Entah,,,,,inilah yang mengawali
tulisan saya ini dalam upaya mengeksplorasi “ Polisi Kita Polisi Indonesia “
tema besar dalam keputusan kebijakan strategis dari seorang Kepala Kepolisian
Resort (Kapolres) Bolaang Mongondow AKBP Gani Fernando Siahaan, SIK
Kapolres yang sejak mengabdikan
dirinya di Bolaang Mongondow Raya (BMR) sesungguhnya dia sedang diperhadapkan pada berbagai
persoalan daerah yang sampai hari ini belum terselesaikan.
Dengan luas wilayah BMR yang merupakan wilayah
terbesar di Provinsi Sulawesi Utara diperlukan mobilitas yang tinggi dalam
rangka mengamankan teritorial yang dikuasai oleh 4 (empat) Kabupaten dan 1
(satu) Kota.
Dari sekian banyaknya problematika yang perlu diselesaikan oleh
sang Kapolres hampir dapat dipastikan bahwa tidak mungkin dapat diselesaikan
selama memimpin, yang kalau diambil standar lamanya kepemimpinan Kapolres
selama ini paling lama 2 (dua) tahun maka, tidak bisa dinapikan dan bahkan
sebuah keniscayaan itu semua selesai.
Apa yang kemudian bisa dilakukan dengan
situasi seperti itu?,,, ya personality adalah jawaban, mengapa ?,,, karena
kemampuan personal dari seorang prajurit POLRI hanya bisa diakui kemampuannya
ketika ditugaskan oleh kamandante dilapangan.
Lalu apa modal awalnya?,,,
kemampuan intelektual sudah pasti penentu dari semua yang dihadapi seorang
prajurit POLRI dilingkungan kerjanya.
Kemampuan inteligensia membantu seseorang
dalam menentukan arah kebijakan maupun dalam pengambilan keputusan sebagai
seorang pemimpin.
Sengaja penulis mengambil objek
tulisan seorang pemimpin tertinggi dilingkungan Kepolisian Resort Bolaang
Mongondow dengan beberapa pertimbangan rasional dalam ukuran standar dan wajar
menurut versi penulis dengan jujur mengesampingkan subjektifitas namun berusaha
objektif merekonstruksikan alam pikir dalam sebuah penilaian kepemimpinan tanpa
maksud dan tujuan menyanjung dan memuji
seseorang demi keuntungan sesaat maupun keuntungan secara pribadi.
Nuansa
demikian sangatlah jauh dari penulis namun penulis lebih kepada apa, siapa dan bagaimana
nanti. Konteks penulisan ini juga bukan dalam rangka menjilat ataupun
mendapatkan sesuatu dari objek yang ditulis.
Hal ini penulis kemukakan secara
gamblang agar tidak bias terhadap tulisan ini. Sosok pemimpin yang oleh publik
banyak disoroti didaerah ini adalah Kapolres.
Mengapa kemudian menjadi sentral
dalam sorotan ?,,
sebagaimana penulis dalam disinggung banyak pekerjaan rumah yang harus
diselesaikan oleh Kabupaten dan satu Kota, bukanlah pekerjaan yang mudah untuk menjaga stabilitas
keamanan masyarakat yang mendiami BMR dengan kemajemukan yang sudah terpelihara
selama ini.
Soal apa, siapa dan bagaimana penulis akan bahas secara singkat
untuk memberi gambaran sebagaimana sudah diungkap pada pembukaannya yaitu
kepemimpinan Kapolres Bolaang Mongondow saat ini.
adalah
sosok pemimpin yang berkarakter, cerdas dan bersahaja, arif dan bijaksana.
Pertanyaan besarnya adalah, adakah 5 (lima) poin diatas dimiliki oleh sang
Kapolres Bolaang Mongondow saat ini ?,,,
penulis dengan menggunakan kacamata
sendiri melihat satu persatu agar objektif termasuk tidak membangun komunikasi
dengan objek yang ditulis.
Karakter yang kuat dari Kapolres yang penulis maksud
dapat dilihat dari sikap dan tindakan yang dia miliki. Dalam pengambilan
keputusan strategis dalam pandangan penulis Kapolres Bolaang Mongondow tegas
dan tanpa pandang bulu, termasuk jajarannya yang dianggap tidak mampu dan
membuka ruang kompromi akan ditindak tegas sampai mutasi atau roling jabatan (penulis tidak memuat data terkait dengan
rahasia jabatan, maka tidak dibenarkan).
"Kecerdasan dapat diukur dari
kemampuan manajemen baik menata internal anggota, perencanaan maupun
pengganggaran dan yang lebih penting kemampuan beliau memanage konflik
dimasyarakat.
Hal ini dapat dibuktikan dengan sejak Tahapan Pilkada serentak
dimulai, bahwa di Bolaang Mongondow Raya ada 2 (dua) daerah yang sedang
menyelenggarakan Tahapan Pilkada yaitu Kota Kotamobagu dan Bolaang Mongondow
Utara.
Sungguh ini merupakan tantangan berat bagi seorang Kapolres dalam
mengendalikan keamanan jalannya Tahapan Pilkada. Hanya kemampuan manejerial
yang dimiliki cukup memadai maka sampai saat ini agenda Pilkada di 2 (dua)
Daerah masih aman walaupun ada riak-riak yang timbul namun kesigapan aparat
Kepolisian langsung bisa mengatasi permasalahan dilapangan.
Sikap yang luwes
dan mudah bergaul sehingga dengan mudah terterima dilingkungan masyarakat BMR.
Ini semua berlangsung dengan mulus tanpa hambatan oleh karena pribadi yang
bersahaja yang tulus dan ikhlas dengan siapa saja dan dimana saja, sikap ini
tentu terbentuk melalui proses pendidikan mulai dari keluarga, sekolah dan
lingkungan.
Yakinlah bahwa tidak ada yang terjadi begitu saja tanpa proses itu
tidak mungkin. Kearifan dan kebijaksanaan beliau tercermin dari langkah beliau dalam menjalankan tugas Negara
yang diembannya, yang dalam pandangan penulis dalam setiap tindakan lapangan
yang dilakukan oleh aparat kepolisian dalam hal ini selalu melakukan
langkah-langkah persuasive, sehingga masyarakat merasa di ayomi dan dilindungi
oleh Polisi itu sendiri.
Dalam beberapa kasus juga yang ditangani oleh Polres
Bolaang Mongondow berdasarkan laporan masyarakat tidak seluruhnya diselesaikan
di Pengadilan. Namun banyak kasus yang penyelesaiannya melalui proses mediasi
kepolisian sehingga dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
Dalam hal
penyelesaian kekeluargaan inilah nilai tertinggi dalam menyelesaikan permasalahan ditengan-tengah kehidupan bermasyarakat. Dalam inilah kemudian penulis menyimpulkan
bahwa Kapolres Bolaang Mongondow saat ini ternyata sangatlah arif dan bijaksana
sebagai Polisi melayani kepada masyarakat dalam tugas Negara.
disinilah
penulis berupaya membatasi wilayah penggalian soal sosok Pemimpin di Kepolisian
Resort Bolaang Mongondow agar tidak terkesan sebagai mana disampaikan diatas
untuk menghindari penilaian tendensius penulis kepada objek yang ditulis.
Kapolres Bolaang Mongondow dalam tugas pelayanan kepada masyarakat selalu
berdiri diatas semua golongan tanpa diskriminasi, hal ini tercermin dari sikap
mengayomi dan melindungi masyarakat sebagaimana motto pengabdian Kepolisian
Republik Indonesia sampai dijajaran terbawah.
Reformasi Birokrasi ditubuh POLRI
juga diterapkan oleh Kapolres dilingkungan Kepolisian Resort Bolaang Mongondow.
Menjadikan Polisi sebagai pelayan masyarakat salah satu implementasi dari
strategi asal usul Kepolisian Republik Indonesia, dari, oleh dan untuk rakyat semata.
Langkah
menuju pelayanan prima dan menjaga citra Kepolisian dalam tantangan global yang
dibarengi dengan kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat. Era digital
dimana Negara tanpa batas dalam informasi.
Kemajuan ini menuntut kemampuan
aparatur Kepolisian untuk selalu siap menghadapi tantangan maupun hambatan dilapangan.
Kemampuan Sumber Daya Manusia
(SDM) syarat mutlak dimiliki oleh Kesatuan Tugas Polisi sebagai pelayan,
pelindung dan pengayom masyarakat. Kepolisian Resort Bolaang Mongondow dibawah
kepemimpinan AKBP Gani Fernando Siahaan, SIK perlahan tapi pasti sedang
berbenah diri untuk mencapai tujuan cita-cita menjadi Polisi melayani.
Jalan
mencapai cita-cita tersebut diatas sudah mulai dengan berbagai konsep dan
strategi dibawah kendali Kapolres yang dikenal humanis dalam menjalankan
tugasnya.
Strategi jitu pengamanan Tahapan
Pilkada di Kota Kotamobagu perlu diapresiasi dalam tulisan ini sebagai bentuk
perhatian dan dukungan moral kepada pengabdian Polisi yang melayani dan bukan
dilayani.
Kreatifitas serta inovasi dalam merumuskan strategi terkait
pengamanan Pilkada di Kota Kotamobagu
Kapolres Bolaang Mongondow terbilang ahli. Ide kreatif dan inovatif yang
dimaksud adalah, bagaimana konsentrasi massa pendukung Pasangan Calon Walikota
dan Wakil Walikota dalam suasana hiruk pikuk kampanye dialogis dapat dipecahkan
konsentrasinya pada event yang digagas oleh Kapolres Bolaang Mongondow itu
sendiri, yakni kegiatan balap Motor dan event ketangkasan berkendara.
Dua event
ini berhasil menarik simpati masyarakat dan berhasil pula dari sisi strategi
pengamanan Polisi dalam Tahapan kampanye Pilkada di Kotamobagu. Gerakan dan
himbauan Kapolres Tolak Hoax, tolak
fitnah dan isu sara di Media Sosial juga
berhasil meminimalisir pelanggaran terhadap Undang-Undang ITE, walaupun masih
ada juga yang terjadi namun hanya satu kasus yang terkait isu Pilkada.
Dalam menghadapi riak-riak paskah
Pilkadapun Kapolres Bolaang Mongondow yang dikenal humanis, ketika menghadapi
gelombang Demontrasi dari massa pendukung salah satu Paslon yang tidak
merasa puas atas kinerja Panwaslu.
Dalam
situasi panas Kapolres Bol Mong tetap berada ditengah-tengah pengunjuk rasa,
untuk mengawal pendemo dan menjaga keamanan demi Pilkada yang aman, damai dan
terkendali dari sisi keamanan masyarakat Kota Kotamobagu.
Tindakan persuasive
selalu dikedepankan oleh sang Kapolres yang dekat dengan Media maupun
masyarakat. Target mengamankan Pilkada dengan terkendali dan aman dapat
terpenuhi itu dikarenakan strategi dari Kapolres terbilang jitu untuk menguasai
psikologi massa.
Terakhir dalam Pleno KPUD Kota
Kotamobagu dalam penetapan Walikota dan Wakil Walikota terpilih periode 2018 –
2023 (Ir.Hj.Tatong Bara dan Nayodo Kurniawan), Kapolrespun tidak ingin
kecolongan dan tetap menerapkan pengamanan super ketat demi suksesnya
Penyelenggaraan Pilkada Serentak Tahun 2018 di Bolaang Mongondow Raya (BMR).
Sangat wajar dan pantas ketika semua
elemen mengapresiasi keberhasilan Polres Bolaang Mongondow dalam rangka tugas
pengamanan jalannya pesta demokrasi yang penuh dengan dinamika politik.
Selain
itu tentu kita juga mengapresiasi TNI yang turut mengamankan pelaksanaan
Pilkada serentak di wilayah BMR (Kotamobagu dan Bolaang Mongondow Utara).
Walaupun di Bolmut ada gejolak namun masih dapat dikendalikan oleh aparat
keamanan dari Polres Bolaang Mongondow dan dari pihak TNI.
Keadaan dapat diatasi
dengan cepat dan para pelaku unjuk rasa yang bertindak anarkis langsung
diamankan oleh pihak Polres. Lagi-lagi kesigapan Kapolres sebagai prajurit yang memiliki kemampuan taktik dan strategi
yang tergolong kemampuannya diatas rata-rata.
Momentum ini dapat diartikan
keberhasilan dalam dua sisi yakni Polisi melayani dan Polisi mengayomi sehingga
wajar dan pantas bila Kapolres Bolaang Mongondow dikatakan “Polisi Melayani”,
karena mampu berdiri dan bersikap tegas terhadap segala bentuk gangguan
Kamtibmas dan bisa dekat dengan masyarakat dalam rangka melayani
Baca juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BERIKAN KOMENTAR YANG SOPAN DAN SESUAI ISI ARTIKEL YANG ADA,