.post-header-date{ font-size:14px; color:#777; margin-bottom:6px; }

MENGAPA MANAJEMEN EMOSI LEBIH PENTING DARIPADA ANALISIS SAHAM

Mempelajari grafik, berbagai indikator dan laporan keuangan merupakan sebuah kebiasaan klasik bagi investor pemula.

Belajar Mengendalikan Emosi dalam Investasi
 
Mempelajari grafik, berbagai indikator dan laporan keuangan merupakan sebuah kebiasaan klasik bagi investor pemula.
 
Saya mengamati, kebiasaan ini berkesan menjadi wajib hukumnya dalam pikiran mereka. Namun tanpa sadar mereka telah melewatkan satu hal penting yakni mengelola emosi mereka.

Dalam prakteknya, emosi justru menjadi elemen yang paling menentukan hasil investasi yang bisa kita dapatkan.

Ketika rasa takut  menguasai

Rasa takut bukan karena kita melihat hal gaib semisal hantu,  tapi bisa muncul juga saat harga saham bergerak turun.
 
Situasi ini dari pengamatan saya sering membuat investor pemula panik, kalang kabut dan lantas menjual sahamnya. Mereka takut nilai investasi yang mereka sudah lakukan bisa berkurang .
 
Padahal harga saham yang turun itu belum tentu mencerminkan adanya masalah pada perusahaan pemilik saham.
 
Akibat keputusan yang takut  tadi pada akhirnya  terkadang berujung penyesalan setelah harga saham bulish (merangkak naik lagi) dan sahamnya sudah terjual.

Saat keserakahan menutup logika

Pada sisi yang lain, muncul sifat serakah manusia pada umumhya saat harga saham bergerak naik. 
 
Banyak investor membeli saham tanpa punya dasar pertimbangan yang matang karena takut ketinggalan momentum.
 
Logika mereka macet total sehingga lupa pada rencana awal sehingga beralih mengejar keuntungan cepat.

Emosi sulit dikendalikan

Investasi identik dengan uang dan uang itu sangat bertetangga  dengan emosi manusia.
 
Itulah sebabnya keputusan investasi sering terasa berat  bila kita bandingkan dengan keputusan pada konteks yang tidak melibatkan uang.
 
Pada kondisi seperti ini, kita butuh manajemen emosi yang baik,  sebab analisis terbaik sekalipun yang kita lakukan akan bisa terabaikan begitu saja.

Bangun disiplin dan kesabaran

Manajemen emosi bukan soal menekan perasaan kita melainkan mengenali dan tidak membiarkannya dominan dalam membuat  sebuah keputusan investasi.

Disiplin dan kesabaran menjadi kunci  utamanya karena musuh  kita itu harga pasar yang bergerak tidak menentu.
 
Pasar saham akan memberi  hasil terbaiknya kepada investor yang disiplin dan sabar kendati melewati gejolak harga yang esktrem.

Emosi sebagai bagian dari proses belajar

Setiap investor pasti pernah membuat keputusan secara emosional terutama saat awal  masuk pasar saham.

Mungkin akibat keputusan emosional itu berujung rugi tapi  hikmah yang bisa ambil selalu belajar dari pengalaman itu.
 
Dalam jangka panjang, investor yang bisa mengelola emosinya   dengan baik cenderung memperoleh hasil lebih stabil dibanding mereka yang mengandalkan analisis teknikal atau fundamental.
 
Musababnya, mereka bisa lebih realistis melihat strategi yang akan mereka akan gunakan. Simak hal ini dalam artikel saya yang lain  strategi saham yang lebih realistis   bagi  pemula.
sofyanto
sofyanto
Pemerhati investasi dan ekonomi serta masalah sosial lainnya
Link copied to clipboard.
8
×