-->

11/30/2023

PESTISIDA ORGANIK YANG AMPUH MEMBERANTAS HAMA PENYAKIT TANAMAN

pestisida organik
Pestisida organik untuk tanaman ini hanya diberikan jika dibutuhkan saja. Tujuannya tentu agar imunitas tanaman itu bisa toleran terhadap pelbagai serangan hama dan penyakit .  
 
Nah jika hama atau penyakit sudah mulai terlihat disekitar tanaman , artinya tanaman itu sudah butuh semprotan pestisida. 

Pestisida organik ini sangat dibutuhkan oleh para petani yang melakukan budidaya tanaman organik.
Tentu saja untuk mengatasi hama dan penyakit yang mungkin menyerang tanaman mereka maka bisa di atasi lewat pestisida yang terbuat dari bahan organik pula.
Cara Membuat Pestisida Organik

Secara umum pembuatan pestisida organik yang dikenal juga dengan Biopestisida ini adalah sebagai berikut:

  1. Potong-potong bahan tanaman yang akan dijadikan pestisida hingga berukuran sangat kecil dengan cara dicincang. 
  2. Masukan Bio-Starter yang terbuat dari bahan organik juga.  
  3. Rendam campuran tersebut selama 3-5 hari. Jangan lupa tutup dengan plastik berwarna hitam. 
  4. Setelah 5 hari barulah campuran dibuka dan sudah bisa digunakan untuk pestisida. 
  5. Sebelum digunakan campurkan ke dalam air dengan perbandingan 5 ml per liter air.

Langkah-langkah di atas adalah cara pembuatan pestisida dari daun legum atau kacang-kacangan yang masih muda. Untuk daun-daunan biasanya tidak jauh berbeda prosesnya.

Untuk penggunaan bahan berbentuk lain seperti bawang putih, akar-akaran, buah dan jenis lain selain dedaunan bisa jadi memiliki teknik pembuatan yang berbeda. Disesuaikan dengan bentuk, kandungan, manfaat dan sasaran hama atau penyakit yang akan dibasmi. 
 
Tanaman buat bahan pestisida organik

Ada banyak tanaman yang kandungannya sangat efektif buat memberantas hama dan penyakit tanaman.Ini Dapat kita bedakan menurut fungsi pestisida itu sendiri .

Jenis pertama adalah tanaman yang berfungsi sebagai insektisida yang akan mematikan hama binatang pemakan tanaman tersebut. Biasanya kehadiran hama tersebut dapat diketahui karena bisa dilihat dengan mata telanjang.

Pun cara lainnya, diketahui dengan melihat daun atau batang yang berlubang-lubang atau bahkan tanaman itu tiba-tiba saja layu mendadak.

Kalau sudah begini tidak ada pilihan lain selain untuk membasminya dengan pestisida organik.

Berikut beberapa jenis tumbuhan yang bisa digunakan sebagai insektisida organik yaitu:
  1. Kaliandra, kandungan getahnya diambil dari kulit dan batang. Biasanya digunakan untuk membasmi belalang yang menyerang tanaman.
  2. Sirsak, digunakan daun, biji dan akarnya untuk membasmi kutu daun, ulat perusak daun, ulat grayak dan hama gudang yang menyerang.
  3. Srikaya, digunakan daun, biji dan akarnya yang mengandung lemak, annonain dan resin untuk membasmi kutu daun, kupu-kupu ulat sutra, ulat grayak, ulat batang atau penggerek batang yang menyerang.
Jenis kedua adalah pengusir serangga atau binatang hama yang kerap kali menyerang tanaman agar hama tersebut tidak memakan daunnya . Berikut diantaranya:
  1. Babadotanleutik, kandungan minyak terbang pada cabang dan daunnya digunakan untuk mengatasi hama gudang.
  2. Jukut lokot mala, digunakan daun dan bijinya agar belalang dan kupu-kupu tidak memakan tanaman tersebut.
Jenis ketiga adalah bersifat fungisida yaitu memberantas beberapa penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau jamur tertentu . Berikut diantaranya:
  1. Lidah buaya, digunakan daunnya untuk dijus. Fungsinya yaitu sebagai fungisida bagi tanaman yang mengalami layu leher akar.
  2. Laos, digunakan umbi/rimpangnya untuk mengatasi penyakit layu leher akar.
  3. Pinang, digunakan daun dan bijinya untuk mengatasi bintil yang menyerang tanaman.
  4. Bawang putih dan bawang merah, digunakan daun dan umbinya untuk mengatasi bintil akar.
  5. Belimbing wuluh, digunakan daunnya sebagai anti jamur yang bisa menyebabkan bercak coklat pada daun tanaman.
Bahan-bahan tersebut adalah bahan yang digunakan sebagai pestisida organik untuk tanaman. Penggunaan pestisida organik ini selain lebih hemat juga aman bagi lingkungan karena tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya.
 
Pembuatannya juga tidak terlalu sulit, jadi bisa dibuat sendiri asalkan ada bahannya. Selamat mencoba!
 

Artikel Terkait

Bagikan artikel ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERIKAN KOMENTAR YANG SOPAN DAN SESUAI ISI ARTIKEL YANG ADA,