-->

Kamis, Oktober 11, 2018

APA ITU APOTEK, APOTEKER DAN BAGAIMANA CARA MENDIRIKAN APOTEK

Oleh Dwi Agiarti 

Pengertian Apotek

Apotek atau Apotik? Terkadang penulisan kata tersebut sering membuat orang ragu dalam penulisannya. Orang-orang terkadang punya pendapat sendiri, tanpa melihat patokan KBBI. Kata yang terdapat dalam KBBI adalah apotek. Sementara kata apotik tidak ditemukan.

Apotek adalah tempat dimana kita bisa mencari keperluan farmasi yang dibutuhkan. Kehadiran apotek sangat dibutuhkan karena pentingnya tempat yang diperkhususkan untuk penjualan obat-obatan. Dan konsumen mudah untuk menemukan obat-obatan, tanpa perlu mendatangi rumah sakit.

Tugas dan Fungsi Apotek

Apotek sebagai tempat legal dalam pembelian obat memiliki tugas dan fungsi yang diantaranya:
  1. sebagai tempat dalam melakukan pekerjaan farmasi yang dilakukan oleh apoteker
  2. sebagai tempat resmi dalam pembelian obat
  3. selain obat-obatan, apotek juga menjual barang komoditi lainnya seperti kosmetik dan perlengkapan farmasi lainnya
  4. Sebagai tempat untuk memproduksi obat-obatan
  5. Sebagai tempat pendistribusian obat-obatan ke rumah sakit
  6. Sarana pengendalian mutu ketersediaan farmasi, memastikan setiap obat ada di apotek.

Apoteker dan asisten apoteker

Apotek dikelola oleh seorang apoteker dan asisten apoteker dalam kegiatan operasionalnya. Apoteker mempunyai tanggung jawab besar dalam mengelola apotek.
 
Apoteker adalah seorang sarjana farmasi yang sudah professional dalam bidang ilmu farmasi. Seorang apoteker telah dapat menjalankan tugasnya jika telah mengucapkan sumpah berdasarkan perundang-undangan yang berlaku dan berhak menjalankan pekerjaannya di Indonesia sebagai apoteker.

Seorang apoteker harus dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat mengenai informasi obat, apoteker harus mampu mengambil keputusan terkait pelayanan kepada pasiennya dalam arti jika pasien membutuhkan obat yang sesuai kebutuhannya, maka apoteker akan memberikan suatu masukan kepada pasien.

Selain menjadi peracik dan membuat obat, Apoteker juga bertanggung jawab di dalam apotek, apoteker harus dapat mengelola apotek dengan baik dalam hal pelayanan, maka itu seorang apoteker harus mempunyai kemampuan manajerial yang baik dalam menjalankan kegiatan operasional apotek.

Seorang apoteker juga perlu mengembangkan ilmu pengetahuannya, seperti melakukan penelitian terkait ilmu farmasi, karena akan baik kedepannya untuk kemajuan kefarmasian di Indonesia.

Kompetensi Apoteker menurut APTFI (Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia) diantaranya:
a. Pengelolaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Lainnya
Kompetensi yang diharapkan adalah Apoteker yaitu, seorang apoteker harus mampu melaksanakan pengelolaan obat secara professional sesuai ketentuan yang berlaku dan sesuai dengan kode etik sebagai seorang apoteker.

b.Pelayanan Konsultasi, Informasi, dan Edukasi
Kompetensi lainnya yang harus dimiliki apoteker adalah mampu melaksanakan fungsi pelayanan dan konsultasi serta memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat berkaitan dengan obat. Ini penting dilakukan, karena tidak semua memahami obat dan kandungannya, sehingga akan bermanfaat nantinya bagi masyarakat sebagai konsumen.

Dalam menjalankan operasional Apotek, Apoteker memerlukan asisten untuk mendampinginya dalam ketersediaan obat.Asisten Apoteker adalah tenaga kesehatan yang membantu Apoteker.

Asisten apoteker adalah tenaga kesehatan yang berijasah Sekolah Menengah Farmasi, kewajiban seorang asisten apoteker adalah melayani resep dokter sesuai dengan tanggung jawabnya, seorang asisten apoteker juga bertanggung jawab melayani pembelian obat tanpa resep dokter dan pelayanan informasi obat-obatan.

Apotek sudah ada sejak zaman Belanda di Indonesia yang dahulunya bernama Apotheek yang artinya toko tempat meramu dan menjual obat berdasarkan resep dokter serta memperdagangkan barang medis, tidak hanya obat-obatan tapi juga kosmetik, dan alat medis lainnya.Apotek bisa dikatakan sebagai rumah obat.

Selain penjualan yang dilakukan di Apotek, apotek juga adalah tempat menjual dan meramu obat-obatan. Pada awal abad ke-13, belum dikenal istilah Farmasi atau Apotek, pada masa itu dokter dan apoteker masih menjadi satu profesi, yang saat ini tidak diperbolehkan.

Saat ini profesi dokter dan apoteker menjadi profesi yang berbeda dengan tanggung jawab yang berbeda pula. Dokter hanya boleh memeriksa pasien dan menuliskan resep obat yang nantinya bisa diambil atau dibeli di apotek, sedangkan apoteker nantinya akan menerima resep obat, lalu diracik obat yang dipesan, lalu dibawa oleh dokter yang nantinya akan diminumkan oleh pasien.
Apoteker dan ilmu farmasi
Farmasi adalah profesi yang menyangkut ilmu penyediaan obat-obatan.Itulah kenapa jika kita mendengar kata farmasi yaitu identic dengan obat-obatan. Farmasi identic dengan analisis, identifikasi, pembuatan bahan obat, ketersediaan obat dan sebagainya.

Profesi sebagai farmasi juga harus memiliki pengetahuan  mengenai penyaluran dan penggunaan obat yang sesuai dan aman untuk di konsumsi. Oleh karena itu seorang ahli farmasi ialah orang yang paling mengetahui hal mengenai obat, karena pengetahuan mengenai obat memerlukan pengetahuan yang mendalam.

Saat ini sudah banyak perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan farmasi, seperti di Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta yang sudah memiliki fakultas khusus farmasi, Universitas Indonesia Jakarta yang juga mempunyai jurusan farmasi, dan Institut Teknologi Bandung, 3 perguruan tinggi tersebut adalah perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia yang memiliki jurusan farmasi, selain di perguruan tinggi negeri juga terdapat perguruan tinggi swasta lainnya yang memiliki jurusan farmasi.

Selain perguruan tinggi, ada pula yang sudah mendapatkan pengetahuan mengenai farmasi sejak SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), saat ini sudah banyak sekolah yang terdapat jurusan farmasi.

Pada masa penjajahan, kefarmasian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang lamban, profesi yang kita kenal sebagai apoteker dan dokter itu belum terlalu dikenal oleh masyarakat.

Sampai pada Indonesia sudah memerdekakan dirinya, para tenaga farmasi masih di dominasi oleh negara lain, seperti Denmark, Austria, Jerman, Belanda.Karena memang keterbatasan ahli farmasi dan kedokteran di Indonesia.Profesi apoteker di Indonesia saat itu masih relatif masih muda dan belum berkembang setelah masa kemerdekaan.
Sejarah berdirinya apotek
Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, awal bangkitnya tenaga farmasi di Indonesia diawali dengan pendidikan asisten apoteker yang dilakukan dengan system magang, dengan magang masyarakat dapat mengambil ilmu atas kinerja para apoteker yang lebih ahli.

Pada masa perang kemerdekaan, Indonesia mencatat dua peristiwa yang bersejarah yang memunculkan kemajuan Indonesia yakni, Pada tanggal 27 September 1946 dibuka Perguruan Tinggi Ahli Obat di Klaten, Jawa Tengah, yang kemudian menjadi Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Pada tanggal 1 Agustus 1947 di Bandung diresmikan jurusan Farmasi dari Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam Universiteit van Indonesia (UvI) yang kemudian sekarang ini menjadi Departemen Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB).

Dengan kemajuan tersebut, untuk memepercepat  pemenuhan kebutuhan tenaga bidang farmasi, maka pada tahun 1950 di Jakarta dibuka sekolah asisten apoteker negeri yang pertama dengan jangka waktu pendidikan selama dua tahun yang memunculkan lulusan angkatan pertama sekolah sisten apoteker negeri sebanyak 30 orang.

Setelah setengah tahun kemudian Bagian Farmasi Institut Teknologi Bandung menghasilkan apoteker pertama. Melihat kesungguhan Indonesia untuk bangkit menciptakan apoteker ahli di negeri ini membuahkan hasil dengan mencetak lulusan apoteker dari perguruan tinggi.

Secara umum semua manusia pasti akan mengalami yang namanya sakit dan tentu untuk mengobati rasa sakit tersebut kita membutuhkan obat-obatan yang tersedia di apotek.

Saat ini banyak bisnis apotek yang telah sukses berkembang.Tidak sedikit pebisnis apotek adalah orang yang memiliki latar belakang di bidang farmasi.

Apabila Anda memiliki latar belakang pendidikan dibidang farmasi atau obat-obatan, ilmu yang Anda miliki dapat Anda manfaatkan dan aplikasikan untuk membuka usaha mendirikan apotek di rumah atau dengan cara menyewa kios selain dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatkan dari kuliah, membuka usaha apotek juga dapat menghasilkan pendapatan. 

Namun, ada juga yang dapat membuka apotek walaupun bukan seorang apoteker dengan menggandeng atau menjalin kerja sama dengan seorang apoteker yang ahli di bidangnya.

Peluang bisnis untuk mendirikan apotek sangat luas, karena saat ini masyarakat sudah semakin sadar akan pentingnya kesehatan tubuh, masyarakat semakin sadar bahwa obat yang aman adalah kebutuhan bagi mereka, tidak hanya obat namun seperti vitamin untuk daya tahan tubuh mereka.

Ada peluang namun juga ada hambatan, akan tetapi jangan jadikan hambatan membuat Anda menjadi pesimis untuk mendirikan bisnis apotek. Hambatan yang mungkin dapat ditemukan yaitu beredarnya obat palsu, untuk itu Anda perlu mengecek distributor obat yang terpercaya.

Seperti yang kita ketahui, bahwa saat ini banyak beredar obat palsu, yang bukan hanya membahayakan konsumen, namun juga membahayakan jalannya bisnis apotek yang dijalankan.

Hal ini hanya menjadi penjagaan pada bisnis Anda, pengusaha perlu secara detail mengecek setiap persediaan obat yang datang dari para distributor. Pastikan distributor tersebut resmi dan terdaftar di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Cara mendirikan apotek

Semakin berkembangnya bisnis Apotek, maka peluang dalam mendirikan bisnis apotek berpeluang sangat baik. Jika Anda tertarik dengan bisnis apotek, alangkah baiknya Anda harus mengetahui bagaimana cara mendirikan apotek sesuai peraturan yang berlaku. Izin pendirian apotek menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek Menteri Kesehatan, dinyatakan bahwa :
  1. Untuk mendapatkan izin mendirikan apotek, apoteker harus memulai kerja sama dengan pemilik sarana. Dan apoteker harus memenuhi persiapan-persiapan untuk memulai pendirian apotek, yang diantaranya adalah tempat, perlengkapan, ketersediaan farmasi, dan perlengkapan-perlengkapan lainnya yang dibutuhkan. Baik itu milik sendiri ataupun milik pihak lain.
  2. Sarana Apotek didirikan dengan lokasi yang sama, apabila apotek juga menjual barang komoditi lainnya diluar persediaan farmasi.
  3. Apotek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi lainnya diluar farmasi, saat ini apotek juga diperbolehkan menjual perlengkapan farmasi lainnya dan kosmetik.
Melihat peluang besar yang ada, apotek memiliki prospek bisnis yang sangat baik dalam menjalankan perannya sebagai salah satu usaha bisnis retail yang berkembang.

Dalam menjalankan bisnis Apotek ini, walaupun memang orang selalu butuh obat, namun dalam menjalankannya harus tetap memiliki kompetensi yang baik, minimal dalam hal marketing dan strateginya.

Seperti yang kita ketahui, bahwa apotek telah ada dimana saja, banyak pengusah-pengusaha yang mendirikan bisnis apotek, untuk itu diperlukan marketing yang baik, untuk mengenalkan apotek, sarana dan prasarana yang unik dan menarik sangat menentukan keputusan pelanggan untuk membeli, seperti pajangan yang menarik, pelayanan yang ramah dan cepat, selain itu harga juga sangat menentukan, karena setiap apotek menentukan harga obat dan perlengkapan komoditi lainnya berbeda-beda.

Melihat prospek bisnis apotek sangat baik, memang bisnis apotek memiliki keunggulan, yaitu diantaranya melayani kebutuhan masyarakat khususnya obat-obatan, Apotek adalah institusi legal yang menyediakan obat-obatan, saat masyarakat mencari obat mereka akan langsung berpikir di apotek, karena apotek adalah usaha legal dalam penjualan obat-obatan. 

Baca juga
 Tips para ahli untuk menurunkan berat badan

Selain itu persaingan dalam bisnis apotek relatif lebih kecil ini disebabkan karena adanya berbagai aturan seperti keahlian dan kompetensi yang harus dimiliki dalam menjalankan usaha ini, oleh karena itu kenapa di dalam apotek perlu ada apoteker dan asisten apoteker yang professional di bidangnya.

Terlepas dari keunggulan, risiko dapat terjadi kapan saja, dan setiap usaha tentu memiliki risikonya, namun Anda hanya perlu meminimalisir risiko yang terjadi.

Risiko bisnis apotek diantaranya yaitu biaya operasional yang ukup besar, karena memerlukan tempat yang layak seperti Anda perlu menyewa sebuah ruko dan tenaga professional yang perlu digaji layak seperti apoteker dan asisten apoteker, obat juga memiliki waktu kadaluwarsa. 

Bila tidak cukup ahli dalam mengelola obat, maka bisa terjadi banyak obat yang tidak bisa dijual lagi karena telah kadaluwarsa.

Dengan kemudahan teknologi saat ini, bisnis apotek juga bisa dilakukan secara online.Saat ini sudah banyak apotek online seiring dengan berkembangnya zaman dan masyarakat yang tidak mau ribet jika harus mengunjungi apotek terlebih dahulu.

Banyak manfaat dari jaringan internet dan teknologi saat ini yang memudahkan apoteker dalam menangkap peluang bisnis apotek online.

Namun dengan kehadiran apotek online ini terdapat efek positif dan negatif. Walaupun masyarakat menganggap positif kehadiran apotek online sebagai kemudahan dalam membeli obat tanpa harus datang ke apotek dan bertemu apotekernya langsung, disisi lain  terdapat ketidaknyamanan dalam proses jual beli obat, kurangnya komunikasi juga dapat menjadi dampak negatifnya, karena untuk masalah obat apalagi sesuai dengan resep dokter, harus dipastikan bahwa obat tersebut sesuai dengan resep yang diberikan.

Tidak ada salahnya jika menjadi konsumen atau pengusaha yang tertarik memanfaatkan apotek online, namun disarankan bagi konsumen jika obat tersebut adalah obat yang diresepkan dari dokter agar lebih baik langsung mendatangi apoteknya langsung, selain itu Anda juga dapat berkomunikasi secara intens dengan apoteker, jika Anda membeli multivitamin atau obat lainnya yang sudah dikenal, Anda boleh memanfaatkan apotek online dan bagi pengusaha juga dapat memanfaatkan apotek online ini tetapi tetap mengedepankan integritas dan tanggung jawab.

Pastikan obat yang diberikan telah sesuai dan memberikan keterangan-keterangan penting pada obat yang dipesan.

SOP dan manajemen apotek 

Dalam menjalankan kegiatan operasional apotek diperlukan SOP atau Standar Operasional Prosedur yang diterapkan oleh apotek. Setiap apotek perlu mempunyai SOP untuk memastikan kegiatan operasional apotek sudah berjalan dengan baik.

SOP dimulai dari bagaimana standar operasional pembelian obat dengan resep atau tanpa resep, standar operasional menimbang obat, standar operasional penerimaan obat, dan standar operasional dalam pemesanan obat. Semua itu harus mempunyai prosedur-prosedur agar terstruktur.

Apotek yang mempunyai manajerial yang baik sudah menentukan bagaimana prosedur pelaksanaan apotek sejak apotek tersebut di dirikan termasuk Standar Operasional Prosedur Apotek.

Apotek juga harus memiliki manajemen yang baik,  Manajemen Apotek, adalah manajemen farmasi yang diterapkan di apotek. Sekecil apapun suatu apotek, sistem manajemennya akan terdiri atas setidaknya beberapa tipe manajemen, Manajemen keuangan yaitu pihak-pihak yang mengurusi keuangan apotek, Manajemen pembelian yaitu pihak-pihak yang mengurusi kegiatan pembelian obat-obatan.

Manajemen penjualan yaitu pihak-pihak yang mengurusi penjualan di apotek, Manajemen Persediaan barang yaitu pihak-pihak yang memastikan ketersediaan obat di apotek, Manajemen pemasaran yaitu pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam kegiatan marketing apotek, dan Manajemen khusus yaitu pihak-pihak lain yang mengurusi seluruh kegiatan operasional apotek. 

Apotek yang baik adalah apotek yang terstruktur sesuai prosedur dan ketentuan yang ada atau ditetapkan.

Baca juga'
Tips Mengatasi Susah BAB paling ampuh

Bagikan artikel ini