-->

Rabu, Januari 17, 2024

BEGINI AKHLAK DALAM ISLAM MENURUT AL-QURAN DAN HADITS

"akhlak dalam islam"

Akhlak dalam islam wajib dimiliki oleh setiap umat muslim manapun karena tanpa akhlak yang baik maka akan sia-sialah segala amal ibadah yang ia telah lakukan selama hidupnya.

Akhlak berasal dari bahasa arab 'al-khulq' dan dalam kamus bahasa arab diartikan sebagai tingkah laku, kebiasaan, kelakuan.  

Jadi segala perilaku kita sehari-hari entah berbentuk ucapan dan perbuatan mencerminkan akhlaknya. Jika suka memaki, berbuat kasar ke orang lain tentu akan dinilai akhlaknya buruk dan begitu sebaliknya.

Baca juga

Jejak sejarah munculnya islam syiah

Lantas akhlak seperti apa yang harus diipunyai  para umat muslim ?

Akhlak dalam  islam sebenarnya sudah diwahyukan Allah SWT dengan sebuah kalimat pujian kepada rasulullah seperti tercantum dalam 2 surah yaitu 

1. Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur (al-qalam: 4)

2. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. (Al-Ahzab ayat 21)

Dari dua surah tersebut maka kita telah tahu bahwa akhlak dalam islam sesungguhnya  mengacu pada segala perilaku, ucapan yang rasulullah lakukan semasa ia hidup.

Pun Nabi Muhammad SAW sendiri mengakui bahwa ia dinobatkan menjadi rasul Allah SWT di muka bumi untuk memperbaiki akhlak manusia. Pengakuan ini tercantum dalam hadits imam ahmad nomor 8952 bahwa "sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kesalehan akhlak"

Dalam riwayat hadits tirmidzi nomor 1162 rasulullah pun bersabda "kaum mu'minim yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya".

Berikut ini akan saya ulas beberapa akhlak dalam islam sebagaimana yang rasulullah katakan atau pun contohkan

1. Berkata lembut pada istri dan keluarga

Bertutur kata lembut pada keluarga kita dengan nada suara rendah merupakan suatu akhlak terpuji yang bisa menyempurnakan keimanan seorang muslim. Rasululah pernah katakan hal itu seperti termuat dalam hadits Tirmidzi dan al-bukhari

orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu adalah yang paling baik kepada istrinya (keluarganya).

2. Berbuat baik pada tetangga    

Hidup berdampingan dengan keluarga lain dalam suatu lokasi yang berdekatan merupakan sebuah struktur sosial yang tak bisa di hindari lagi. Mengenai hidup berdampingan ini rasulullah telah mencontohkannya dengan menghindari perbuatan yang bisa membuat tetangga itu tidak nyaman dan aman

Dalam kitab sahih al-bukhari rasulullah bersabda 

"Demi Allah, ia tidak beriman, demi Allah ia tidak beriman, demi Allah ia tidak beriman. seorang sahabat pun bertanya, siapakah dia wahai rasulullah ? beliau menjawab, orang yang tetangganya tidak merasa aman karena perbuatan jahatnya"

3. Tidak berbuat kasar dalam ucapan dan tindakan

Emosi berlebihan umumnya menjadi pemicu seseorang berbuat sangat kasar ke orang dan bahkan diiringi sumpah serampah. Perbuatan ini sangat jauh sekali mencerminkan  akhlak dalam islam karena tidak sesuai dari apa yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.

Allah SWT telah menyampaikan peringatan ini melalui surah An-Nisa ayat 148 bahwa

Allah tidak menyukai ucapan buruk,(yang diucapkan) secara terus terang kecuali oleh orang yang dianiya (dizalimi). Allah itu maha mendengar lagi maha mengetahui.  

Pun dalam hadits riwayat tirmidzi nomor 2002 rasulullah pernah berkata 

Sesungguhnya tidak ada sesuatu apapun yang paling berat ditimbangan kebaikan seorang mu’min pada hari kiamat seperti akhlaq yang mulia, dan sungguh-sungguh (benar-benar) Allah benci dengan orang yang lisannya kotor dan kasar.

Hal serupa pernah disampaikan rasulullah seperti dikutip imam bukhari  dalam kitabnya al-bukhari nomor 6018 bahwa 

"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik dan jika tidak maka diamlah"

Istri Rasulullah Aisyah RA pernah mengatakan sebagaimana di kutip dalam hadits riwayat abu dawud bahwa "Tidak pernah sekalipun rasulullah memukul pembantu ataupun wanita"

4. Tidak menghina atau mencela

Sikap suka menghina orang lain tanpa sadar selalu terucap saat membicarakan orang lain. Seolah-olah orang lain itu begitu rendah dan buruk dimatanya dan tidak pantas disetarakan dengan dirinya.  

Allah SWT melarang umat muslim berbuat hal demikian seperti tercantum dalam surah Al-Hujurat ayat 11 bahwa

Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.

Pun dalam hadits riwayat  muslim rasululah pernah menyampaikan hal serupa bahwa "sombong adalah sikap menolak kebenaran dan meremehkan manusia".

Tidak hanya kepada manusia, bahkan kepada hewan sekalipun rasulullah  melarang umat muslim mencelanya.

Ini diceritakan dalam hadits riwayat abu dawud bahwa "Janganlah Engkau mencela ayam jantan, karena sesungguhnya ayam jantan itu yang membangunkan kalian shalat".

5. Suka tolong menolong  

Saling menolong adalah salah pokok penting juga akhlak dalam islam karena itu memperkuat tali persaudaraan sesama muslim. Jika ada saudara lagi tertimpa kesusahan maka sangat dianjurkan sekali oleh rasulullah untuk segera membantunya.

Di riwayatkan imam tirmidzi dalam haditsnya bahwa rasulullah pernah mengatakan "Siapa saja (di antara orang-orang mukmin) yang melapangkan satu kesusahan dunia yang dialami mukmin yang lain maka Allah Swt akan melapangkan satu kesusahan darinya di hari akhirat. Siapa yang menutup aib (kejelekan) seorang muslim maka Allah Swt akan selalu menolong seorang hamba selama ia tetap menolong saudaranya (sesama muslim)".

6. Berkata dan berbuat jujur

Ucapan jujur adalah salah satu ciri dari muslim sejati, rasulullah sudah mencontohkan perbuatan itu saat beliau masih aktif berdagang. Karena kejujuran inilah maka rasulullah di ajak bekerja sama oleh Hadidjah seorang saudagar kaya raya dan belakangan menikah dan menjadi istrinya.

Dalam hadits riwayat al-bukhari Nabi Muhammad SAW  mengatakan bahwa

“Sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebaikan, dan sesungguhnya kebaikan itu membawa kepada surga. Dan sesungguhnya seorang laki-laki terus menerus berbicara benar hingga ia dicatat di sisi Allah sebagai orang yang benar. Dan sesungguhnya kebohongan itu membawa kepada kefasikan, dan sesungguhnya kefasikan itu membawa kepada neraka. Dan sesungguhnya seorang laki-laki terus menerus berbohong hingga ia dicatat di sisi Allah sebagai orang yang dusta.”

Berdusta merupakan sifat yang dibenci oleh Allah SWT,  itu secara tegas di nyatakan dalam surah an-nahl ayat 105

"Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah pembohong".

Jujur atau tidak menipu berarti juga kita tidak mengambil hak orang lain karena bisa saja akibat ketidakjujuran kita telah merugikan orang lain.

Dalam surah Al-Muthaffifin ayat 1-6  Allah SWT berfirman, 

 

1. Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang)

2. (Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dicukupkan

3. dan apabila mereka menakar atau menimbang (untuk orang lain), mereka mengurangi

4.  Tidakkah mereka itu mengira, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan

5.  pada suatu hari yang besar

6.  (yaitu) pada hari (ketika) semua orang bangkit menghadap Tuhan seluruh alam

7. Menjaga amanah

Akhlak dalam islam bagian  ketujuh ini adalah sifat paling sulit ditemukan di jaman sekarang ini.  Apalagi jika orang itu sudah memegang jabatan publik, maka seringkali membuatnya khilaf dan kemudian berbuat curang.

Amanah juga berarti bertanggungjawab pada apa yang dititipkan orang lain kepadanya, semisal  sebuah barang, rahasia atau janji. Rasulullah di masa hidupnya tidak pernah melalaikan sebuah amanah  yang diterimanya

Pada hadits riwayat Ahmad rasulullah bersabda :

Tidak sempurna iman orang yang tidak amanah dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janji.

Pun pada surat an-nisa ayat 58, Allah berfirman

"Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu".

8. Tidak curiga atau berburuk sangka

Salah satu penyakit manusia yang susah dimusnahkan ialah berburuk sangka atau suka curiga. Sifat ini selalu berakhir dengan fitnah yang kerap kali melahirkan permusuhan.

Sifat ini tidak islami dan sangat dilarang oleh Allah SWT seperti tercantum pada surah Al-Hujarat ayat 12 

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berburuk sangka (kecurigaan), karena sebagian dari berburuk sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati?"

Demikianlah, ulasan seputar akhlak dalam islam yang perlu  umat muslim  miliki dan praktekkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga tidak terhapus begitu saja seluruh amal ibadahnya.

Kegiatan amaliyah berupa sholat, sedekah wajib dilakukan namun itu belum cukup,  harus diiringi dengan akhlak yang baik kepada sesama manusia. 

Baca juga

Ini dia tingkatan hadits islam yang benar

Artikel Terkait

Bagikan artikel ini