Doa Bapa kami atau yang dalam bahasa Latin disebut dengan istilah pater noster atau dalam bahasa Arab disebut sebagai doa abana.
Semua pasti mendengar beberapa istilah yang tadi, ini cukup menarik karena ini bukan hanya bicara soal doktrin gerejawi tapi juga bicara mengenai teks kitab suci yang ada atau termaktub dalam berbagai dokumen gereja Ortodok maupun Gereja Katolik
Dalam studi lintas agama, membahas mengenai doa Bapa kami itu tentu saja karena bagaimanapun juga doa Bapa kami yang ada dalam konteks gereja Ortodoks dengan Gereja Katolik ada sesuatu yang berbeda dalam tanda kutip.
Sebagai pengantar awal doa Bapa kami, yang dalam bahasa Inggris disebut the Lords prayer itu merupakan sebuah doa yang paling terkenal dan tentu saja ini diajarkan oleh Yesus Kristus kepada para muridnya sebagai pedoman berdoa dan itu termaktub dalam kitab suci perjanjian baru.
Baca juga 7 dewa mitologi mesir kuno yang sering di sembah
Hal itu kita bisa telusuri catatannya dalam Injil Matius maupun Injil Lukas Nah sebagai informasi awal doa Bapa kami yang kita kenal dalam bahasa Indonesia ini kalau di bandingkan dengan versi yang ada di Timur Tengah mereka tidak menyebutnya doa Bapa kami tapi disebut dengan istilah abana.
Abana itu arti harfiahnya bapak kami hanya beda bahasa saja kalau bahasa Arabnya abana dan ini tentu saja cukup menarik, karena doa Bapa kami ternyata juga sejajar dengan doa yang senantiasa dibaca oleh kaum muslim tatkala mereka sholat dan itu membacanya dengan surah yang sering kita kenal yakni surah al-fatihah.
Bagi umat muslim, surah al-fatihah ini wajib di baca saat mereka sholat, pun sebagai seorang Kristiani terutama dalam tradisi Ortodoks ataupun tradisi Katolik selalu membaca doa pater noster yang kita sebut dengan istilah doa Bapa saat ibadah atau sholat.
Dalam tradisi syriak atau assyaria istilah sholat itu dalam versi islam disebut dengan seluta, jadi memiliki makna yang sama yaitu ibadah
Secara literal dalam Injil Matius pasal ke-6 ayat yang ke-9 sampai ayat yang ke-13, doa bapa kami muncul sebagai bagian dari khotbah di bukit.
Hal ini juga dikonfirmasi termaktub dalam kitab Injil Lukas khususnya Injil Lukas pasal yang ke-11 ayat yang kedua sampai ayat yang ke-4.
Ada ahli biblika yang berpendapat frase ayat yang termaktub dalam bagian doa Bapa kami itu khususnya yang bagian akhir berbunyi "sebab Engkaulah yang punya kerajaan dan kekuasaan dan kemuliaan sampai selama-lamanya, bukan merupakan bagian dari doa pada mulanya.
Pendapat ini cukup menjadi perbincangan diantara para ahli biblikal dan tentu saja ini menjadi bagian kajian kritik teks yang muncul dalam perdebatan antara gereja Ortodoks ataupun Gereja Katolik ataupun gereja Protestan.
Dalam bible versi Katolik doa bapak kami diberi tanda kurung hususnya pada kalimat "sebab engkaulah yang punya kerajaan dan kekuasaan dan kemuliaan selama-lamanya"
Dalam tanda kurung maksudnya ini ada perdebatan diantara para ahli kitab suci kristiani, apakah yang dalam kurung tadi menjadi bagian dari teks asli ataukah tambahan.
Paling tidak ada dua kubu yang berseberangan bahwa yang pertama menyatakan Itu bukan bagian dari teks asli kitab suci, kubu yang satunya menyatakan itu merupakan bagian dari teks asli kitab suci.
Itulah sebabnya nanti dimasukkan ke dalam tanda kurung tadi karena dalam tanda kutip masih diragukan keaslian dari teks tersebut.
Menurut sarjana blibika versi katolik, pernyataan tanda kurung tadi merupakan kalimat tambahan yang disisipkan dalam injil matius, karena awalnya merupakan bagian dari liturgi gereja awal.
Karena itu banyak terjemahan bible modern menyebutkan bahwa doksologi (kalimat dalam kurung) ini dipindahkan ke catatan kaki, ini kita bisa lihat dalam berbagai versi bible terjemahan berbahasa Inggris ataupun terjemahan berbahasa lainnya.
Salah satunya, bible new revised standar version, kalau kita baca doa Bapa Kami versi Injil Matius pasal yang keenam ayat yang ke-9 sampai yang ke-13 memang di situ tidak ada pencantuman doksologinya (baca diberi tanda kurung) sampai pada teks yang paling akhir. Pun dalam injil Lukas juga sama halnya dengan ayat yang sama
Berbeda dengan bible versi terjemahan Indonesia terbitan lembaga alkitab indonesia, kalimat doa bapa kami diberikan tanda kurung
Itulah sebabnya kalau kita lihat dari kajian para ahli itu menjadi tema yang cukup Sentral karena itu berkaitan dengan kajian teks bibikal
Meskipun secara umum dalam doa Bapa kami ini tidak terdapat bukti keilahian Yesus sama sekali dan bahkan bisa disebutkan bahwa doa tersebut menunjukkan ke insanian Yesus yang membutuhkan berdoa kepada Bapa, Ada indikasi gereja Ortodok koptik berusaha untuk menyisipkan pandangan teologis tersebut terkait mengenai keilahian Yesus
Nah kita bandingkan versi yang Katolik yang termaktub dalam buku Misa doa bapa kami hanya berhenti sampai pada kalimat "tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat" tidak sama dengan versi Ortodok optik
Kalau kita oeriksa di bible versi Alkitab berbahasa Arab karya Van Dijk yang sangat terkenal di Timur Tengah pun tidak ada tambahan, sama dengan bible versi katolik.
Apakah perbedaan teks doa Bapa kami itu ada kaitannya dengan doktrin tabiat Yesus ?
Maksudnya apa tabiat Yesus, itu berkaitan dengan ini soal monofisit maupun biofisit menyangkut status yesus, apakah manusia biasa atau tuhan.
Jawabannya sederhana, ini akibat konsili calsedon yang digelar pada tahun 451 masehi dimana saat itu terjadi pembelahan diantara kubu gereja, apa gereja calsedon dan gereja non calsedon
Kalau Gereja calsedon disebut dengan gereja biofisit sedangkan gereja non calsedon itu gereja monofisit.
Contohnya gereja monofisit atau yang disebut gereja non calsedon ialah gereja Ortodok Armenia, gereja Ortodoks Ethiopia mereka yang menganut ajaran gereja-gereja yang tadi. Sedangkan gereja biofisit misalnya gereja Ortodok Yunani termasuk katolik,
Dalam sebuah buku yang berjudul reclaning the Jesus of history christology today yang terbit tahun 1992 dan ditulis a ray eckardt, di halaman 108 mengatakan waktu belakangan ini muncul ke ragu-raguan tentang keaslian daripada doa Bapa kami.
Cuma kata Bapa saja yang dapat langsung dikaitkan dengan Yesus, namun sebetulnya bentuk sapaan bapak ditemukan dalam Liturgi Farisi.
Masih dalam buku yang sama, dalam catatan kakinya pada halaman yang sama ditegaskan bahwa doa Bapa kami bukan berasal dari Yesus tetapi sebuah sisipan campur tangan para penulis Injil pada bulan Oktober 1988.
Ringkasnya, perdebatan teologis antara gereja optik dengan gereja Ortodok Yunani sampai sekarang nggak bisa ketemu karena yang menjadi sumber teks sumbernya itu memang berbeda.
Peneliti dan pengajar bidang okultisme dan misteri sejarah agama dari London mengungkap bahwa doa bapa kami dalam Injil Bukan perkataan dari Yesus tapi hasil copy paste dari doa dari penganut agama Mesir kuno kepada dewa osiris dan dewa amon.
Masih mau gunakan doa bapa kami ? mari berpikir
Baca juga Sejarah alkitab umat kristen disusun (super lengkap)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BERIKAN KOMENTAR YANG SOPAN DAN SESUAI ISI ARTIKEL YANG ADA,