-->

6/22/2016

MENGUNGKAP SISI GELAP TRENDING TOPIK

trending topik

Obrolan soal trending topik selalu saja menjadi bumbu pelengkap setiap kita mengangkat persoalan atau fenomena tertentu. Paham atau tidak arti trending topik itu sendiri bukan soal, yang pokok apa yang lagi popular, ramai dan ribut di bicarakan orang banyak maka itulah yang di maksud trending topik. Contoh soal, semisal perkara gubernur DKI Jakarta, Ahok, apapun yang dilakukannya kerap menjadi trending topik di media sosial twitter, facebook.

Muncul pertanyaan penasarannya, bagaimana media sosial menentukan sebuah trending topik kemudian dilempar melalui jalur news feed dalam account anda ? Untuk menjawab perkara ini tidak terlalu merepotkan kata kuncinya terletak pada algoritma, bahwa hampir semua situs apa pun yang bersileweran dalam dunia maya memiliki algoritma sendiri-sendiri, mulai yang berlabel search engine (baca: google, yahoo, bing) sampai yang berlabel jejaring so sial semisal facebook, twitter dsb.

Menentukan trending topik 

Agar anda tidak pusing dan menafsirkan secara membabi buta, saya contohkan saja, semisal gubernur DKI Jakarta, Ahok, acap kali jadi buah bibir perbincangan di twitter, algoritma mengindikasikan  volume percakapan tentang ahok begitu tinggi tapi tunggu dulu ini belum tentu menjadi trending topik. 

Proses selanjutnya adalah melakukan penelusuran atas topik yang ramai dibicarakan itu dengan melihat kesesuaiannya, apakah  relevan dengan peristiwa yang belakangan sedang terjadi.
 
Baca juga
 
Nah, disini titik kuncinya, setelah cukup yakin bahwa topik yang  menjadi jawara olah lidah netizen sudah sesuai  barulah operator control twitter, facebook memberi persetujuannya dengan menulis ringkasan yang terkait trending topik kemudian di publish melalui news feed yang ada dalam account milik anda. 

Jadi kalau boleh dikonklusi, kita tidak bisa menyimpulkan seenaknya topik A adalah trending topik atau bukan, karena anda bukan algoritma yang didesign khusus untuk menangkap percakapan netizen.

Sisi Gelap Trending Topik

Di titik berbeda, bisa jadi kalau operator itu berpikiran nakal maka sebetulnya trending topik dapat direkayasa menurut cara pandang dia sendiri.  Pasalnya campur tangan manusia itu masih ada dan cukup ampuh. Duga-duga saya ini terbukti, ketika situs theguardian.com merilis artikel yang mengungkap sisi gelap penggiringan trending topik oleh media facebook hanya didasarkan pada 10 sumber berita “facebook news selection is in hands of editors not algorithms, documents show”.   

Walau belakangan juga di tempat terpisah, CEO facebook Mark Zuckerberg sudah menyangkalnya di akun facebook miliknya We have found no evidence that this report is true. If we find anything against our principles, you have my commitment that we will take additional steps to address it (kami belum menemukan fakta-fakta bahwa apa yang dilaporkan itu betul. Jika kami menemukan segala sesuatu yang bertentangan dari prinisp-prinsip kami miliki, maka kami berkomitmen bahwa akan mengambil langkah-langkah tambahan yang ditujukan untuk masalah itu).

Sampai disini, masihkah anda percaya dengan trending topik ? Jawabnya tentu ada dalam diri kita masing-masing. Tapi satu hal yang pasti , keberada an algoritma menjadi kata kunci yang menuntun arah 
 
kesimpulan
 
dibuatnya trending topik. Adapun terjadinya penyimpangan seperti dibeberkan tadi, itu hanya perbuatan oknum yang perlu dijewer sedikit telinganya untuk mempertegas jalur kerja yang semestinya diikuti.

Artikel Terkait

Bagikan artikel ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERIKAN KOMENTAR YANG SOPAN DAN SESUAI ISI ARTIKEL YANG ADA,