MENGAPA MANAJEMEN EMOSI LEBIH PENTING DARIPADA ANALISIS SAHAM
Mempelajari grafik, berbagai indikator dan laporan keuangan merupakan sebuah kebiasaan klasik bagi investor pemula.
Mempelajari grafik, berbagai indikator dan laporan keuangan merupakan sebuah kebiasaan klasik bagi investor pemula.
Saya mengamati, kebiasaan ini berkesan menjadi wajib hukumnya dalam pikiran mereka. Namun tanpa sadar mereka telah melewatkan satu hal penting yakni mengelola emosi mereka.
Dalam prakteknya, emosi justru menjadi elemen yang paling menentukan hasil investasi yang bisa kita dapatkan.
Ketika rasa takut menguasai
Rasa takut bukan karena kita melihat hal gaib semisal hantu, tapi bisa muncul juga saat harga saham bergerak turun.
Situasi ini dari pengamatan saya sering membuat investor pemula panik, kalang kabut dan lantas menjual sahamnya. Mereka takut nilai investasi yang mereka sudah lakukan bisa berkurang .
Padahal harga saham yang turun itu belum tentu mencerminkan adanya masalah pada perusahaan pemilik saham.
Akibat keputusan yang takut tadi pada akhirnya terkadang berujung penyesalan setelah harga saham bulish (merangkak naik lagi) dan sahamnya sudah terjual.
Saat keserakahan menutup logika
Pada sisi yang lain, muncul sifat serakah manusia pada umumhya saat harga saham bergerak naik.
Banyak investor membeli saham tanpa punya dasar pertimbangan yang matang karena takut ketinggalan momentum.
Logika mereka macet total sehingga lupa pada rencana awal sehingga beralih mengejar keuntungan cepat.
Emosi sulit dikendalikan
Investasi identik dengan uang dan uang itu sangat bertetangga dengan emosi manusia.
Itulah sebabnya keputusan investasi sering terasa berat bila kita bandingkan dengan keputusan pada konteks yang tidak melibatkan uang.
Pada kondisi seperti ini, kita butuh manajemen emosi yang baik, sebab analisis terbaik sekalipun yang kita lakukan akan bisa terabaikan begitu saja.
Bangun disiplin dan kesabaran
Manajemen emosi bukan soal menekan perasaan kita melainkan mengenali dan tidak membiarkannya dominan dalam membuat sebuah keputusan investasi.
Disiplin dan kesabaran menjadi kunci utamanya karena musuh kita itu harga pasar yang bergerak tidak menentu.
Pasar saham akan memberi hasil terbaiknya kepada investor yang disiplin dan sabar kendati melewati gejolak harga yang esktrem.
Emosi sebagai bagian dari proses belajar
Setiap investor pasti pernah membuat keputusan secara emosional terutama saat awal masuk pasar saham.
Mungkin akibat keputusan emosional itu berujung rugi tapi hikmah yang bisa ambil selalu belajar dari pengalaman itu.
Dalam jangka panjang, investor yang bisa mengelola emosinya dengan baik cenderung memperoleh hasil lebih stabil dibanding mereka yang mengandalkan analisis teknikal atau fundamental.
Musababnya, mereka bisa lebih realistis melihat strategi yang akan mereka akan gunakan. Simak hal ini dalam artikel saya yang lain strategi saham yang lebih realistis bagi pemula.
Tags:
EKONOMI DAN BISNIS
