-->

7/17/2019

ALERGI ASI : FAKTA, PENYEBAB, PENCEGAHANNYA

alergi asi Alergi asi bagi bayi saat menyusui ke ibunya tentu sangat tidak diharapkan.   
 
Sebab, hanyalah itu satu-satunya sumber energi bagi bayi kita.

Akan tetapi, banyak ibu selalu merasa was-was bayinya terkena alergi ASI. 
 
Simak penjelasan  selengkapnya berikut ini

Sebab Bayi Alergi ASI

Seorang pakar kesehatan menyatakan bahwa bayi yang mengalami alergi ASI tidak benar-benar mengalaminya. Alergi tersebut berasal dari makanan atau minuman yang sang ibu konsumsi saat ia menyusui.
 
Meskipun begitu, alergi ASI karena makanan atau minuman tertentu sangat jarang terjadi.  
 
Tanda-tanda Bayi yang mengalami alergi  muncul  gejala seperti mual, diare, sesak napas, dan ruam. Gejala ini  mungkin muncul beberapa jam setelah bayi mendapatkan asupan ASI.
 
Berikut adalah penjelasan menyeluruh tentang tanda-tanda bayi yang mengalami alergi pada ASI ibunya, di antaranya: 

1. Gumoh

Perlu kita tahu  bahwa tanda-tanda alergi ASI seperti muntah atau gumoh pada sang bayi dapat muncul secara tiba-tiba. 
 
Namun, ada perbedaan antara muntah dan gumoh.  Biasanya, gejala gumoh tidak diikuti dengan reaksi kontraksi otot perutnya.  Jika terjadi 1-4 kali sehari, gumohan ini dianggap normal.

2. Muncul Ruam

Tanda lain bayi yang mengalami alergi ASI dapat kita lihat dari  kulitnya yang memerah.  Kondisi ini dapat terjadi karena ibu baru selesai mengkonsumsi makan makanan laut.

3. Muncul mengi

Munculnya sesak napas atau nafas yang berbunyi adalah tanda bayi alergi ASI lainnya.  Kondisi ini dapat muncul setelah bayi Anda menerima ASI. Kendati demikian tandanya mirip dengan penyakit asma, gejala ini tidak sering menjadi gejala utama.

4. Mengalami diare

Bayi dapat mengalami diare karena alergi, dan bahkan pada kondisi bayi baru saja lahir akan mengalaminya. 

Ini karena sistem pencernaan bayi tidak dapat menerima protein dan laktosa yang ada dalam ASI. Jika ini terjadi, bayi harus segera dibawa ke dokter anak terdekat.

Jenis makanan penyebab  Alergi ASI

Terdpat beberapa jenis makanan yang bisa menyebabkan alergi asi pada bayi yang tidak kita sadari.

1. Susu sapi

Jika bayi mengalami alergi ASI karena susu ibu, Anda harus mencoba untuk menghindari susu ibu selama dua hingga empat minggu. 
 
Namun, proses menyusui tetap dapat berjalan, dan Anda tetap dapat mengonsumsi susu setelah gejala mereda. Akan tetapi kalau gejalanya bertambah  parah, maka segera berkonsultasi dengan dokter.

 2. Minuman dengan kafein

Ibu menyusui yang minum dua cangkir kopi sehari mungkin tidak tidur dengan baik.  
 
Dan dari kopi tersebut kurang lebih 1 persen kafeinnya akan masuk ke ASI, sehingga menyebabkan bayi  alergi ASI.

3. Minuman beralkohol

Ibu hamil yang mengonsumsi minuman beralkohol, asinya akan tercemar alkohol juga  sehingga memengaruhi kesehatan bayi.  

4. Ikan dengan merkuri

Ikan pada dasarnya  mengandung protein dan asam lemak omega-3 yang bermanfaat bagi tubuh.  
 
Namun, ada ikan yang mengandung merkuri terutama ikan yang hidup pada perairan dekat area pertambangan. 
 
Kandungan merkuri pada ikan ini bisa mengganggu ASI sehingga bisa berdampak pada perkembangan otak sang bayi.

5. Makanan pangan lain

Beberapa jenis makanan yang mungkin menyebabkan alergi pada bayi yang harus sang ibu perhatikan: brokoli, cokelat, bawang, cabai, dan produk olahan susu. 

Menghindari Alergi ASI pada Bayi

Untuk mencari pola makan yang tepat  buat  ibu menyusui dengan riwayat alergi ASI, maka sang ibu  harus pergi berkonsultasi dengan dokter. 
 
Meskipun banyak makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari, Anda tetap harus mendapatkan asupan gizi seimbang.

Tindakan pada bayi riwayat alergi

Jika bayi sebelumnya pernah mengalami alergi, berikut adalah beberapa tindakan yang dapat diambil:
  1. Selama empat sampai enam bulan pertama, hindari susu sapi formula standar.  Susu formula hidrolisat parsial atau total dapat digunakan sebagai pengganti susu jika bayi memang membutuhkannya.
  2. Mulailah dengan makanan alergenik seperti telur, gandum, dan susu dengan jumlah kecil dan hanya makan satu jenis setiap kali.
  3. Sangat penting untuk rutin membersihkan tempat tidur dari tungau dan debu.
Namun, untuk menghindari bayi mengalami alergi makanan, Anda dapat menggunakan beberapa teknik berikut:
  1. Hindari terpapar asap rokok selama kehamilan dan setelah kelahiran bayi.
  2. Pada enam bulan pertama kehidupan, bayi hanya diberikan ASI.
  3. Penyapihan tidak boleh dilakukan sebelum usia setidaknya 17 bulan.
  4. Mulailah MPASI selagi bayi masih menerima ASI, dan ini dapat dimulai setelah bayi berusia enam bulan.
  5. Memasuki usia dua belas bulan, bayi harus dapat mengonsumsi semua jenis makanan dan minuman yang sesuai untuk usianya, termasuk makanan atau minuman yang dapat menyebabkan alergi.
  6. Selama hamil dan menyusui, jangan mengonsumsi obat antimual, parasetamol, dan obat golongan anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) sebanyak mungkin. Seorang ibu juga harus menjaga pola makan sehat, termasuk menghindari makanan alergenik.
Bayi yang diberi MPASI terlalu dini mungkin lebih rentan terhadap alergi, tetapi pemberian MPASI terlalu lambat juga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan bayi.  
 
Kondisi ini meningkatkan risiko alergi karena menghambat persepsi berbagai jenis makanan.
 
Namun, alergi ASI jangan sampai membuat Anda berhenti mengonsumsi ASI secara eksklusif; Anda harus hanya berhenti mengonsumsi makanan atau minuman yang menjadi sumber penyebab alergi.   

Artikel Terkait

Bagikan artikel ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERIKAN KOMENTAR YANG SOPAN DAN SESUAI ISI ARTIKEL YANG ADA,