8/19/2023

BLIGHTED OVUM (BO/HAMIL KOSONG) MENURUT PARA DOKTER

"blighted ovum, hamil kosong"

Hamil blighted ovum atau hamill kosong tentunya bukan kabar yang tidak mengenakan bagi para pasangan yang tengah mendambakan kehadiran sang buah hati menjejakkan kaki di muka bumi ini. Dalam beberapa kasus, peristiwa seperti ini sering terjadi,  dan bagi para calon ibu   kasus hamil blighted ovum ini tentunya menjadi pukulan yang cukup berat. 

Oleh karena itu, penting bagi para calon ibu maupun calon ayah untuk mengetahui informasi seputar kehamilan blighted ovum.

Kita akan segera mengetahuinya beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya blighted ovum atau hamil BO berulang, di ulasan berikut ini.

Pengertian Hamil BO (Blighted Ovum)

Hamil BO merupakan sebutan bagi mereka yang mengalami kehamilan yang dibilang dalam  literasi  medis   blighted ovum . Beberapa orang juga biasa menyebutnya hamil BO atau hamil kosong.

Mengutip dari situs halodoc.com, hamil BO atau blighted ovum ini merupakan kasus kehamilan yang terjadi tanpa adanya embrio dalam rahim si calon ibu. Dalam dunia kesehatan, kasus ini juga disebut anembryonic gestation . Hamil BO juga menjadi salah satu penyebab keguguran yang cukup tinggi di trimester pertama.

Pada kasus blighted ovum semacam ini, sel telur dan sperma tetap bertemu dan menghasilkan pembuahan. Sejatinya dalam kasus ini sel telur yang telah dibuahi oleh sperma itu  tidak berkembang hingga menjadi embrio janin. Dan kasus hamil blighted ovum ini baru diketahui saat si calon ibu melakukan pemeriksaan USG.

Ciri-Ciri Kehamilan Kosong (Blighted Ovum)

Pada kasus hamil blighted ovum (BO), umumnya seorang wanita akan mengalami gejala dan ciri-ciri yang sama selayaknya wanita yang tengah hamil.

Ini menyebabkan banyak wanita kesulitan untuk membedakannya, pasalnya ciri-ciri kehamilannya normal seperti:

1. Terlambat haid 2. Tanda pada testpack menunjukkan hasil positif hamil 3. Mual dan muntah ( morning sickness ) 4. Rasa nyeri dan bengkak pada payudara

Namun setelah merasakan ciri-ciri seperti kehamilan normal tersebut, wanita dengan kasus hamil blighted ovum akan mengalami fase selanjutnya dengan ciri-ciri seperti berikut: 

1. Muncul flek atau pendarahan dari vagina 2. Kram dan rasa nyeri hebat di bagian perut 3. Volume darah yang keluar dari vagian semakin hari terus bertambah

Meski memiliki ciri-ciri tertentu, namun para wanita yang mengalami hamil blighted ovum (BO) terkadang masih mendapatkan hasil positif hamil di testpack saat flek atau pendarahan muncul.

Hal ini bisa dikarenakan kadar hormon hCG atau human chorionic gonadotropin yang masih cukup tinggi dalam tubuh sehingga membuat alat testpack tetap menunjukkan hasil positif hamil meski embrio dalam kandungan sudah tidak berkembang.

Pada kehamilan mencapai usia 8 hingga 13 minggu dan volume pendarahan yang dialami semakin meningkat, barulah terjadi proses keguguran pada kasus hamil blighted ovum (BO).

Faktor Penyebab Terjadinya blighted ovum (BO)

Hingga saat ini, belum ada hasil penelitian yang dapat memberitahukan  penyebab pasti mengenai kasus kehamilan blighted ovum atau hamil kosong ini. Namun para ahli mengaku,  umumnya masalah kesehatan ini disebabkan karena kelainan kromosom yang terjadi pada sel telur wanita.

Kelainan kromosom tersebut membuat pembelahan sel menjadi tidak sempurna sehingga pembuahan tidak menghasilkan embrio dan perkembangan kehamilan pun terhenti.

Selain itu, ada beberapa hal yang bisa meningkatkan terjadinya kehamilan blighted ovum ini, misalnya kualitas sel sperma dan sel telur yang kurang baik atau pas-pasan.

Faktor genetik atau keturuan dari calon ibu dan calon ayah juga bisa meningkatkan resiko terjadinya hamil blighted ovum. Bisa  di perparah juga kalau ayah dan ibu masih bertalian  darah atau keluarga yang cukup dekat.

Tindakan Pengobatan Hamil BO

1. Metode kuretase atau kuret 

menjadi salah satu pengobatan yang biasa dipilih oleh para wanita yang mengalami blighted ovum atau hamil BO. Proses ini akan membuka serviks dan mengangkat kantong kehamilan dalam rahim yang tidak berkembang.    

Apabila gejala-gejala seperti pendarahan mulai terjadi atau dokter telah menyatakan jika kehamilan yang Anda jalani adalah blighted ovum (hamil BO) atau hamil kosong, maka perlu dilakukan tindakan pengobatan. Tindakan ini diperlukan agar rahim si ibu bisa kembali bersih dan ia pun siap untuk kembali merencanakan kehamilan selanjutnya. 
 
Ada beberapa metode tindakan pengobatan yang bisa dipilih apabila Anda mengalami hal ini.   Dengan cara kuret, dokter juga bisa mengecek penyebab terjadinya keguguran dengan memeriksa jaringan yang diangkat.   
 
Meski terdengar horor dan menyeramkan, proses dan penyembuhan kuret bisa berlangsung dengan waktu yang tak terlalu lama sehingga Anda bisa segera kembali mempersiapkan kehamilan setelah beberapa bulan kedepan.

2. Gunakan Obat-Obatan

Alternatif lainnya yang bisa dipilih saat seorang ibu mengalami kehamilan kosong adalah dengan menggunakan obat-obatan yang telah diresepkan oleh dokter.  
Seperti halnya kuret, pengobatan dengan cara ini juga akan tetap membuat Anda mengalami pendarahan bahkan juga memicu rasa kram atau nyeri di bagian perut.
3. Membiarkan Kandungan Gugur Alami   
Pada beberapa kasus, para dokter biasanya memberi saran  untuk membiarkan kandungan yang tidak berkembang tersebut gugur secara alami.   Umumnya, proses ini membutuhkan waktu beberapa minggu hingga si ibu secara alami mengalami keguguran. 
Anda hanya perlu menunggu agar pendarahan terjadi secara alami hingga proses tersebut selesai dengan sendirinya.   Meski cukup membiarkannya gugur secara alami, perlu diingat jika metode ini juga harus tetap dilakukan dengan pengawasan dari dokter atau tenaga profesional. 
Pastikan Anda tetap berkonsultasi dengan dokter selama proses keguguran alami ini berlangsung. 
Cara mencegah Blighted Ovum

Cukup banyaknya kasus hamil blighted ovum (BO) yang terjadi tentu membuat para calon ibu khawatir, terutama bagi mereka yang tengah mempersiapkan kehamilan atau baru memasuki usia kehamilan awal.

Kehamilan kosong ini memang bisa terjadi pada siapa saja dan tidak ada cara yang pasti untuk mencegah kasus ini terjadi.

Meski begitu, ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh para calon orang tua saat hendak mempersiapkan kehamilan agar mencegah terjadinya blighted ovum atau hamil BO ini.

Mengutip dari alodokter.com, Dokter Nadia Nurotul Fuadan dan Dokter Vita Rahayu memberikan beberapa tips untuk mengurangi resiko terjadinya hamil blighted ovum  ini. Berikut beberapa tipsnya!

1.Melakukan Pemeriksaan Rutin

Tak hanya untuk mengantisipasi terjadinya blighted ovum atau hamil BO, melakukan pemeriksaan rutin merupakan salah satu hal wajib yang perlu dilakukan oleh ibu hamil bahkan bagi para calon ibu yang baru merencakan kehamilannya.

Dengan melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan, Anda dan pasangan bisa mengetahui kondisi kesehatan dan resiko-resiko lain yang mungkin Anda alami selama masa kehamilan. Apabila Anda pernah memiliki riwayat hamil blighted ovum (hamil BO) sebelumnya, pemeriksaan yang dilakukan pun harus lebih intens.

Baca juga

Ini dia makanan sehari-hari yang membuatmu gemuk

Pemeriksaan ini juga penting dilakukan saat Anda mengetahui jika Anda tengah mengandung. Sebaiknya, Anda langsung memeriksakan kondisi kandungan setelah mengalami gejala awal kehamilan.

Dengan semakin cepatnya pemeriksaan dilakukan, Anda bisa lebih cepat mengetahui kondisi kandungan.Dokter pun bisa segera memberi tindakan atau pengobatan apabila ada indikasi yang mengarah pada blighted ovum (hamil BO) atau kondisi berbahaya lainnya.

2.Mengkonsumsi Makanan Sehat

Sebelum mempersiapkan kehamilan, pastikan Anda dan pasangan telah mulai mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi guna mempersiapkan tubuh untuk menjalani kehamilan.

Sebaiknya, hindari makanan yang tinggi lemak atau tinggi kandungan gula. Coba hindari pula terlalu banyak mengkonsumsi minuman dengan kandungan kafein, alkohol, atau soda. Lebih baik Anda mengganti minuman-minuman tersebut dengan konsumsi air putih minimal 2 liter per hari.

Makanan sehat yang disarankan oleh para ahli untuk dikonsumsi biar terhindar dari blighted ovum (hamil BO) seperti  makanan-makanan yang kaya akan anti oksidan, semisal  sayuran hijau, buah-buahan, biji-bijian, hingga minyak ikan.

Selain itu, Anda juga sebaiknya menghindari konsumsi  makanan instan atau yang mengandung pengawet hingga jamu yang tidak direkomendasikan oleh tenaga kesehatan profesional.

3.Mengkonsumsi Vitamin

Persiapan kehamilan sebaiknya memang direncanakan dengan cukup matang bahkan sebelum kehamilan itu terjadi.

Bagi para calon ibu, dokter memberi saran agar sudah mulai rutin mengkonsumsi vitamin prenatal selama beberapa bulan sebelum merencanakan kehamilan. Salah satu vitamin prenatal yang aman dikonsumsi adalah vitamin asam folat.

Asam folat memiliki manfaat yang sangat baik bagi para calon ibu yang tengah melakukan program kehamilan. Asam folat dapat membantu untuk meningkatkan kesuburan, membantu tumbuh kembang janin, hingga mengurangi terjadinya keguguran atau masalah lainnya selama masa kehamilan.

4.Istirahat dan Olahraga Teratur

Selain mengkonsumsi vitamin dan makanan-makanan sehat, para calon orang tua juga harus memperhatikan pola tidur dan istirahat mereka agar bisa mencegah terjadinya blighted ovum (hamil BO) ataupun permasalahan kehamilan lainnya.

Apabila Anda mulai merencanakan program kehamilan, sebaiknya hindari begadang terlalu sering dan pastikan tubuh mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Idealnya, Anda harus memiliki waktu tidur selama 7 hingga 8 jam per harinya.

Selain istirahat yang cukup, cobalah untuk mulai rutin berolahraga untuk meningkatkan kesehatan tubuh. Anda tak perlu melakukan olahraga yang terlalu berat, namun pastikan kegiatan olahraga tersebut dilakukan secara rutin dan teratur.

Cobalah untuk menyempatkan beberapa menit untuk melakukan olahraga ringan setiap harinya sebelum Anda melakukan aktivitas atau pekerjaan sehari-hari.

5.Mengelola Stress

Bagi sebagian besar calon ibu, menghadapi kehamilan bisa menjadi sesuatu yang memicu stress berlebihan.

Perubahan hormon yang terjadi hingga permasalahan morning sickness seperti mual dan muntah parah yang dialami para ibu di awal kehamilan memang rentan mempengaruhi pikiran hingga menyebabkan stress.

Namun sebaiknya Anda mencoba untuk mengelola stress yang dialami agar kehamilan bisa tetap sehat dan mencegah resiko blighted ovum (hamil BO). Meski tak mudah, coba dan biasakan untuk selalu menanamkan pikiran positif mengenai kehamilan yang tengah dijalani.

Dengan mengelola stress, Anda bisa menjadi lebih tenang dan akan mempengaruhi kondisi kesehatan ibu serta calon bayinya.

Akhirnya, Itulah penjelasan mengenai hamil BO atau blighted ovum beserta ciri-ciri, penyebab. Metode pengobatan, serta beberapa tips yang bisa di praktekkan.

Baca juga

Amankah bayi foto newborn menurut para dokter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERIKAN KOMENTAR YANG SOPAN DAN SESUAI ISI ARTIKEL YANG ADA,