-->

Jumat, Desember 08, 2023

BAHAN-BAHAN ORGANIK: MACAM DAN CARA MENGOLAHNYA MENJADI PUPUK ORGANIK

"bahan-bahan organik"Bahan-bahan organik banyak ditemukan sebagai sampah, dan tempatnya itu ada di tempat pembuangan akhir (TPA). Walau masih bercampur antara bahan-bahan organik dan bahan bukan organik (sampah plastik) namun, ini sebetulnya peluang bisnis yang bisa di manfaatkan sebagai bahan baku membuat pupuk organik.

Bahan-bahan organik yang ada di TPA itu di angkut petugas sampah dari 2 sumber yakni pasar dan rumah tangga. Dari kedua sumber tersebut, limbah organik dari pasar paling banyak mendominasi berupa sisa-sisa sayuran. Ini sejalan dari data dari kementerian lingkungan hidup dan kehutanan  bahwa 60 % komposisi limbah pasar itu di dominasi sampah organik.

Baca juga

Pupuk organik: sebuah peluang bisnis menjanjikan

Sayangnya, akibat ketidaktahuan, di lokasi TPA bahan-bahan organik itu malah di bakar, bukannya di olah untuk dijadikan pupuk organik buat dijual.

Macam-Macam Bahan Organik

Seperti dikatakan tadi, bahan -bahan organik merupakan bahan baku utama untuk membuat pupuk organik. Karena sifatnya yang mudah hancur, bahan organik ini sangat baik sekali bila digunakan sebagai pupuk pada tanaman karena ramah lingkungan.

Untuk lebih jelasnya berikut bahan-bahan organik yang bisa manfaatkan untuk memulai pertanian organik .

1. Bahan Hijau

B ahan hijau sebaai salah satu bahan organik, banyak juga dihasilkan dari rumah kita sendiri. Sisa bahan masakan seperti batang sayuran, kulit bawang, cangkang telur, kulit buah dan sayuran yang telah berwarna kuning dan lain sebagainya merupakan contoh dari bahan hijau yang selalu ada di dapur setiap hari .

Bahan hijau tersebut dapat Anda campurkan dengan bahan kering untuk membuat pupuk kompos. Cara lain pemanfaatan bahan hijau asal rumah tangga, misalnya  merendam kulit bawang untuk pestisida nabati atau merendam kulit pisang dengan air cucian beras untuk pupuk cair agar merangsang pembuahan

2. Sisa Kotoran Hewan

Bila di rumah memelihara hewan seperti ayam, kelinci, kambing atau sapi maka jangan sia-siakan kotorannya. Kotoran hewan tersebut telah dimanfaatkan secara luas untuk menambah unsur hara dari tanaman. Untuk memakai bahan tersebut usahakan memilih kotoran hewan yang sudah kering dan terlihat seperti tanah.

Menggunakan sisa kotoran hewan yang masih segar tidak disarankan karena selain bau juga masih panas. Tanaman Anda tidak akan kuat hidup di sisa kotoran hewan dan cenderung akan mati.

3. Daun Kering

Daun kering dari pepohonan ternyata memiliki fungsi sebagai bahan karbon dalam proses pengomposan. Anda bisa memanfaatkan daun kering yang ada di halaman atau jalan dan menggunakannya sebagai bahan-bahan organik khususnya dalam membuat pupuk kompos.

Ukuran daun kering yang paling ideal untuk dipergunakan sebagai bahan organik adalah ukuran kecil. Anda bisa menyobek atau memotongnya terlebih dahulu. Pemotongan ini bermanfaat untuk mempercepat proses pengomposan oleh organisme pengurai

4. Bone Meal

Tulang ikan, ayam atau tulang hewan lainnya ternyata memiliki efek yang bagus untuk tanaman. Bone Mea lsendiri akan menyediakan unsur hara seperti fosfor dan kalsium yang diperlukan oleh tanaman. Untuk mendapatkan bonemeal Anda bisa memanggang tulang hingga kering kemudian menghaluskannya dengan grinder hingga menjadi tepung.

Biasanya bonemeal cocok diberikan pada saat tanaman mengalami pembungaan dan pembuahan. Selain itu bonemeal juga sering dijadikan sebagai campuran bahan dasar media tanam

5. Arang

Arang juga memiliki perannya untuk membuat media tanam menjadi berkualitas. Menambahkan arang pada media tanam akan mengikat air sehingga ketika dilakukan penyiraman air dapat terserap dengan baik

6. FishEmulsion

Masyarakat juga bisa memanfaatkan sisa ikan yang masih segar (kepala, isi perut atau tulangnya) untuk dijadikan pupuk organik cair (POC). Anda hanya perlu menghaluskannya kemudian menambahkan EM4, molase serta air kelapa. Setelah itu, memfermentasi selama 3 minggu hingga POC tersebut siap digunakan.

Pemanfaatkan fishemulsion atau POC ini kaya akan unsur NPK sehingga dapat menggantikan pupuk kimia NPK di pasaran.

Metode pengomposan bahan-bahan organik

Ada banyak metode pengomposan bahan organik yang biasa dipakai para ahli, sebagai berikut

1. Biopori

 

Metode Biopori adalah metode pengomposan dengan membenamkan bahan organik itu dalam tanah.  Caranya, ambil pipa paralon berdiameter 10 cm, lubangi kecil-kecil (pori-pori) pipa itu dan masukkan ke tanah secara vertical dengan kedalaman 1 meter. Kemudian masukan bahan-bahan organik itu dalam pipa dan di tutup rapat.

2. Komposter Drum

Metode kedua ini cocok dipakai bila lahannya kecil  sehingga  gunakan drum menjadi wadah untuk proses pengomposan bahan-bahan organik. Jangan lupa, lubangi sekitar drum untuk proses sirkulasi udara dan tempatkan di lokasi tidak kena air hujan dan panas secara langsung.

3. Komposter Pot atau Gerabah

Wadah gerabah yang terbuat dari tanah, merupakan wadah sangat baik untuk tempat membuat pupuk kompos karena sifatnya sifatnya mampu menghasilkan oksigen buat sirkulasi udara. Artinya proses pengomposan bahan organik bisa lebih cepat selesai..  

 

4. Keranjang Takakura

Metode ke empat ini diperkenalkan Toji Takakura di Surabaya. Wadah digunakan ialah keranjang cucian bekas yang diberi kemudian dilapisi kardus bekas.

5. Vermicompost

Vermicompost merupakan sebuah metode pengomposan yang memanfaatkan cacing tanah untuk menguraikan bahan -bahan organik. Dipercaya sisa dari ekskresi cacing memiliki unsur hara paling tinggi sehingga tidak jarang ada petani menambahkan vermicompost pada tanaman yang dipeliharanya.

Itulah beberapa bahan-bahan organik bisa dimanfaatkan di rumah beserta metode cara mengolahnya menjadi pupuk organik. Selamat praktek
 
Baca juga  

Bagikan artikel ini