Frugal living mungkin istilah yang masih begitu asing di telinga kita dan tak begitu populer di komunitas masyarakat kelas bawah.
Sejatinya hakekat dari istilah frugal living sebetulnya mengambarkan gaya hidup seseorang yang suka berhemat.
Tapi eits bukan kikir ya! orang kikir itu cenderung kurang bisa memilih mana sebetulnya kebutuhannya dan mana yang bukan kebutuhannya. Ringkasnya orang kikir itu beranggapan semua belanja dihemat.
Berbeda dengan konsep frugal living, lebih bersifat menunda pengeluarannya untuk sesuatu yang lebih penting lagi. Disini ada skala prioritas yang lebih diutamakan dari sederet belanja yang sudah direncanakan.
Beberapa pelaku usaha kelas dunia yang menerapkan konsep frugal living ini semisal bill gates, mark zuckerberg, warren buffet.
Baca juga
12 kesalahan manajemen keuangan patut dihindari
Biil gates tokoh utama dibalik perusahaan microsoft, dalam hal menggunakan jam tangan lebih suka membeli yang harganya $10, pada hal kekayaannya mencapai $132,1 miliar.
Pun dengan mark zuckerberg, pada saat menikah lebih sukai digelar di belakang rumahnya ketimbang di hotel mewah. Padahal pundi-pundi kekayaannya mencapai $1 miliar.
Jadi mereka yang menerapkan konsep hidup frugal living orang-orang yang lebih mengutamakan fungsi serta nilai dari barang yang mereka inginkan.
Manfaat frugal living
Setelah kita tahu gambaran kehidupan sederet pelaku usaha sukses seperti tadi disampaikan maka tentu kita bisa tahu beberapa manfaat dari frugal living
1. Buat investasi
Aliran kas pengeluaran yang terukur dalam hal belanja tentu saja akan menghemat uang. Ini kemudian lambat laun secara beriringan dialihkan dalam bentuk investasi produktif sejalan dengan bertambahnya uang simpanan tersebut.
Itu artinya, dalam jangka panjang kita akan berada di zona keamanan finansial sehingga bukan mustahil saat usia masih muda, penghasilan kita sudah tinggi.
2. Bebas stres
Stres bisa muncul karena sebab apa saja, dan salah satunya datang dari barang yang kita beli. Biasanya akibat tumpukan barang yang melebihi kapasitas rumah membuat kita pusing dalam hal penataannya.
Nah frugal living identik dengan gaya hidup miinimalis, dimana barang yang dibeli adalah barang yang benar-benar dibutuhkan saja.
Nah berikut ini beberapa tips hidup hemat menurut konsep frugal living
Tips berhemat dan cermat
Hidup hemat dan cermat merupakan pondasi dasar dari metode frugal living karena itu menjadi jembatan emas menuju keamanan finansial di masa depan.
1. Jangan rajin membeli barang tidak penting
Satu hal yang membuat kita kebobolan dalam hal belanja ialah membeli barang yang tidak penting. Walau awalnya sudah membuat daftar belanja di rumah, namun saat tiba di toko semuanya berubah total. Kita membeli barang-barang yang tidak ada dalam catatan belanja yang sudah disiapkan dirumah tadi.
2. Hindari hutang konsumtif
Ini dia juga penyakit pada umumnya manusia, suka berhutang yang uangnya kemudian dipakai untuk belanja hal-hal bersifat konsumtif. Semisal, membeli kursi tamu, handphone padahal barang-barang itu masih ada dan berfungsi dengan baik.
Hutang konsumtif akan membuat kita terjebak pada masalah keuangan, apalagi jika pendapatannya lebih sedikit dari jumlah cicilan hutang. Pasti muncul masalah serius yang bakal susah diatasi dan membuat jidat berkerut terus.
3. Membuat penganggaran dan daftar pos belanja
Tips ketiga ini mungkin jarang dilakukan orang, karena biasanya sesudah menerima uang saat itu juga muncul dalam benak untuk berbelanja.
Untuk itu guna terhindar dari belanja yang tidak terarah, usahakan susun lebih dahulu pos-pos pengeluaran yang, bersifat wajib dan tidak bisa ditunda. Semisal biiaya listrik, air, wifi.
Sesudahnya baru disusun daftar bersifat tidak tetap. contohnya biaya transportasi, perawatan kecantikan dan sebagainya.
Dua daftar ini akan sangat membantu kita mengontrol besarnya pengeluaran setiap bulan sehingga kita tahu persis posisi keuangan yang kita miliki.
4. Alokasi simpanan ke investasi
Menukil dari situs djkn.kemenkeu.go.id, jika kita memiliki pos penghasilan setiap bulan maka 20% dialokasikan untuk investasi.
Selengkapnya formula alokasi penghasilan adalah menggunakan pola pembagian 40 - 30 - 20 -10.
40 persen dari total penghasilan kita digunakan untuk kebutuhan bulanan baik itu bersifat wajib atau tidak, 30 persen untuk alokasi cicilan hutang, 20 persen untuk investasi dan sisanya 10 persen untuk cadangan.
Demikianlah selayang pandang soal frugal living, semoga bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari.
Baca juga
Panduan menghindari resiko investasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BERIKAN KOMENTAR YANG SOPAN DAN SESUAI ISI ARTIKEL YANG ADA,