-->

Sabtu, Juli 15, 2023

PRODUK OVOP (ONE VILLAGE ONE PRODUCT) KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

"produk ovop, one village one product" Konsep OVOP atau One Village One Product di Indonesia sudah bukan barang baru lagi yang perlu dihebohkan. Kurang lebih 8 tahun lalu di antara tahun 2014 atau 2015 konsep OVOP ini mulai berseliweran di telinga saya. 
 
Usut punya usut konsep ovop ternyata untuk pertama kali digagas oleh Morihiko Hiramatsu saat beliau masih Gubernur Perfektur Oita Kyushu, Jepang tahun 1980.

Faktanya, selama sebagai gubernur  Morihiko Hiramatsu berhasil mengatasi masalah kemiskinan di wilayahnya dengan pembangunan yang berbasis pada pendekatan ovop. Pembangunan regional berkembang pesat bak roket apollo mau ke bulan. 

Dan akibat keberhasilan ini juga konsep pembangunan berbasis konsep ovop mulai di lirik oleh banyak negara. Sebut saja Amerika Serikat, Thailand, Malaysia, Philipina, Vietnam, Kamboja di antara banyak negara di dunia yang sudah berani menggunakan konsep ovop.

Kenapa Ovop ini begitu populer di seantero dunia?

Konsep OVOP (one village one product)

Konsep Ovop ialah suatu cara yang mana daerah tertentu dapat menetapkan satu produk saja yang terbilang unik guna dikembangkan. Ini akan bermuara dengan bertambahnya nilai tambah produk itu sehingga secara berantai, daerah akan mendapat guyuran tambahan penghasilan secara masif.

Nah di sini kata kuncinya, bahwa selain produk ovop adalah masuk dalam kategori produk yang unik, juga dapat menjadi ikon daerah. Keunikan produk ovop bisa terkait dengan kearifan lokal,  bahan bakunya, proses pengerjaan atau produksinya yang tidak lazim. Jadi intinya produk Ovop ini ialah produk suatu daerah tertentu  yang unik yang susah atau tidak ada di wilayah lain

Pendekatan pembangunan daerah dengan mengusung pengembangan potensi daerah yang mencetak satu produk unggul khas daerah akan selalu menggunakan sumber daya lokal daerah yang berlimpah. 
 
Penilaian Ovop di Kabupaten Bolaang Mongondow, Kalau tidak lumpuh ingatan saya, untuk pertama kali di tahun 2022 Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow melalui Dinas Perdagangan dan ESDM mengikuti penilaian ovop yang di gagas oleh Kementerian Perindustrian RI. 
 
Cukup lama juga rentang waktu yang diberikan guna menyiapkan dokumen administrasi ovop, yang kemudian di upload secara online di situs kementerian Perindustrian RI. Dan yang menarik didalam penilaian ovop ini ada pada sejumlah persyaratan yang di minta oleh tim Kemenperin RI, seperti :

1.  Profil sentra IKM

2. Surat Keputusan kepala daerah tentang penetapan sentra IKM tertentu 

3. Sampel produk dalam bentuk foto atau fisik 

4. Ada tidaknya Pengurus sentra IKM 

5. Riwayat produk 

 

    Setelah penetapan lolos dalam syarat administrasi ovop, maka selanjutnya tim penilai berkunjung ke Kabupaten Bolaang Mongondow yang sejatinya guna memeriksa kebenaran antara dokumen yang telah diajukan sebelumnya dengan fakta lapangan sebenarnya.

Baca juga

Penilaian ovop tidak hanya terfokus pada administrasi ovop saja tetapi meluas pada :

  • >pemeriksaan rumah produksi ikm 
  • >manajemen dan pembukuan ikm 
  • >Praktek proses produksi

Untuk penilaian ovop ini Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow mengajukan produk turunan buah nenas  semisal, selay olesan roti, selay nastar, sambal nenas ikan roa. Dan tidak kurang 4 ikm yang mengikuti penilaian ovop tahun 2022. 

Penghargaan OVOP

Alhamdulilah di akhir tahun 2022 tepatnya bulan Desember, 1 ikm  yakni lembaga kesejahteraan sosial morobayat mendapat sertifikat penghargaan ovop bintang 1 yang dikukuhkan melalui surat keputusan Kementerian Perindustrian RI.

Sayangnya walau sudah mengantongi penghargaan ovop itu, namun pembinaan ikm ovop pihak kementerian perindustrian, hanya pada ikm ovop bintang 3. Ini jelas sangat mengecewakan, namun itulah keadaan yang sebenarnya terjadi. 

Baca juga

3 pilihan model bisnis online

Bagikan artikel ini