-->

Rabu, Desember 13, 2023

KEMITRAAN PETANI DALAM PERTANIAN ORGANIK, PERLUKAH ?

"kemitraan petani", "pertanian organik" Tidaklah mungkin penggiat dari pertanian organik seperti lembaga dan pemerintah melakukan kegiatan pertanian seorang diri saja,  perlu dijalin  kemitraan petani dalam pertanian organik

Hal ini nyatanya akan membuat proses transisi dari pertanian konvensional ke pertanian organik lebih cepat untuk dilakukan.

Melihat Peran Penting Petani

Sampai tahun 2023 akhir nasib petani masih tidak sesukses pekerjaan lainnya. Hasil buminya terkadang dihargai cukup rendah pada saat panen raya. Namun, bukan berarti mereka berhenti untuk menanam karena kalau bukan petani siapa yang akan menyediakan bahan pangan untuk negeri?

Petani sebagai Eksekutor

Semua orang memiliki perannya masing-masing. Seperti petugas kesehatan yang melakukan penyuntikan antivirus Covid, petani juga memiliki perannya sendiri. Pak tani yang disawah adalah eksekutor benih dan inovasi dari para peneliti di laboratorium untuk menanam bibit yang telah di kawin silangkan.

Baca juga

Beberapa  inovasi teknologi pertanian organik, banyak digunakan

Proses eksekutor ini berarti mereka yang akan membawa benih ini ke pasaran untuk dikonsumsi masyarakat. Petani akan menggandakan satu benih untuk berbuah menjadi beberapa ons sayuran yang bisa disajikan di meja makan.

Gagasan pertanian organik yang memang lebih sehat harus dimulai terlebih dahulu dengan mendekati petani. Apabila proses perawatan dan penjualan mudah untuk dilakukan maka bahan pangan yang lebih sehat akan dengan mudah untuk dijangkau masyarakat.

Petani merupakan Partner Sharing yang Kompeten

Rata-rata petani memiliki jam kerja yang cukup panjang. Malah mungkin mereka adalah orang-orang yang selama hidupnya hanya mengenal rumah, sawah dan ladang. Semua usaha dan pikiran dituangkan sepenuhnya di sawah.

Untuk itu apabila ada perubahan proses pertanian, petani merupakan partner sharing yang kompeten. Bukan dari hasil penelitian atau membaca buku referensi petani menjadi pintar bertani, namun mereka mendapatkan pengetahuan itu dari pengalaman selama menggarap tanah.

Bermitra dengan petani guna mendapatkan hasil panen yang melimpah juga merupakan satu ide yang bagus. Anda bisa saja hanya menyewa tanah atau berinvestasi dan biarkan para petani untuk menggarapnya. Mereka adalah partner yang cukup kompeten di bidangnya.

Selain itu, Anda juga bisa mengurangi biaya penyewaan/pembelian peralatan pertanian yang jika ditotal harganya cukup menguras kantong.

Petani sebagai Penjaga Pertanian Organik berkelanjutan Di Masa Depan

Pertanian organik walaupun sebenarnya lebih murah namun memakan waktu karena mungkin petani belum terbiasa. Untuk itu perlu ada pelatihan dan workshop rutin agar pengetahuan mereka dapat terupgrade.  

Pembekalan pengetahuan oleh para peneliti kepada petani merupakan langkah  mempertahankan pertanian organik berkelanjutan bisa terus berjalan sehingga bisa menggantikan pertanian konvensional.

Cara lainnya,  menjalin juga kemitraan petani dengan komunitas atau petani organik. Selama ini sudah banyak perusahaan yang menerapkan pola kemitraan petani, sehingga tentu saja hal itu sangat menguntungkan bagi petani karena tidak perlu repot lagi memasarkan hasil panennya.

Secara ringkas, menjalin kemitraan  petani dapat dilakukan lewat  tiga cara berikut ini 

1. Menjadi pembeli setia produk pertanian organik dari petani

2. Bagi perusahaan, kemitraan berbentuk kerjasama pasokan bahan baku

3. Menyediakan sarana produksi bagi petani dengan kompensasi hasil panen

4. Memasarkan produk panen petani secara online (startup)

Kemitraan petani dalam pertanian organik merupakan langkah cerdas menggaet masyarakat untuk mengubah pola hidupnya. Sedikit-sedikit mulai ke hasil pertanian organik yang jelas lebih sehat dan penuh nutrisi. 

Tidak dapat dibayangkan bagaimana hebatnya generasi mendatang jika konsumsi sehari-hari mereka merupakan bahan organik bebas pupuk dan pestisida sintesis. 

Baca juga

Pertanian organik berkelanjutan: alasan dan cara mempertahankannya

Bagikan artikel ini