-->

Senin, Januari 01, 2024

ADAB ISLAM : SEBUAH JALAN MENUJU SURGA

"adab islam"

Adab islam merupakan sesuatu hal yang harus di junjung tinggi di atas ubun-ubun kita selaku muslim, karena sia-sialah ibadahnya kalau tidak ditunjang dengan adab perilaku yang baik bahkan terancam masuk neraka.

Dalam sebuah kitab berjudul al-Adab al-Mufrad, Imam al-Bukhari menukil ucapan  Nabi Muhammad SAW berbunyi,

ari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu, ia berkata: Dikatakan pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya fulanah (seorang wanita) rajin mendirikan shalat malam, gemar puasa di siang hari, mengerjakan (kebaikan) dan bersedekah, tapi sering menyakiti tetangganya dengan lisannya.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: “ Tidak ada kebaikan padanya, dia termasuk penghuni neraka .”

Baca juga

mujizat al-quran: pengetahuan modern dalam al-quran

Cukup terang benderang disini, beribadah saja tidak cukup untuk menjadi modal setiap orang guna berangkat ke surga, perlu tiket lain yang namanya adab islam. Nabi muhamad sendiri sudah mengklaim orang yang punya adab buruk dijamin akan tiba dilandasan neraka.

Lantas apa sebenarnya adab itu ?

Pengertian adab

M. Abdul Mujieb dalam Ensiklopedia Tasawuf Imam Al-Ghazali memberikan arti adab sebagai tata krama, moral, atau nilai-nilai yang dianggap baik oleh sekelompok masyarakat.

Pun dalam buku Berguru Adab kepada Imam yang ditulis Malik Masykur Lc, adab ditafsirkan merupakan kepandaian dan ketepatan mengurus segala sesuatu. Secara istilah, adab berarti norma atau perilaku sopan santun kepada orang lain.

Jadi sesungguhnya adab merupakan batas antara kebaikan dan keburukan, antara perbuatan tercela dan tidak tercela, antara benar dan salah. Adab terlihat baik dapat dilihat dari sikapnya, perilakunya maupun ucapannya.

Dalam islam sumber adab sudah diatur oleh allah SWT dalam al-quran di beberapa ayat, selain itu sumber adab islam juga dari apa nabi muhamad telah contohkan semasa hidupnya.

Sumber adab Al-quran

Al-quran sebagai firman langsung Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhamad SAW, menjadi panduan kepada kita selaku manusia bagaimana cara meniti jalan lurus guna mencapai surga yang allah tawarkan.

Kita tak perlu berimajinasi lagi cukup cari tahu dengan membaca al-quran termasuk terjemahannya khusus bagi yang tidak paham bahasa arab kemudian praktekan apa yang dibaca tadi. Berikut sebagian ayat al-quran menyangkut adab islam.

1. Saat berteman 
 
Surat Fussilat : 34-35 “Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia. Dan (sifat-sifat yang baik itu) tidak akan dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.”      
 
2. Memasuki rumah orang lain  
 
Surat An nur:27 “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.”  
 
3. Berbicara  
 
Surat Al Hujurat:11-12 “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). 
 
Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. 
 
Wahai orang-orang yang beriman!   Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha penerima tobat, Maha penyayang.”   
 
Al Mujadalah:9   “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu mengadakan pembicaraan rahasia, janganlah kamu membicarakan perbuatan dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Tetapi bicarakanlah tentang perbuatan kebajikan dan takwa. Dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nya kamu akan dikumpulkan kembali.” 
 
4. Mengeluarkan suara 
 
Luqman:19 “Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” 
 
5. Mengucapkan salam  
 
Al furqan:63 “Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan salam.

Dalam praktek kehidupan sehari-hari, beberapa kutipan ayat al-quran tadi sering terlupakan. Misal ketika berbicara pada kondisi emosi, suara kita terasa meledak-ledak bahkan hingga ucapannya sudah mengumpat, mencela dan beberapa ucapan tidak pantas lainnya.

Dengan siapapun kita berbicara walau emosi kita tinggi, hendaknya dengan suara pelan seperti surah luqman:19 katakan tadi di awal. Lebih-lebih kepada orang tua sendiri, adab islam mengajarkan harus lebih santun bertutur kata.

Surat al-isra:23 terjemahannya "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia

Pun ketika bertamu ke rumah orang lain, terkadang langsung saja masuk ke rumah itu karena mungkin beranggapan sudah berteman lama dengan pemilik rumah. Ini tidak mencerminkan adab islam, harus ucapkan salam lebih dulu dan tunggu pemilik rumah mempersilahkan kita masuk.

Intinya dalam ulasan ini, kehidupan di dunia harus beriringan dengan kehidupan akhirat (beribadah). Jangan disepelekan dan cuma memprioritaskan salah satu diantara keduanya. Keduanya harus berjalan setara agar bisa masuk surga di kehidupan berikutnya saat sudah wafat.

Baca juga

mengungkap keajaiban bersyukur

Artikel Terkait

Bagikan artikel ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERIKAN KOMENTAR YANG SOPAN DAN SESUAI ISI ARTIKEL YANG ADA,