Tanah organik merupakan bagian paling penting dan dibutuhkan saat mulai menerapkan pola pertanian organik. Karena pada media tanah organik itulah tanaman akan tumbuh sehingga pada akhirnya bisa memberikan hasil panen yang optimal.
Mengutip dari hasil
penelitian Sikora.LJ tahun 1996 berjudul Soil
organic carbon and nitrogen terungkap fakta bahan organik tanah merupakan faktor kunci penentu kualitas tanah.
Lantas, bagaimana membuat tanah organik itu yang benar ? Simak tipsnya melalui penjelasan di bawah ini!
Baca juga bahan dan cara membuat kompos organik dari limbah dapur
1. Cek Kesehatan Tanah
Hal pertama yang perlu dilakukan sebelum membuat tanah organik adalah mengecek kesehatan tanah. Ada beberapa hal yang mencirikan tanah sehat, yaitu:
a. Tidak mengandung pasir maupun lumpur.
Adapun ciri tanah yang berpasir yaitu
terasa keras dan kasar, sedangkan tanah yang berlumpur akan terasa terlalu halus
seperti sedang memegang tepung saat disentuh.
b. Tidak terlalu padat dan memiliki drainase yang baik.
Cara mengetes drainase
tanah adalah dengan menuangkan air ke atasnya. Bila air sangat lambat untuk
terserap turun, maka tanah tersebut terlalu padat.
c. Merupakan tanah hasil garapan atau bajakan.
Tanah yang sebelumnya telah
digunakan untuk menanam tanaman umumnya akan memiliki tingkat kesuburan yang
tinggi serta kaya nutrisi serta mikroorganisme baik.
2. Tentukan Jumlah dan Persiapkan
Tanah
Selain mengecek kesehatan tanah, Anda perlu terlebih dahulu menentukan
kebutuhan tanah organik dan menyesuaikannya dengan jumlah serta umur tanaman.
Hal ini dikarenakan pembuatan organik membutuhkan waktu dan tenaga, sementara
tanah yang tidak terpakai akan kembali menjadi tanah minim nutrisi.
Setelah menentukan jumlah, maka selanjutnya bisa mulai mempersiapkan tanah
yang akan dijadikan tanah organik. Persiapan tanah dilakukan dengan menggali
tanah hingga sedalam 4-6 cm. Sesuaikan banyak tanah dengan kebutuhan lalu
aduk-aduk tanah agar terjadi aerasi dan oksidasi pada mikrobia di dalamnya.
3. Masukan Kompos
Langkah selanjutnya adalah memasukkan kompos dari berbagai macam sampah
organik yang mengandung banyak sekali bakteri baik untuk tanaman. Kompos bisa
dibuat dengan mencampurkan sampah organik yang telah dihancurkan.
Keberadaan
kompos akan menyuburkan dan memperkaya nutrisi pada tanah yang akan digunakan.
Pupuk kompos merupakan
salah satu bahan pembenah tanah yang sangat baik, itu dikatakan Suriadikarta
dkk tahun 2005 dalam penelitiannya berjudul eknologi pengelolaan bahan organik
tanah halaman 169.
Lalu pertanyaan
berikutnya, berapa banyak bahan pembenah tanah itu perlu diberikan pada tanah ?
Hasil uji coba Ai Dariah
dkk yang dirilis dalam jurnal tanah dan iklim nomor 31 tahun 2010 lalu berjudul penggunaan
pembenah tanah organik dan mineral untuk perbaikan kualitas tanah terungkap
data, pemberian pembenah tanah hingga 89 % sangat efektif meningkatkan
pertumbuhan dan produksi tanaman jagung.
Masih dalam jurnal
yang sama, dikatakan dariah dkk juga, pemberian pembenah tanah sangat yang
tinggi lebih efektif memberi perbaikan sifat fisika tanah itu sendiri.
4. Biarkan Daun yang Rontok
Tanaman yang
sudah ditanam pada media, tentu akan mengalami pengguguran daun pada waktu
tertentu.
Daun-daun yang gugur ini ternyata bisa membantu tanah menjadi organik
dan kaya nutrisi. Keberadaan daun kering akan menjadi sumber nitrogen bagi
tanaman. Dedaunan kering ini sangat disukai oleh cacing.
Cacing akan membawa
dedaunan kering untuk dimakan, saat proses membawa daun kering tersebut, cacing
akan mengaduk tanah dan menjadikan tanah lebih kaya bakteri baik.
5. Tinggalkan Akar Tanaman
Agar tanah yang digunakan sebagai media tanam tetap menjadi tanah organik, sangat disarankan untuk memotong tanaman
yang akan dipanen hingga mendekati akar dan jangan mencabutnya.
Akar yang tetap
tertanam akan mencegah erosi tanah dan membuat aktivitas mikrobia di dalamnya
menjadi lebih banyak.
Setelah memahami tips membuat tanah organik yang baik, Anda bisa mempraktikkannya pada lahan pertaniannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BERIKAN KOMENTAR YANG SOPAN DAN SESUAI ISI ARTIKEL YANG ADA,