terletak di Mesopotamia, yang sekarang menjadi Irak.
Hasil analisis geo-arkeologi Erika Guttmann seorang dosen Departemen Arkeologi dari university of Reading pada Negara inggris dan skotlandia terungkap fakta ada bukti sejarah praktek pengomposan di zaman neolitik, Perunggu serta Zaman Besi di Skotlandia
Erika membeberkan hasil pemeriksaan tanahnya bahwa tanah itu mengandung kotoran ternak, sisa-sisa sayuran, abu serta material organik lainnya.
Metode membuat pupuk kompos
Membuat pupuk kompos yang baik tidaklah terlalu sulit, ada beberapa pilihan metode yang dapat anda pilih untuk digunakan
1. Bokashi
Metode bokashi merupakan salah satu bentuk tehnik pembuatan pupuk organik berbentuk padat dimana bahan-bahannya berasal dari kotoran hewan atau tumbuhan.
Ciri utama metode ini selain memakai kotoran hewan dan limbah tumbuhan, juga akan memakai pula mikroorganisme seperti EM4. Tujuannya agar proses penguraian bahan-bahan organik tadi bisa lebih cepat sekitar 14 hari sejak pengomposan.
2. Takakura
Metode yang kedua ini merupakan salah satu tehnik pembuatan pupuk kompos yang cocok sekali pada skala rumah tangga khususnya bagi yang lahan rumahnya tidak begitu luas.
Bahan-bahan yang digunakan, masih sama dengan membuat pupuk bokashi. Perbedaannya ada pada tempat membuat pupuk komposnya memakai sebuah keranjang yang dilapisi kertas didalamnya. Keranjang inilah disebut dengan keranjang takakura sesuai nama penemunya Koji Takakura asal Negara jepang.
3. Windrow Composting
Metode ini banyak digunakan pada pengolahan limbah rumah tangga. Ciri utamanya limbah tadi dibiarkan pada aliran udara terbuka kemudian dimasukan bakteri anaerob dengan cara dipercik lalu dicampur. Aliran udara dimaksud tadi bertujuan buat membantu bakteri biar proses penguraiannya lebih cepat.
4. Berkeley
Metode berikut menggunakan 2 jenis bahan dasar dengan rasio 2 banding 1. Jadi 2 bahan itu meliputi bahan yang kaya selulosa serta bahan kaya akan nitrogen. Bahan selulosa tadi jumlahnya dua bagian sedangkan untuk bahan kaya nitrogen 1 bagian.
Kedua bahan organik itu akan disusun secara berlapis dan bergantian sesuai jenis bahannya. Setelah 2-3 hari suhu dalam tumpukan bahan akan naik, kemudian segera dibalik. Nanti sesudah hari ke-10, suhu akan mulai turun dan terlihat warna bahan berubah menjadi coklat gelap. Dua minggu kemudian pupuk itu sudah siap digunakan.
5. Vermikompos
Metode kelima proses membuat pupuk komposnya dengan memanfaatkan cacing tanah sebagai sarana menguraikan bahan organik. Jadi bahan-bahan organik bersamaan dengan cacing ditaruh pada sebuah kotak kayu atau plastik.
Jika cacing yang digunakan jumlahnya cuma sedikit, sedangkan bahan organiknya cukup banyak, maka tahap awal perlu dilakukan lebih dulu adalah perbanyakan cacing. Nanti setelahnya baru proses pengomposan.
6. Bangalore
Metode ini sesungguhnya cenderung lebih bersifat alami, dimana bahan organiknya berada dalam sebuah lubang dan ditutup tanah. Jadi tahap awal sesudah bahan organik itu ditumpuk dan tertutupi tanah kemudian dilanjutkan proses penyiraman.
Selama 8-10 hari proses pengomposan akan berjalan secara aerob, proses berikutnya penyiraman dikurangi biar pengomposan berjalan semi-aerob. Dibutuhkan waktu paling lama 6-8 bulan hingga pupuk kompos siap digunakan .
7. Heat and Trench Methode
Teknik ketujuh menggunakan timbunan tanah, disini langkah awalnya dengan menggali tanah sedalam 50 – 75 cm dengan panjang 2 meter. Tanah bekas galian tadi ditaruh disekitar lubang itu dan dipadatkan hingga tingginya sama dengan kedalam lubang digali tadi.
Tumpuk campuran bahan organik (kotoran hewan, limbah tumbuhan) dalam lubang itu hingga ke bagian atas. Jadi akan terlihat bahwa sebagian bahan organik itu ada di bawah permukaan tanah dan sebagian lainnya ada di bagian atas permukaan tanah.
8. Save Paneling Cost
Metode pengomposan ini, bahan dasarnya terdiri dari sisa-sisa makanan, sampah organik rumah atau pasar. Bahan-bahan itu dicampur dan ditumpuk secara memanjang pada sebuah kotak sekitar 8 meter dengan lebar 4 meter dan tingginya 4 meter lantas pada bagian atasnya diberi timbunan abu, selanjutnya disiram dengan kotoran ternak.
Itulah 8 metode membuat pupuk kompos, silahkan pilih cara yang anda anggap paling gampang dan biaya paling murah.
Baca juga
Mengenal pupuk organik: pengertian, manfaat dan cara membuatnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BERIKAN KOMENTAR YANG SOPAN DAN SESUAI ISI ARTIKEL YANG ADA,