Sudah menjadi trend yang tak bisa ditolak lagi di dunia ini, para pengguna sosial media semisal faceook, twitter suka membagikan semua hal yang mereka lihat, dengar di sekitar kehidupan pribadi mereka.
Cuma melihat ayam bertelur saja, difoto dan langsung dibagikan ke sosial media.
Cuma melihat ayam bertelur saja, difoto dan langsung dibagikan ke sosial media.
Lagi makan apa, menunya bagaimana, sebelum acara makan di mulai biasanya pun ada adegan mengambil foto.
Baca juga
4 Langkah Sederhana Membuat Fans Page Facebook untuk Bisnis Online
Pokoknya semua hal tidak akan luput untuk diambil gambarnya bagi penggila selfie yang kurang kerjaannya.
Apakah ini cara yang salah ?
Pendapat beberapa orang awam mengatakan, ini tidak salah karena tuntutan era digital yang sudah semakin tidak memiliki batas dan ujung. Padahal mereka tidak sadar sudah menciptakan bom waktu bagi kehidupan mereka sendiri.
Baca juga
4 Langkah Sederhana Membuat Fans Page Facebook untuk Bisnis Online
Pokoknya semua hal tidak akan luput untuk diambil gambarnya bagi penggila selfie yang kurang kerjaannya.
Apakah ini cara yang salah ?
Pendapat beberapa orang awam mengatakan, ini tidak salah karena tuntutan era digital yang sudah semakin tidak memiliki batas dan ujung. Padahal mereka tidak sadar sudah menciptakan bom waktu bagi kehidupan mereka sendiri.
Percayalah, tidak semua hal dapat anda bagikan ke sosial media, karena itu berarti mengundang bahaya
Apa saja itu ?
1. Detail Alamat rumah
Kabar baiknya point ini sebenarnya untuk mempertegas keberadaan diri kita, bahwa bukan hantu yang tidak jelas keberadaannya itu di mana.
Kabar buruknya, alamat rumah yang diurai secara jelas dan terinci akan sangat membantu pelaku kriminal untuk menemukan sasaran.
Boleh saja alamat rumah di taruh dalam halaman profil sosial media kita tapi tidak usah diberikan secara sangat detail.
2. Kemana pergi berlibur
Banyak orang, sesaat baru membeli sebuah tiket pesawat langsung mengambil foto tiket tersebut dan membagikannya ke sosial media. Seolah memberitahukan pada dunia, saya hari ini akan berpergian.
Ini ide yang tidak bagus karena memposisikan diri kita sebagai target incaran pelaku kriminal.
Baca juga
Tips Memulai Bisnis Sendiri bagi yang Serius
Ada baiknya yang dibagikan ke sosial media itu adalah foto setelah anda kembali dari dari sebuah perjalanan. Dengan begitu lebih aman dan bebas dari ancaman gangguan pelaku kriminal.
3. Foto dan Video anak-anak
Sudah menjadi semacam budaya di kalangan orang tua untuk membagi-bagikan foto-foto anak mereka. Lagi tidur, makan, bermain semuanya difoto dan dibagikan ke sosial media.
Orang tua mana yang tidak suka foto-foto konyol anak mereka mendapat komentar bernada pujian dari warga sosial media. Tapi sadarkah, bahwa kita tidak pernah tahu siapa yang melihat foto atau video anak-anak kita di sosial media.
Mungkin saja dari sekian ratus orang yang melihat foto atau video anak kita itu adalah seorang pelaku pedofil.
Jadi pastikan anda selalu memberikan perlindungan kepada anak-anak dengan tidak terlalu banyak memberikan informasi ke publik seputar kegiatan mereka di rumah atau di luar rumah.
Batasi hanya teman dan keluarga terdekat yang bisa melihat informasi terkait keluarga anda
4. Design tata letak rumah
Bila tidak lumpuh ingatan saya, design tata letak rumah sering juga dibagikan ke sosial media. Mungkin saat ini anda lagi membangun rumah idamannya dan ingin sedikit haus pujian dari seorang teman di sosial media lantas membagikannya.
Niat membagikan itu, oke –oke saja tapi menjadi masalah besar kalau yang melihatnya adalah seorang pelaku kriminal spesialis menjarah di rumah-rumah.
Mereka akan tahu persis dari mana akan masuk dan keluar di rumah anda itu. Dimana mereka harus lari bersembunyi ketika gagal untuk menjarah.
Jadi usahakan cetak biru denah rumah anda jangan dibagi ke sosial media karena berarti mengizinkan penjahat untuk masuk dan anda menyambutnya dengan tangan terbuka.
2. Kemana pergi berlibur
Banyak orang, sesaat baru membeli sebuah tiket pesawat langsung mengambil foto tiket tersebut dan membagikannya ke sosial media. Seolah memberitahukan pada dunia, saya hari ini akan berpergian.
Ini ide yang tidak bagus karena memposisikan diri kita sebagai target incaran pelaku kriminal.
Baca juga
Tips Memulai Bisnis Sendiri bagi yang Serius
Ada baiknya yang dibagikan ke sosial media itu adalah foto setelah anda kembali dari dari sebuah perjalanan. Dengan begitu lebih aman dan bebas dari ancaman gangguan pelaku kriminal.
3. Foto dan Video anak-anak
Sudah menjadi semacam budaya di kalangan orang tua untuk membagi-bagikan foto-foto anak mereka. Lagi tidur, makan, bermain semuanya difoto dan dibagikan ke sosial media.
Orang tua mana yang tidak suka foto-foto konyol anak mereka mendapat komentar bernada pujian dari warga sosial media. Tapi sadarkah, bahwa kita tidak pernah tahu siapa yang melihat foto atau video anak-anak kita di sosial media.
Mungkin saja dari sekian ratus orang yang melihat foto atau video anak kita itu adalah seorang pelaku pedofil.
Jadi pastikan anda selalu memberikan perlindungan kepada anak-anak dengan tidak terlalu banyak memberikan informasi ke publik seputar kegiatan mereka di rumah atau di luar rumah.
Batasi hanya teman dan keluarga terdekat yang bisa melihat informasi terkait keluarga anda
4. Design tata letak rumah
Bila tidak lumpuh ingatan saya, design tata letak rumah sering juga dibagikan ke sosial media. Mungkin saat ini anda lagi membangun rumah idamannya dan ingin sedikit haus pujian dari seorang teman di sosial media lantas membagikannya.
Niat membagikan itu, oke –oke saja tapi menjadi masalah besar kalau yang melihatnya adalah seorang pelaku kriminal spesialis menjarah di rumah-rumah.
Mereka akan tahu persis dari mana akan masuk dan keluar di rumah anda itu. Dimana mereka harus lari bersembunyi ketika gagal untuk menjarah.
Jadi usahakan cetak biru denah rumah anda jangan dibagi ke sosial media karena berarti mengizinkan penjahat untuk masuk dan anda menyambutnya dengan tangan terbuka.
5. Copy dan paste status orang lain
Sering menjadi viral di sosial media sebuah status, foto atau video yang dibagikan secara berantai pengguna sosial media. Hal kecil saja yang sebetulnya tidak punya arti apa kalau dibagikan secara berantai maka akan menjadi viral. Padahal mereka yang membagikannya itu tidak tahu persis apakah benar atau salah informasi yang telah mereka bagikan.
Duduk perkaranya kalau yang dibagikan itu adalah informasi hoax yang ditebar oknum tertentu untuk suatu tujuan tertentu dan informasi terkait dengan nama baik seseorang, apakah ini bukan menjadi masalah besar seandainya dituntut secara hukum ?
Ini juga terlihat anda sangat bodoh dan memiliki asupan pengetahuan yang kurang bergizi.
Jadi sebelum membagikan suatu informasi, lakukan penelitian mendalam dulu. Kalau perlu periksa sendiri kebenaran informasi itu dilokasi kejadian
6. Mengeluh tentang atasan di kantor
Dalam sebuah organisasi manapun sering kita mendengar keluhan bawahan terhadap atasannya. Sebagai pelampiasaanya maka keluhan itu diunggah ke sosial media.
Seandainya yang diunggah itu hanya berkisar soal pekerjaan, tidak masalah. Tapi kalau sudah menyerang pribadi, maka itu berarti menyulut api agar lebih berkobar.
Dampak lebih jauh, bagi yang kerja di perusahaan swasta, pantat anda bisa di tendang keluar kantor. Jadi pikirkan baik-baik sebelum mengunggah suatu keluhan ke sosial media.
7. Posting Foto Kegiatan Pribadi
Lagi makan di sebuah restoran, minum segelas kopi dan kemudian dibagikan ke sosial media padahal saat itu anda posisinya sebagai seorang karyawan yang diikat dengan jam kerja. Berkesan hal ini biasa-biasa saja, tapi terlihat anda tidak sedang dalam bekerja tapi punya waktu luang untuk posting foto-foto pribadi di saat jam kerja.
Jangan bagikan hal-hal seperti itu di sosial media, bisa berakibat buruk bagi karir anda di tempat bekerja.
Baca juga
Panduan Menggunakan Facebook Untuk Promosi Bisnis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BERIKAN KOMENTAR YANG SOPAN DAN SESUAI ISI ARTIKEL YANG ADA,