-->

Selasa, November 28, 2023

MENGENAL PUPUK ORGANIK: PENGERTIAN, MANFAAT DAN CARA MEMBUATNYA

pupuk organik

Pupuk organik kini telah dijadikan alternatif dari penggunaan pupuk berbahan kimia. Meski pembuatannya memerlukan proses, sebagian orang lebih memilih pupuk organik karena tidak berbahaya bagi lingkungan dan dapat berdampak positif pada hasil pertanian. Simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui berbagai hal terkait pupuk organik.

Mengenal Pupuk Organik dan Jenis-jenisnya

Pupuk organik adalah pupuk yang dibuat dengan menggunakan bahan-bahan alami baik dari hewan maupun tumbuhan. Pupuk organik dapat berbentuk padat maupun cair dan umumnya digunakan untuk menyediakan berbagai senyawa organik bagi tanaman.

Baca juga

Pupuk organik efsan

Sejak dahulu, berbagai jenis pupuk organik telah banyak dikembangkan dan dibuat dengan beragam fungsi. Hingga kini, orang-orang terus berinovasi untuk menciptakan pupuk organik jenis baru dari bahan-bahan yang mungkin belum pernah atau belum terpikirkan untuk diolah. 

Berikut beberapa daftar inovasi pupuk organik terbaru:

1. Pupuk Kascing Vermicompost

Pupuk kascing merupakan singkatan dari ‘bekas cacing’. Nama tersebut diberikan karena proses pengomposan pupuk yang menggunakan bantuan cacing bernama Lumbricusrubellus. Pupuk kascing ini dikenal kaya akan unsur hara serta hormon pertumbuhan sehingga sangat cocok untuk mengembangkan budidaya tanaman organik.

2. Pupuk Organik Urine Kelinci

Pupuk organik satu ini dikembangkan oleh warga desa Cianjur. Pupuk ini dibuat dengan memfermentasi urine kelinci menggunakan EM4, tetes tebu, atau minuman susu fermentasi selama 10-15 hari. Pupuk urine kelinci ini dapat merangsang pertumbuhan bunga serta buah pada tanaman, sehingga cocok digunakan pada tanaman hias maupun budidaya.

3. PupukPetroganik

Pupuk petroganik diproduksi oleh Petrokimia Gresik. Pupuk berbentuk granula ini memiliki keunggulan berupa kandungan karbon organik yang tinggi. Dengan demikian, pupuk ini dapat membantu meningkatkan kadar karbon organik pada tanah yang menunjang perbaikan ekosistem di sekitar perakaran. Hal ini akan memperkaya mikroorganisme yang baik pada tanah dan bisa menyuburkan tanaman. Pupuk petroganik sangat cocok digunakan pada semua jenis tanah dan tanaman. 

Apa Saja Manfaat Pupuk Organik untuk Pertanian?

Pemberian pupuk organik pada budidaya tanaman secara organik dapat memberikan berbagai manfaat seperti:

Mengurangi Penggunaan Pupuk Kimia

Hal pertama yang menjadi manfaat dari penggunaan pupuk organik pada pertanian adalah mengurangi penggunaan pupuk kimia. Hal ini juga merupakan salah satu visi sekaligus ketentuan bila ingin mengembangkan pertanian organik. Pupuk kimia sendiri banyak mengandung senyawa berbahaya yang bisa diserap tanaman dan ikut masuk ke dalam tubuh saat dikonsumsi.

 

Senyawa kimia ini dapat menimbulkan efek seperti kanker, gangguan reproduksi, potensi bayi lahir cacat, dan lain-lain.

2. Berperan dalam Kesuburan Tanah

Penggunaan pupuk organik dapat memperkaya tanah yang akan dijadikan media tanam dengan menambahkan berbagai bahan organik. Banyaknya senyawa organik dapat meningkatkan kemampuan menahan air pada tanah, menunjang peningkatan sirkulasi udara, serta mendukung drainase tanah yang lebih baik.

3. Menutrisi Tanaman

Keberadaan pupuk organik pada tanaman bisa membantu melengkapi berbagai nutrisi yang dibutuhkan seperti nitrogen, fosfor, kalium, dan mikronutrien.Kebutuhan nutrisi yang terpenuhi secara seimbang oleh pupuk organik dapat membantu tanaman untuk tumbuh dan berkembang dengan lebih optimal.

4. Hasil Panen Menjadi Lebih Berkualitas

Penggunaan pupuk organik dapat menjadikan hasil panen lebih berkualitas. Hal ini selaras dengan tujuan pertanian organik yang menargetkan hasil panen unggul. Penggunaan pupuk organik mendukung tanaman untuk memiliki pertumbuhan vegetatif yang baik, perakaran yang lebih kuat, serta membuat produk pertanian memiliki kualitas organoleptik (rasa, aroma, dan tekstur).

5. Lebih Mudah Didapatkan

Pupuk organik sejatinya merupakan pupuk yang lebih mudah didapatkan dibanding harus pergi ke koperasi atau toko alat pertanian. Sebab, pupuk organik sejatinya dapat dibuat dari sampah-sampah yang akan dibuang atau bisa juga dibuat dari kotoran ternak. Jika sampah dan kotoran hewan ini sudah terkumpul, selanjutnya bisa langsung dicampurkan pada media tanam atau diolah terlebih dahulu.

Tips Memilih Pupuk Organik

Ada berbagai jenis pupuk organik yang beredar seperti pupuk kandang, pupuk kompos, humus, pupuk organik cair (POC), pupuk guano, dan masih banyak lagi. Lalu bagaimanakah cara untuk memilih pupuk organik? Berikut tipsnya:

1. Sesuaikan dengan Kebutuhan

Pemilihan pupuk perlu menyesuaikan antara kandungan serta kebutuhan untuk tanaman. Umumnya, pupuk mengandung tiga nutrisi utama yang dibutuhkan tanaman, yakni nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). nitrogen memiliki fungsi untuk memperbanyak daun, fosfor mendukung pembungaan, sedangkan kalium berguna untuk menguatkan akar.

Setiap merek pupuk akan mencantumkan kandungan nutrisi-nutrisi tersebut. Di sinilah Anda perlu menyesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Bila menanam sayuran berdaun, maka membutuhkan pupuk yang kandungan nitrogen yang lebih tinggi.

2. Pilih Berdasarkan Bentuk

Secara umum, pupuk dibagi menjadi dua bentuk, yaitu padat dan cair. Pupuk cair umumnya digunakan untuk menutrisi daun dan batang dengan cara disemprotkan atau disiramkan ke tanaman. Sementara itu, pupuk organik padat lebih cocok digunakan untuk menutrisi tanaman lewat akar karena biasanya akna dicampur bersama media tanam.

3 Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Pupuk

Saat memilih pupuk, penting untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan dan kekurangan dapat berasal dari fungsi, keawetan pupuk, tekstur, dan bahkan aroma yang bisa saja mengganggu (misalnya pupuk kandang).

Bagaimana Cara Membuat Pupuk Organik?

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pupuk organik dapat dibuat sendiri di rumah dari berbagai macam bahan yang alami. Bila ingin mencoba membuat pupuk organik, Anda bisa coba membuatnya dari limbah-limbah yang tak terpakai di rumah. 

Berikut jawaban bagaimana membuat pupuk organik alami:

Pembuatan Pupuk Organik Cair

Pupuk organik cair dapat dibuat di rumah dengan menggunakan bahan-bahan seperti air cucian beras atau cangkang telur. Pembuatan kedua pupuk organik ini cukup mudah. Pupuk dari air cucian beras bisa dibuat dengan mengumpulkan air cucian beras hingga 10 liter ke dalam wadah, kemudian menambahkan EM4 dan molaseatau tetes tebu sebanyak 200 ml.

Setelahnya, aduk campuran bahan dan tutup rapat wadah penampungan. Bukalah tutup selama 2 hari sekali hingga proses fermentasi mencapai 10 hari. Proses fermentasi dikatakan berhasil jika sudah mendapati aroma seperti tapai. Pupuk organik cair pun siap digunakan.

Sementara itu, pembuatan pupuk cair dari cangkang telur bisa dilakukan dengan mengumpulkan cangkang telur lalu menumbuknya hingga halus. Cangkang telur yang sudah dihaluskan ini selanjutnya dimasukkan ke dalam air lalu bisa disemprotkan atau disiramkan pada tanaman.

Pembuatan Pupuk Organik Padat

Pupuk organik padat yang bisa dibuat di rumah misalnya pupuk padat dari sisa-sisa sayuran dan kulit buah. Cara pembuatan pupuk padat dari sisa sayuran dan buah adalah dengan mengumpulkan kulit buah, potongan sayuran, batang cabai dan lain-lain. 

Setelahnya, lakukan pengomposan dengan menggunakan abu kayu atau abu arang. Bila ingin membuat pupuk ini, sebaiknya hindari penggunaan bahan yang berminyak, berlemak, serta produk susu.

Demikian penjelasan terkait pupuk organik mulai dari pengertian, manfaat, tips memilih, hingga cara pembuatannya di rumah.

Baca juga

Teknik budidaya tanaman organik

Bagikan artikel ini