.post-header-date{ font-size:14px; color:#777; margin-bottom:6px; }

STRATEGI SAHAM YANG LEBIH REALISTIS BAGI PEMULA

Investor pemula banyak datang ke pasar saham dengan membawa sejuta harapan besar. Mereka membawa misi ingin hasil cepat, simak ulasannya


Investasi Saham yang Realistis

Investor pemula banyak datang ke pasar saham dengan membawa sejuta harapan besar. Mereka membawa misi ingin hasil cepat, dapat keuntungan tinggi dan bisa membawa perubahan keuangan secara singkat.
 
Harapan besar itu wajar, tetapi kadang kala menjadi pusat kekecawaan bagi diri sendiri.
 
Bukan sebab investasi saham itu tidak menguntungkan melainkan  strategi yang diterapkan itu tidak realistis atau bahkan tidak masuk akal.
 
Disinilah pasar saham sering para investor  pendatang baru salahpahami. Mereka beranggapan pasar saham jalan pintas jadi orang kaya mendadak.
 
Padahal, sejatinya pasar saham itu adalah bagian dari revolusi finansial modern. Yakni sebuah sistem keuangan yang menuntut pemahaman, disiplin dan perubahan pola pikir tidak cuma modal berani hadapi resiko.

Memulai tujuan yang masuk akal

Strategi saham yang sehat selalu diawali dari tujuan yang jelas dan terang benderang serta realistis.

Pemula perlu bertanya pada dirinya sendiri, apakah investasi ini buat menabung guna masa depan  atau cuma belajar saja.

Tujuan ini akan menentukan  jenis  saham yang kita pilih serta  merasakan reaksi saat harga pasar  berfluktuasi.
 
Tanpa tujuan yang jelas, kita sebagai investor mudah sekali tergoda menggunakan strategi lain. Hari ini kita rencanakan investasi jangka panjang, esoknya kita panik dan buru-buru menjual saham sebab harganya turun.
 
Pola seperti ini bila kita pakai maka kita memperoleh hasil yang kurang maksimal atau bahkan tidak ada sama sekali.

Memilih saham yang bisnisnya kita pahami

Kesalahan umum investor pemula yang biasa terjadi ialah membeli saham karena trend harga yang sedang naik daun.
 
Padahal strategi yang tepat  ialah membeli saham dari perusahaan karena seluk beluknya bisnisnya  kita pahami.

Tidak mesti perusahaan besar, yang penting bisnisnya jelas, ada produknya dan punya kinerja keuangan yang transparan.
 
Memahami bisnis perusahaan akan bisa membantu investor bersikap lebih tenang dan yakin saat ada gejolak harga.
 
Saat kita sudah yakin dengan apa yang kita punyai itu cukup  menjanjikan maka keputusan tidak mudah berubah oleh sebab rumor sesaat.

Konsisten vs momentum

Banyak investor pemula menerapkan strategi dengan mengambil posisi menunggu waktu yang tepat untuk masuk ke pasar saham.
 
Sayangnya waktu yang diyakini sempurna itu tidak pernah mampir  kendati cuma bayangannya saja.
 
Oleh sebab itu strategi  yang lebih realistis sebetulnya melakukan investasi dengan modal yang terukur.
 
Dengan membeli saham secara tahap demi tahap  maka kita terbebani dengan satu titik harga tertentu.
 
Strategi seperti itu secara perlahan akan membangun sebuah kebiasaan baru tanpa adanya tekanan psikologis yang berlebihan.

Mengelola resiko investasi saham

Resiko selalu ada dan  hinggap pada bisnis apa pun termasuk dalam investasi saham. 
 
Oleh sebab itu, cara cerdas mengelola resiko sebaiknya tidak mengalokasi seluruh modalnya ke satu jenis saham saja.
 
Belilah beberapa jenis saham dari perusahaan berbeda  sehingga resikonya lebih minimal  bila terjadi penurunan harga saham tertentu.
 
Strategi lainnya ialah menetapkan batas resiko yang bisa kita toleransi. Artinya  kita punya patokan berapa persen penurunan harga saham  yang akan kita tanggung bila harga pasar itu tidak sesuai prediksi kita.

Fokus pada proses bukan hasil instan

Investasi saham bukan sebuah lomba, siapa cepat ia dapat namun sebuah proses panjang yang konsisten dan disiplin.
 
Dengan strategi yang masuk akal, investor pemula dapat membangun pondasi investasi yang kokoh sehingga mampu bertahan dalam waktu yang lama.
 
Strategi itu tentu saja perlu konsisten dilakukan sejak awal investasi sehingga menjadi sebuah kebiasaan. Soal kebiasaan ini   sudah saya ulas dalam artikel cara membangun kebiasaan investasi saham yang sehat sejak awal.
sofyanto
sofyanto
Pemerhati investasi dan ekonomi serta masalah sosial lainnya
Link copied to clipboard.
8
×