Return on investment merupakan sebuah ukuran yang banyak digunakan dalam sebuah analisa usaha yang baru direncanakan akan dilaksanakan.
Banyak pelaku usaha membuat sebuah usaha hanya berdasar pada keinginan semata, sehingga ketika usaha itu bangkrut sudah tidak begitu mengejutkan lagi karena tidak ada analisa awal soal kelayakan soal usaha itu sendiri.
Jadi, sangat disarankan sebelum memulai suatu usaha perlu lebih dulu membuat studi kelayakan usahanya agar bisa tahu waktu yang dibutuhkan hingga modal bisa kembali.
Baca juga
Marketing creative: pengertian dan cara menerapkannya
Coba bayangkan seandainya modal usaha itu berasal dari pinjaman bank, tentu kita menginginkan pinjaman secepat mungkin dikembalikan dan sekiranya harapan itu tidak terpenuhi maka berimbas agunannya yang di taruh di bank bisa di lelang.
Lalu, apa sebenarnya return on invesment itu ?
Arti return on investment (ROI)
Sederhananya ini menunjukkan waktu yang dibutuhkan agar suatu suatu investasi pada usaha bisa kembali lasedia kala.
Biar lebih jelas, misal modal usaha 1000, nah dengan perhitungan return on investmen tadi maka dapat diketahui waktu yang dibutuhkan hingga nilai 1000 tadi bisa kembali lagi.
Dalam beragam literatur ekonomi formula untuk menghitung return on investmen adalah ROI = Net income (pendapatan bersih) / cost of investment X 100 %
Perhitungan ROI merupakan salah satu bagian dari studi kelayakan usaha dimana sesungguhnya ada banyak formula buat menghitung layak tidaknya usaha itu kalau dijalankan.
Mengapa perlu menghitung Return on investment ?
Ada beberapa alasan penting, yang menjadi latar belakangnya kita sebagai pelaku usaha pemula guna menghitung return on invesment.
1. Menghindari resiko kerugian usaha
2. Mengetahui besarnya modal dan keuntungan yang di peroleh
3. Menjadi dasar pengambilan keputusan investasi jangka panjang
Kelemahan menghitung ROI
Walau di satu sisi seperti dijelaskan tadi ada manfaat dari menghitung return on investment akan tetapi di sisi seberang ada juga kelemahannya seperti
1. Mengabaikan faktor waktu
Kita tahu bersama dinamika waktu yang terus berubah selalu membawa isu yang yang setiap saat bisa saja memporakporandakan bangunan usaha yang baru di rintis.
Faktor inilah yang tidak bisa dihitung dalam formula perhitungan return on investment, Bisa jadi ketika menghitung net income, menggunakan harga pasar yang berlaku saat kita mengkalkulasi ROI.
Akan tetapi dalam 2 tahun ke depan, ada kemungkinan harga pasar yang berlaku turun drastis sehingga hal itu berdampak timbulnya kerugian.
2. Rentan dengan perubahan kebijakan pemerintah
Kebijakan merupakan instrumen yang digunakan oleh pemerintah dalam mengelolah suatu negara. Misal untuk mendapat pendapatan negara, maka digunakan salah satunya instrumen perpajakan yang diatur melalui sebuah regulasi undang-undang perpajakan.
Hal beginilah yang juga tidak di masukan sebagai salah satu variabel perhitungan return on investmen. Padahal kita tahu, setiap usaha selalu menjadi target dikenakan pajak oleh pemerintah.
Semisal berubahnya peraturan pemerintah soal tarif pajak pertambahan nilai atau pajak penghasilan maka di saat awal kita sudah menghitung ROI secara optimitis yang menunjukkan usaha itu layak.
Akan tetapi 2 tahun kemudian, tak disangka pemerintah menaikkan tarif pajak penghasilan dan akibatnya merubah kelayakan usaha, menjadi tidak layak lagi.
Cara menghitung Return on investment
Cukup sederhana sederhanya untuk menghitung return on investmen yang rumusnya sudah disampaikan tadi di awal.
Contoh kasus
Sebuah usaha industri kecil yang bergerak dalam industri pengolahan nenas memiliki pendapatan bruto sebanyak 1.000.000, sedangkan modal usahanya yang dipakai sebanyak 600.000.
Itu berarti net income usaha industri kecil itu sebesar 400.000, maka return on investmentnya adalah 400.000/600.000 x 100 % = 66.7%
Perhitungan ROI ini cukup agresif yang menunjukkan usaha pengolahan nenas itu sangat layak jika dilakukan, karena cuma menggunakan modal sedkit tetapi mendapat keuntungan cukup besar.
Jadi semakin tinggi nilai ROI yang di peroleh maka semakin layak pula usaha itu untuk dijalankan.
Itulah beberapa hal terkait dengan perhitungan return on investment dalam menilai kelayakan suatu usaha.
Baca juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
BERIKAN KOMENTAR YANG SOPAN DAN SESUAI ISI ARTIKEL YANG ADA,