Kejujuran dalam islam merupakan salah satu dari ajaran islam yang menjadi bagian terpenting dari kegiatana maliyah umat muslim.
Pasalnya, beribadah saja tidak cukup guna mendapat tiket berangkat ke surga dan tinggal selamanya di sana, namun perlu tambahan modal lain yaitu dari sikap dan perilaku kita .
Pasalnya, beribadah saja tidak cukup guna mendapat tiket berangkat ke surga dan tinggal selamanya di sana, namun perlu tambahan modal lain yaitu dari sikap dan perilaku kita .
Kejujuran dalam pandangan Allah.SWT
Sikap dan perilaku adalah cermin dari akhlak setiap manusia, dan sikap berbuat dan bertindak jujur merupakan bagian utama dari akhlak itu menuju pada kebaikan.
Baca juga Adab islam: sebuah jalan menuju surga
Rasulullah SAW sudah mengatakan hal itu, dan diriwayatkan imam bukhari dalam kitabnya sahih al-bukhari “Sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebaikan, dan sesungguhnya kebaikan itu membawa kepada surga.
Dan sesungguhnya seorang laki-laki terus menerus berbicara benar hingga ia dicatat di sisi Allah sebagai orang yang benar. Dan sesungguhnya kebohongan itu membawa kepada kefasikan, dan sesungguhnya kefasikan itu membawa kepada neraka. Dan sesungguhnya seorang laki-laki terus menerus berbohong hingga ia dicatat di sisi Allah sebagai orang yang dusta.”
Tidak saja Nabi Muhammad SAW yang menegaskan pentingnya kejujuran dalam islam, namun Allah SWT sendiri pun memperingatkan hal itu kepada seluruh umat manusia, melalui surah an-nahl : 105
"Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah pembohong".
Jadi, sikap tidak jujur sesungguhnya bisa dianggap Allah sebagai suatu sikap yang mendustakan juga kehadiran wahyu-wahyu Allah SWT dalam al-quran.
Kendati mungkin ketidakjujuran itu dalam hal berdagang misalnya, perilaku ini bukan yang telah rasulullah ajarkan dan Allah perintahkan. Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya bahkan mendapat pengakuan sebagai sosok al-amin atau orang yang bisa dipercaya.
Ini contoh teladan yang sudah diajarkan rasulullah yang dijadikan panduan bagi umat muslim manapun. Bicara ketidakjujuran sebagian besar selalu akan beririsan dengan merampok hak orang lain.
Ada bagian hak orang lain yang telah berpindah tangan tanpa di ketahui oleh yang bersangkutan. Bahkan ada juga orang yang ucapannya sesungguhnya tidak jujur dan berani bersumpah atas Allah SWT guna meyakinkan apa yang diucapkannya itu benar.
Sebuah Wahyu Allah melalui surah Al-Muthaffifin ayat 1-6 dikatakan,
Sikap dan perilaku adalah cermin dari akhlak setiap manusia, dan sikap berbuat dan bertindak jujur merupakan bagian utama dari akhlak itu menuju pada kebaikan.
Baca juga Adab islam: sebuah jalan menuju surga
Rasulullah SAW sudah mengatakan hal itu, dan diriwayatkan imam bukhari dalam kitabnya sahih al-bukhari “Sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebaikan, dan sesungguhnya kebaikan itu membawa kepada surga.
Dan sesungguhnya seorang laki-laki terus menerus berbicara benar hingga ia dicatat di sisi Allah sebagai orang yang benar. Dan sesungguhnya kebohongan itu membawa kepada kefasikan, dan sesungguhnya kefasikan itu membawa kepada neraka. Dan sesungguhnya seorang laki-laki terus menerus berbohong hingga ia dicatat di sisi Allah sebagai orang yang dusta.”
Tidak saja Nabi Muhammad SAW yang menegaskan pentingnya kejujuran dalam islam, namun Allah SWT sendiri pun memperingatkan hal itu kepada seluruh umat manusia, melalui surah an-nahl : 105
"Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah pembohong".
Jadi, sikap tidak jujur sesungguhnya bisa dianggap Allah sebagai suatu sikap yang mendustakan juga kehadiran wahyu-wahyu Allah SWT dalam al-quran.
Kendati mungkin ketidakjujuran itu dalam hal berdagang misalnya, perilaku ini bukan yang telah rasulullah ajarkan dan Allah perintahkan. Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya bahkan mendapat pengakuan sebagai sosok al-amin atau orang yang bisa dipercaya.
Ini contoh teladan yang sudah diajarkan rasulullah yang dijadikan panduan bagi umat muslim manapun. Bicara ketidakjujuran sebagian besar selalu akan beririsan dengan merampok hak orang lain.
Ada bagian hak orang lain yang telah berpindah tangan tanpa di ketahui oleh yang bersangkutan. Bahkan ada juga orang yang ucapannya sesungguhnya tidak jujur dan berani bersumpah atas Allah SWT guna meyakinkan apa yang diucapkannya itu benar.
Sebuah Wahyu Allah melalui surah Al-Muthaffifin ayat 1-6 dikatakan,
Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang)(Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dicukupkan dan apabila mereka menakar atau menimbang (untuk orang lain), mereka mengurangi Tidakkah mereka itu mengira, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan pada suatu hari yang besar(yaitu) pada hari (ketika) semua orang bangkit menghadap Tuhan seluruh alam.
Jadi berhati-hatilah, jangan ada perbuatan kita sampai merugikan orang lain dan bahkan membuatnya menderita.Kejujuran dalam islam berarti kita selalu menampilkan apa adanya, memberikan sesuatu secara proporsional atau adil.
Janganlah kita melakukan sesuatu yang dilarang Allah SWT, sebagaimana biasa ditemukan sehari-hari berikut ini
1. Merekayasa tubuh, misalnya ganti kelamin, hidung dari pesek dibuat menjadi mancung, kulit warna hitam dibuat menjadi putih.
2.Tidak komitmen melaksanakan sebuah janji yang telah dibuat sebelumnya, misalnya, berjanji akan datang hari tertentu namun ingkar, berjanji memberi sesuatu namun tidak dibuktikan.
3. Mengatakan sesuatu yang tidak sesuai faktanya, misal, mengatakan posisi kita ada di rumah, tapi faktanya saat berbicara itu ada tengah di jalan. Jadi, kejujuran dalam islam penting sekali harus diperhatikan dan dimiliki umat muslim, jangan disepelekan.
Pasalnya akan gugur ibadah seorang muslim misalnya sholat dan sesaat kemudian dia berkata dusta pada orang lain. “(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya sesuatu yang ringan saja. Padahal itu di sisi Allah adalah besar.” (QS. An-Nur: 15)
Tak ditabukan, sebuah pepatah klasik mengatakan bersikap jujur terkadang menyakitkan dan terasa pahit di lidah. Berkata benar dan apa adanya tapi hal itu mungkin membuat diri kita di hakimi orang lain.
Itu sesuatu yang maha berat dan membuat orang menghindarinya dengan mengajukan sejumlah alasan agar terkesan baik-baik saja. Akan tetapi kalau di bandingkan dengan ancaman sang pencipta masuk neraka jika tidak berkata jujur maka tentu lain soal.
Coba periksa surah al-alaq ayat 15 dan 16 berikut, begitu menggerikan ancaman Allah SWT jika kita berkata dusta Sekali-kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya (ke dalam neraka), (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka.
Bisa di bayangkan, ketika di neraka nanti malaikat penjaga neraka menarik ubun-ubun kita karena semasa hidup suka berdusta dan kemudian dicelupkan dalam air panas mendidih bak teh celup. Luar biasa penderitaan ini!!
Tips Berkata Jujur
Kejujuran dalam islam sangat dianjurkan sekali dimiliki seluruh umat muslim karena menjadi salah satu hal penting bagi Allah SWT dalam mempertimbangkan boleh tidaknya kita masuk ke dalam surganya.
Untuk itu agar tidak terjebak dalam perkataan dusta maka, perlu kita hindari hal-hal berikut
1. Tidak sembarang membuat janji yang diperkirakan tidak bisa ditepati
2. Selalu bergaul dengan orang-orang yang kejujurannya sudah teruji
3. Selalu bersikap apa adanya, tidak gengsi
4. Jangan terlalu berambisi memiliki sesuatu
5. Menjaga lisan dengan berkata hal-hal baik
6. Selalu berzikir guna membersihkan hati dan dan pikiran kita
7. Selalu adil dalam memperlakukan orang lain
Mengutip dari hadits riwayat Tirmidzhi Rasulullah pernah berkata "Tinggalkanlah olehmu apa saja yang kamu ragukan dan beralihlah kepada yang tidak kamu ragukan. Sesungguhnya kejujuran itu ketenangan dan kedustaan itu kebimbangan." Itulah ulasan singkat kejujuran dalam islam, insya allah kita semua termasuk golongan orang-orang seperti itu.
Baca juga Begini akhlak dalam islam menurut al-quran dan hadits
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BERIKAN KOMENTAR YANG SOPAN DAN SESUAI ISI ARTIKEL YANG ADA,