Setiap tahun di perayaan hari qurban, topik-topik di luar sana yang biasanya diperbincangkan oleh kaum orang apologet baik itu dari muslim atau nonmuslim selalu saja masih mempertanyakan siapa sih sebetulnya yang menjadi qurban ibrahim, apakah Ishak atau Ismail
Tentu saja Ini berbicara dengan sosok yang akan dikorbankan oleh nabi Ibrahim alaihisalam pada masa yang sangat lampau.
Pembahasan ini memang tidak pernah tuntas bila itu dikaji oleh satu agama sehingga perlu duduk bersama untuk membicarakan peristiwa Agung itu.
Semua penganut agama-agama ibrahimiah yakni agama-agama Timur Tengah yakni Yahudi Kristen dan Islam memiliki keterkaitan dengan apa yang dilakukan oleh nabi ibrahim, dan itu menjadi sejarah teologis yang termaktub dalam kitab suci masing-masing
Kalau kita cermati secara global kisah ini memang bukan hanya termaktub di dalam Quran tapi juga termaktub dalam kitab Perjanjian Lama terutama kitab kejadian
Sementara kalau kita baca dalam Kitab Taurat yang diimani oleh kaum Yahudi kisah ini juga ada di dalamnya.
Namun ada perbedaan di antara tiga agama tersebut tentang sosok yang dikorbankan. Umat muslim percaya yang di kurbankan itu adalah ismail namun bagi kalangan kristen dan yahudi disebutkan bahwa ishak yang di kurbankan.
Lantas mana yang benar ?
Versi quran
Cerita soal qurban ibrahim diceritakan dalam surah assafat, yakni surah ke-37 ayat yang ke-101, 102 103 dan seterusnya.
Jadi di luar teks ini tidak disebutkan mengenai peristiwa qurban itulah yang kemudian disebut dengan istilah hapak legomena yaitu sebuah peristiwa yang cuman satu kali sekali saja diceritakan di dalam Alquran.
Diceritakan bahwa nabi ibrahim mendapat mimpi yang meminta kepadanya untuk menyembelih putranya.
Atas dasar mimpi itu, kemudian disampaikannya perihal mimpi itu kepada putranya dan langsung disambut yang meminta ayahnya untuk melaksanakan apa yang diperintah Allah SWT lewat mimpinya.
Soal lokasi penyembelihannya, dalam al-quran tidak disebutkan secara detail dimana lokasinya.
Siapa sebenarnya nama anak putra ibrahim yang akan disembelih itu, di situlah para ahli tafsir memberikan penjabaran.
Ada dua penafsiran tentang nama putra ibrahim itu, pertama ulama ahli tafsir mengatakan ismail. Ini merujuk pada tafsir sufyan atauri yang wafat di tahun 160 hijriah.
Sedangkan pendapat kedua mengatakan ishaq yang disembelih itu dengan merujuk pada tafsir muqatil ibnu sulaiman yang wafat di tahun 150 hijriah.
Ulama yang berpendapat bahwa yang dikurbankan itu Ismail yaitu Abdullah ibnu Umar, kemudian Ali Bin Abi Thalib, Abu Thufail , Said bin musayyib, Said bin Zubair dan Hasan albashri.
Adapun ulama yang berpendapat ishaq yang di kurbankan, diantaranya adalah Umar bin Khattab, ka'ab al-akbar.
Siapa ka'ab al-akbar itu, beliau sebenarnya orang Yahudi yang kemudian masuk Islam di masa setelah Rasul wafat.
Dari sinilah kemudian para ahli tafsir berpendapat, ada kemungkinan pendapat Umar bin Khattab yang mengatakan bahwa ishaq yang disembelih itu berasal dari pernyataan ka'ab al-akbar.
Ditelisik lebih jauh, ka'ab al-akbar meriwayatkan saat penyembelihan itu terjadi lokasinya di Saudi Arabia.
Baca juga sejarah penyusunan al-quran (lengkap)
Ini sesuatu yang aneh, karena nabi ibrahim itu tinggalnya di palestina atau daerah baitul maqdis bukan di saudi arabia.
Akan tetapi sebagian besar ulama islam mengatakan bahwa yang disembelih itu adalah ismail, karena merujuk pada surah assafaat ayat 112 di mana saat itu ishaq baru dilahirkan.
Versi taurat yahudi
Pengikut ajaran yudaisme atau yahudi memiliki perbedaan pendapat dengan versi quran bahwa yang akan disembelih itu dari putra ibrahim adalah ishaq.
Disini terdapat dua versi informasi soal lokasi penyembelihan itu, yang pertama dari kelompok penganut taurat yahudi mengatakan lokasinya di Yerusalem yang kemudian kita kenal dengan sebutan bukit zion.
Sementara bagi penganut taurat samaria mengatakan lokasinya di Moria yang terletak di Palestina bagian utara tepatnya di kawasan nablus di Gunung gerizim.
Versi bible (Alkitab umat kristen)
Peristiwa terkait qurban ibrahim atau abraham, diceritakan dalam kitab kejadian pasal 22 mulai dari pertama hingga ayat 23.
Dalam ayat itu diceritakan bahwa abraham memiliki anak tunggal dan tuhan memberi perintah kepadanya untuk membawa anaknya yang tunggal ke tanah moria untuk dikorbankan.
Dalam konteks ini di jelaskan bahwa ishaq yang akan dikorbankan ayahnya dan ishaq sendiri tidak tahu.
Namun ada keanehan disini, kalau disebutkan kitab kejadian pasal ayat 22 tadi bahwa ishaq anak tunggal, terus bagaimana dengan kitab kejadian pasal 16 ayat 16 yang menceritakan kelahiran ismail saat abraham berusia 86 tahun.
Adapun kelahiran ishaq diceritakan dalam kitab kejadian pasal 21 ayat 5, yakni saat usia abraham mencapai 100 tahun.
Disini ada kontradiksi ayat di dalam kitab kejadian, karena disebut abraham hanya memiliki anak tunggal.
Beginilah sebuah alkitab yang bila proses penulisannya melibatkan banyak orang akan selalu saja ditemukan ketidakcocokan informasi. Soal bagaimana sejarah proses penulisan alkitab bible itu sudah saya ulas lengkap dalam artikel sebelumnya
Jadi pada intinya, qurban ibrahim dalam perspektif tiga agama samawi memiliki perbedaan, kalau di tanya mana yang benar dari ketiganya maka harus di uji dulu apakah kitab itu benar-benar suci.
Dalam arti semua informasi di dalamnya tidak kontradiksi dan bersesuaian dengan fakta sejarah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BERIKAN KOMENTAR YANG SOPAN DAN SESUAI ISI ARTIKEL YANG ADA,