Teknik budidaya
tanaman organik saat ini sudah menjadi alternatif banyak dipilih para petani modern. Ini dilakukan sebab mengikuti
tren gaya hidup sehat, khususnya pola makan “back to nature” semakin meluas secara
global.
Orang semakin sadar
bahwa lingkungannya sudah terpapar dengan polusi yang tinggi, sehingga muncul
kesadaran untuk selektif memilih produk pangan yang aman serta ramah lingkungan.
Nah Artikel ini akan membahas lebih banyak mengenai sistem pertanian dan
prinsip budidaya organik, beserta cara budidaya tanaman sayur organik.
Teknik Pertanian Organik
Dikenal juga secara global sebagai organic farming, teknik budidaya tanaman organik merupakan salah
satu sistem atau teknik pertanian berkelanjutan dimana tidak memakai bahkan menghindari
penggunaan bahan kimia di dalam prosesnya.
Sederhananya, teknik budidaya pertanian organik lebih mengacu pendekatan menggunakan bahan alami daripada bahan kimia
sintetik atau pestisida berbahaya. Tiga hal utama biasa ditemukan dalam teknik budidaya tanaman organik yakni pemakaian pupuk organik, teknik alami
pengendalian hama penyakit, dan praktik pertanian berkelanjutan.
Praktik budidaya tanaman
organik ini sangat terkait erat dengan pelestarian alam dan siklus ekologi
alami. Beberapa manfaat dapat diperoleh
dari penggunaan bahan atau pupuk organik antara lain menjaga kesehatan tanah
dan air, mengurangi jejak karbon, mengurangi pencemaran tanah dan air, dan
masih banyak lagi.
Prinsip Budidaya Organik
Budidaya organik makin banyak dipraktikkan dan diterapkan, baik skala kecil seperti di rumah ataupun skala besar untuk produk organik komersial.
International Federation of Organic Agriculture Movements (IFOAM) mengemukakan beberapa prinsip bagi program, pengembangan posisi, dan juga standar-standar budidaya organik. Semua prinsip tersebut berlaku secara luas untuk sistem pertanian, terutama berhubungan dengan praktik yang bersifat berkelanjutan.
Empat (4) prinsip tersebut adalah prinsip kesehatan, prinsip ekologi, prinsip keadilan, serta prinsip perlindungan. Ini khususnya berkaitan dengan bagaimana manusia mengelola tanah, air, tanaman, hewan, maupun lingkungan.
a. Prinsip Kesehatan
Kesehatan tiap individu maupun
komunitas tak terlepas dari kesehatan ekosistem. Oleh karenanya, sistem
pertanian organik harus dapat memelihara bahkan meningkatkan kesehatan tanah, tanaman,
hewan, manusia dan bumi sebagai satu kesatuan tidak dapat dipisahkan.
b. Prinsip Ekologi
Sistem dan siklus ekologi
kehidupan merupakan dasar sistem pertanian organik. Diletakkan dalam sistem
ekologi kehidupan, maka pertanian organik menjadikan proses dan daur ulang
ekologis sebagai dasar untuk produksi. Teknik pertanian organik juga harus
mempertimbangkan soal keseimbangan ekologis.
c. Prinsip Keadilan
Budidaya organik harus membina
hubungan yang dapat menjamin adanya keadilan sehubungan dengan lingkungan dan
kesempatan hidup bersama.
Ciri-ciri keadilan ini dapat
dilihat dari kesetaraan, sikap saling menghormati, sifat berkeadilan, dan
mengelola dunia secara bersama. Ini berlaku antar sesama manusia termasuk hubungan nya dengan makhluk hidup lainnya.
d. Prinsip Perlindungan
Sistem pertanian organik meminta
pengelolaan secara berhati-hati dan
bertanggung jawab. Tujuannya guna melindungi kesehatan maupun kesejahteraan
generasi di masa sekarang dan juga di masa mendatang, beserta lingkungan hidup.
Hal ini meminta bukan hanya
pengetahuan ilmiah ataupun perkembangan teknologi, namun juga penerapan
teknologi secara tepat guna dipadukan
dengan kearifan atau kebijakan tradisional.
Selain keempat prinsip umum di atas, terdapat beberapa
prinsip lebih khusus untuk sistem pertanian organik.
Apa saja mereka?
a. Lingkungan
Lokasi atau tanahnya harus bebas dari kontaminasi bahan-bahan sintetik, seperti pestisida
kimia atau pupuk buatan.
b. Varietas
atau bahan yang ditanam
Varietasnya memiliki kemampuan adaptasi sangat baik sesuai lokasi dipilih atau poin satu di atas. Bahan tanaman ini juga tidak
boleh memiliki dampak negatif pada lingkungan sekitarnya.
c. Pola
tanam
Harus mengacu pada prinsip
pemeliharaan dan pelestarian tanah dan juga air, atau teknik pertanian organik
yang bersifat berkelanjutan.
d. Pupuk
dan zat pengatur tumbuh
Pemupukan harus berasal dari bahan
organik yang diizinkan atau tidak terkontaminasi bahan kimia sintetik atau
beracun lainnya. Pupuk organik dapat berasal dari atau di luar kebun yang dibuat secara
organik, kompos sisa tanaman, kotoran ternak, jerami, pupuk hijau, dsb.
Selain itu, budidaya organik tidak
mengizinkan penggunaan pupuk buatan dan zat pengatur tumbuh.
e. Pengendalian
organisme pengganggu
Budidaya organik tidak boleh
menggunakan semua bentuk pestisida buatan atau yang mengandung bahan kimia,
kecuali pestisida hayati yang sudah terdaftar atau diizinkan oleh IFOAM.
Cara budidaya Sayuran
Organik
Tak bisa dipungkiri budidaya tanaman organik semakin berkembang dikarenakan makin meningkatnya
kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat termasuk diet atau pola makan yang
sehat.
Banyak orang ingin mencoba sendiri mempraktikkan budidaya tanaman organik, salah satunya lewat menanam sayuran organik. Dibudidayakan tanpa
penggunaan pupuk maupun pestisida kimia, sayuran organik makin digemari karena
menyehatkan, berterima kasih pada kandungan di dalamnya yang masih benar-benar
alami.
Beberapa contoh sayuran dapat dibudidayakan secara mandiri, misalnya
di rumah, adalah selada, sawi hijau, kangkung, sawi putih, atau beberapa
sayuran lainnya yang memiliki ketahanan kuat terhadap serangan hama.
Lalu, bagaimana cara budidaya tanaman sayuran
organik secara mudah di rumah?
Memilih Media Tanam
Media tanam dapat memilih antara menanam sayuran organik
di tanah secara langsung atau pun menggunakan polybag.
Untuk pilihan pertama, dapat dibangun greenhouse mini dengan atapnya
berwarna silver. Hal ini dapat lebih membantu pertumbuhan sayuran.
Greenhouse
ini berfungsi supaya sayuran terhindar dari sinar matahari langsung, tetesan
air hujan, serta hama.
Jika memilih polybag,
cara tanam meminta campuran tanah dan komposisi dengan rasio sekitar 1:1. Dapat
pula dibuat atap menggunakan plastik yang disangga dengan bambu.
Merawat
Menanam atau perawatan sayuran organik terbilang cukup
mudah. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan ataupun diikuti.
a. Perhatian
dan pemeriksaan rutin Terutama dari serangan hama atau penyakit lainnya
b. Penyiraman
rutin Yakni pagi dan sore dengan kadar air yang sesuai
c. Penyiangan
Memotong atau mencabuti
rumput-rumput yang tumbuh di sekitar sayuran
d. Pemupukan
Memberikan pupuk yang cukup dan
pas serta tidak mengandung
bahan kimia. Salah satu contohnya adalah pupuk cair organik yang dapat dibeli
atau dibuat sendiri, misalnya dari ampas kedelai halus dicampur dengan mikroba pengurai .
e. Mengendalikan
hama
Pengendalian secara fisik dengan
cara membuang, menangkap atau membuat hama pergi dengan sendirinya. Cara lain
adalah pemakaian obat pembasmi serangga berasal dari bahan alami. Contoh bahan
pengusir hama adalah minyak serai, cairan gula asam, dll.
f. Panen
Memanen sayur organik dapat dilakukan
sesuai dengan jenis sayur yang ditanam, karena masa panen yang berbeda-beda.
Pemanenan dapat dilakukan dengan mencabut atau menggunakan alat bantu untuk
mengangkat akar sayuran secara berhati-hati.
Sesuai namanya, pertanian organik merupakan salah satu
budidaya pertanian yang lebih bersifat berkelanjutan. Prinsip budidaya organik
ini berusaha menghindari penggunaan bahan kimia dalam prosesnya untuk tetap
selaras dengan siklus dan kesinambungan ekologi.
Tak heran jika hasil produksi teknik budidaya tanaman organik ini
terjamin kualitas maupun keamanannya dari kontaminasi zat kimia atau beracun.
Dengan kata lain, produk organik merupakan hasil dari tanaman atau pun ternak yang
diperoleh melalui proses praktik
berkelanjutan, baik secara ekologi maupun sosial ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BERIKAN KOMENTAR YANG SOPAN DAN SESUAI ISI ARTIKEL YANG ADA,