Sejarah alkitab umat kristen yang dipakai hingga saat ini, proses penyusunannya melewati rentang waktu yang panjang.
Di awali dengan terbentuknya kitab taurat sebagaimana telah dijelaskan pada artikel sebelumnya.
Menurut ahli sejarah, kira-kira di abad ketiga tahun 260 sebelum masehi, Raja tolemi 2 philadelfus membentuk tim untuk menerjemahkan Taurat ke bahasa Yunani dan disebut septuaginta .
Selanjutnya di tahun 200 sebelum masehi muncul beberapa kitab apokrifa yang meliputi kitab sirach, tobit, prolog, yudit,, kebijaksanaan salomo, 1 makabe , 2 makabe (ceritanya diambil dari sejarah pemberontakan kaum makabe).
Akibatnya muncul dua kelompok di kaum israel, yakni kelompok yang masih mengikut ajaran taurat yang sudah diterjemahkan ke bahasa yunani, dan kelompok kedua yang mengikuti ajaran paulus.
Di jaman paulus ini muncul alkitab markus, matius, lukas dan yohanes. Isi kitab matius dan lukas sebagian besar menyadur dari isi kitab markus yang pertama kali ditulis, ditambah dengan kitab yohanes dan surat-surat paulus.
Penulis 4 alkitab markus, matius, lukas dan yohanes menurut ahli sejarah perjanjian baru, tidak jelas siapa penulisnya. Studi sejarah naskah kuno mengungkap fakta penulis 4 kitab bible itu sulit untuk dilacak kebenarannya.
Dua bapak gereja yakni Santo papias di tahun 135 masehi, dan santo irenius di tahun 185 sebelum masehi yang pertama kali mengatributkan sebutan kitab markus, matius, lukas dan yohanes
Gabungan antara 4 kitab markus, matius, lukas, yohanes ditambah kitab kisah para rasul, 13 surat paulus, surat ibrani, 7 surat umum dan kitab wahyu inilah yang disebut perjanjian baru.
Selanjutnya alkitab taurat umat yahudi di ambil dan diberi label perjanjian lama kemudian digabung dengan perjanjian baru menjadi kitab suci yang utuh dan di pakai umat kristen.
Perkembangan salinan alkitab masa ke masa
Dari kitab septuaginta yang berbahasa yunani ini seperti diceritakan di awal postingan kemudian diterjemahkan lagi ke bahasa latin di abad ke 4 masehi dan disebut dengan vulgata.
Orang paling berjasa melakukan proses terjemahan septuaginta ke vulgata ialah Hieronimus yang diperintah oleh paus damasus 1.
Dari vulgata, menurunkan bible yang disebut wycliffe di abad ke 14 masehi, The Great Bible abad ke-16 masehi sementara itu juga dibuat biblel dalam bahasa Yunani namanya textus reseptus.
Dari tekstus reseptus kemudian digabung dengan great bible menjadi bishops Bible ini di abad ke-16. Dari tekstus reseptus ini juga ditulis dalam bahasa Latin menjadi Geneva Bible tahun 1560.
Geneva
Bible masih dalam bahasa Latin, nah kemudian baru dari Bishop Bible dan
Geneva Bible Ini yang menjadi cikal bakal kemunculan alkitab King James version di tahun
1611.
Bahwa dari vulgata ini, juga menurunkan bibel umat katolik disebut yang disebut douay rheims diabad ke 16 atau tahun 1582 masehi.
Saat kitab king james version di terbitkan, muncul aliran kritik teks yang kurang sepenuhnya menerima isi kitab king james tersebut, dan akhirnya menerbitkan alkitab english revised version di tahun 1885 masehi atau abad ke 19.
Dari alkitab english revised diterjemahkan lagi menjadi alkitab american standard version oleh umat kristen di amerika di abad ke 20.
Berikut beberapa versi alkitab hasil terjemahan yang bersumber dari american standard version
1. JPS tanakh tahun 1917
2. Revised standar version tahun 1952
3. New america standar bible tahun 1971
4. The living bible tahun 1971
5. New revised standar version tahun 1982
6. English standar version tahun 2001
7. New living translation tahun 1996
8. NRSV updated edition tahun 2021
Menelaah sejarah panjang munculnya terjemahan alkitab umat kristen begitu banyak, maka akan mudah di temukan kontradiksi ayat yang begitu kompleks dalam bible.
Alangkah celakanya, jika bible umat kristen ini masih disebut kitab suci karena terang benderang sudah direvisi banyak kali dengan sebutan yang berbeda beda.
Mari renungkan !!!!
Baca juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BERIKAN KOMENTAR YANG SOPAN DAN SESUAI ISI ARTIKEL YANG ADA,