KANKER PAYUDARA, TANTANGAN DAN SOLUSINYA

Kanker payudara merupakan sebuah penyakit yang kaum perempuan manapun di seluruh dunia sangat takuti.

kanker payudara Kanker payudara merupakan sebuah penyakit yang kaum perempuan manapun di seluruh dunia sangat takuti. Terdengar begitu horor, menakutkan karena bisa berakhir dengan kematian.

Melansir dari data globocan yang dirilis lewat national library of medicine tahun 2022 silam, tercatat sekitar 2.29 juta pasien penderita kanker payudara ini untuk seluruh dunia.

Di wilayah Asia sendiri, pasien penderita kanker ini sudah mencapai angka 985 ribu, adapun untuk negara Indonesia kanker payudara ini menempati rangking pertama sebagai penyakit yang banyak wanita indonesia alami.
Meskipun program deteksi dini terus saja digalakkan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan, namun faktanya hal itu tidak maksimal.

Data yang ada terungkap bahwa 68.7 persen pasien yang datang berobat penyakit kanker ini sudah berada dalam stadium lanjut. 
 
Mirisnya juga, ini diperparah dengan keberadaan dokter onkologi di berbagai daerah jumlahnya sangat minim, sehingga memperberat juga upaya penanganan.

Asal muasal kanker payudara muncul 

Kanker ini muncul akibat adanya mutasi genetik dan epigenetik pada sel epitel payudara wanita. Mutasi ini membuat sel itu terus berkembang tanpa terkendali. 
 
Berdasarkan pemeriksaan imunohistokimia, kanker payudara ini ada tiga subtipe yakni: 
  1. Her2 positif
  2. Luminal A/B
  3. Triple negatif
Tiga perbedaan ini nantinya akan mempengaruhi pada penanganan yang akan dilakukan seorang dokter onkologi, termasuk terapi dan prognosis pada pasien itu. 
 
Saat ini telah berkembang sebuah terapi modern yakni PI3K/AKTm/mTOR bagi pasien kanker payudara yang banyak dokter ahli gunakan.

Deteksi dini kanker payudara, kunci kesembuhan

Deteksi dini terbukti telah meningkatkan harapan hidup para pasien kanker pada payudara. Berikut beberapa langkah deteksi dini yang bisa para perempuan lakukan yaitu

1. Skrining mamografi serta USG

Wanita dengan usianya 40 tahun ke atas atau yang punya riwayat keluarga penderita kanker payudara sangat dokter anjurkan menggunakan skrining mamografi secara rutin. 
 
Untuk tambahan, pada payudara padat lakukan juga pemeriksaan USG biar datanya lengkap, sehingga benar-benar menghilangkan rasa was-was berlebihan.

2. Biopsi dan uji klinis patologi

Jika ditemukan benjolan yang mencurigakan, dokter akan melanjutkan dengan pemeriksaan biopsi melalui uji histologi dan imunohistokimia.

3. Pencitraan penunjang

Teknologi seperti CT-Scan, MRI atau PET-CT menjadi alat yang sangat membantu sekali dalam menentukan stadium kanker tersebut dan melihat arah penyebarannya.

4. Model prediksi resiko lokal

Peneliti di Indonesia kini sedang mengembangkan alat skrining berbasis data regional dengan tujuan agar data terkumpul tersebut sesuai karakteristik wanita indonesia.

Pilihan terapi kanker payudara semakin canggih

Masa sekarang ini, terapi kanker payudara sudah menggabungkan antara pendekatan multimodal dan individual. Terapi ini tentunya sesuai staidum kanker itu sendiri serta kondisi fisik pasien penderitanya.

Terapi tersebut meliputi 5 jenis yaitu

1. Lewat operasi

Pembedahan ini dokter lakukan dengan mengangkat sel tumor (lumpektomi) atau mengangkat seluruh payudara (mastektomi).

2. Melakukan radiasi

Terapi lewat radiasi biasa dokter lakukan sesudah operasi yang tujuannya mematikan seluruh sel kanker yang tersisa.

3. Lewat kemoterapi

Terapi ini dokter ahli lakukan dengan memberikan obat sitotoksik secara sistemik guna menghancurkan sel kanker yang ada pada tubuh pasien.

4. Pemberian hormon

Terapi ini hanya dokter ahli ambil dan terapkan pada kanker yang sumber penyebabnya berasal dari hormon esterogen. Hormon yang digunakan semisal tamoksifen atau letrozol.

5. Terapi target dan imunoterapi

Untuk jenis kanker HER2 positif, pemberian obat trastuzumab menjadi standar pengobatannya. Untuk jenis obat trastuzumab deruxtecan dan pembrolizumab memperlihatkan gelaja keberhasilan pengobatan pada jenis kanker yang sulit terobati.

Upaya pemulihan dan pola hidup sehat

Usai menjalani terapi utama, pasien perlu menjalani tahap rehabilitasi biar kualitas hiidupnya bisa lebih baik lagi. Program ini meliputi hal-hal sebagai berikut :
  1. Fisioterapi yaitu sebuah upaya guna mencegah terjadinya pembengkakan (limfedema)
  2. Menerapkan poa makan tinggi serat dan kaya antioksidan alami
  3. Memperbanyak aktivitas fisik
Sebuah penelitian dari national cancer institute mengungkap fakta bahwa perempuan yang senantiasa aktif beraktivitas, resiko kambuh kankernya lebih rendah.

Tantangan dan harapan

Saat ini, masih banyak pekerjaan rumah dalam upaya penanganan kanker payudara ini bagi negara yang berkembang. Beberapa diantaranya seperti melakukan diagnosi yang terlambat, jumlah dokter ahlinya terbatas serta soal tarif pengobatan yang cenderung masih mahal.

Namun, masa depat terlihat cerah karena dunia medis sekarang ini sudah bertranformasi menuju era onkologi presisi.

Maksudnya, bahwa terapi pada seorang pasien kanker akan selalu mengikuti profil genetik tumor yang bersangkutan.

Selain itu juga, vaksin kanker payudara sudah masuk pada tahap uji coba klinis, apakah efektif mencegah kekambuhan.

Pun kecerdasan buatan sudah banyak dokter gunakan dalam melakukan diagnosis pasien secara cepat serta akurat.

Kesimpulan.

Kanker payudara bukan lagi sebuah vonis mati melainkan sebuah tantangan yang bisa kita lawan dengan ilmu pengetahuan modern.

Deteksi dini, terapi secara presisi serta pola hidup sehat menjadi andalan guna memperkuat upaya pencegahan dan penyembuhan secara total. Kata pepatah kuno, lebih baik mencegah daripada mengobati. camkan itu.
sofyanto
sofyanto
Manusia sederhana yang suka segala macam tantangan, berusaha memberikan manfaat bagi orang lain
Link copied to clipboard.