STRATEGI SAHAM YANG LEBIH REALISTIS BAGI PEMULA
Investor pemula banyak datang ke pasar saham dengan membawa sejuta harapan besar. Mereka membawa misi ingin hasil cepat, simak ulasannya

Investor pemula banyak datang ke pasar saham dengan membawa sejuta harapan besar. Mereka membawa misi ingin hasil cepat, dapat keuntungan tinggi dan bisa membawa perubahan keuangan secara singkat.
Bukan sebab investasi saham itu tidak menguntungkan melainkan strategi yang diterapkan itu tidak realistis atau bahkan tidak masuk akal.
Disinilah pasar saham sering para investor pendatang baru salahpahami. Mereka beranggapan pasar saham jalan pintas jadi orang kaya mendadak.
Padahal, sejatinya pasar saham itu adalah bagian dari revolusi finansial modern. Yakni sebuah sistem keuangan yang menuntut pemahaman, disiplin dan perubahan pola pikir tidak cuma modal berani hadapi resiko.
Memulai tujuan yang masuk akal
Strategi saham yang sehat selalu diawali dari tujuan yang jelas dan terang benderang serta realistis.
Pemula perlu bertanya pada dirinya sendiri, apakah investasi ini buat menabung guna masa depan atau cuma belajar saja.
Tujuan ini akan menentukan jenis saham yang kita pilih serta merasakan reaksi saat harga pasar berfluktuasi.
Tanpa tujuan yang jelas, kita sebagai investor mudah sekali tergoda menggunakan strategi lain. Hari ini kita rencanakan investasi jangka panjang, esoknya kita panik dan buru-buru menjual saham sebab harganya turun.
Pola seperti ini bila kita pakai maka kita memperoleh hasil yang kurang maksimal atau bahkan tidak ada sama sekali.
Memilih saham yang bisnisnya kita pahami
Kesalahan umum investor pemula yang biasa terjadi ialah membeli saham karena trend harga yang sedang naik daun.
Padahal strategi yang tepat ialah membeli saham dari perusahaan karena seluk beluknya bisnisnya kita pahami.
Tidak mesti perusahaan besar, yang penting bisnisnya jelas, ada produknya dan punya kinerja keuangan yang transparan.
Memahami bisnis perusahaan akan bisa membantu investor bersikap lebih tenang dan yakin saat ada gejolak harga.
Saat kita sudah yakin dengan apa yang kita punyai itu cukup menjanjikan maka keputusan tidak mudah berubah oleh sebab rumor sesaat.
Konsisten vs momentum
Banyak investor pemula menerapkan strategi dengan mengambil posisi menunggu waktu yang tepat untuk masuk ke pasar saham.
Sayangnya waktu yang diyakini sempurna itu tidak pernah mampir kendati cuma bayangannya saja.
Oleh sebab itu strategi yang lebih realistis sebetulnya melakukan investasi dengan modal yang terukur.
Dengan membeli saham secara tahap demi tahap maka kita terbebani dengan satu titik harga tertentu.
Strategi seperti itu secara perlahan akan membangun sebuah kebiasaan baru tanpa adanya tekanan psikologis yang berlebihan.
Mengelola resiko investasi saham
Resiko selalu ada dan hinggap pada bisnis apa pun termasuk dalam investasi saham.
Oleh sebab itu, cara cerdas mengelola resiko sebaiknya tidak mengalokasi seluruh modalnya ke satu jenis saham saja.
Belilah beberapa jenis saham dari perusahaan berbeda sehingga resikonya lebih minimal bila terjadi penurunan harga saham tertentu.
Strategi lainnya ialah menetapkan batas resiko yang bisa kita toleransi. Artinya kita punya patokan berapa persen penurunan harga saham yang akan kita tanggung bila harga pasar itu tidak sesuai prediksi kita.
Fokus pada proses bukan hasil instan
Investasi saham bukan sebuah lomba, siapa cepat ia dapat namun sebuah proses panjang yang konsisten dan disiplin.
Dengan strategi yang masuk akal, investor pemula dapat membangun pondasi investasi yang kokoh sehingga mampu bertahan dalam waktu yang lama.
Strategi itu tentu saja perlu konsisten dilakukan sejak awal investasi sehingga menjadi sebuah kebiasaan. Soal kebiasaan ini sudah saya ulas dalam artikel cara membangun kebiasaan investasi saham yang sehat sejak awal.
Tags:
EKONOMI DAN BISNIS